Sukses

Ini Alasan Nggak Boleh Sharing Sikat Gigi, Meski Bareng Pasangan!

Berbagi sikat gigi bukan ide yang bagus karena membuatmu rentan terhadap segala macam masalah kesehatan mulut dan umum.

Liputan6.com, Jakarta Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, menyikat gigi dua kali sehari, di pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur adalah sebuah keharusan. Namun di balik kebiasaan tersebut, ada hal lain yang juga jadi kebiasaan tanpa dipikirkan dampaknya. 

Adalah menggunakan sikat gigi bersama-sama. Meskipun kamu dan pasangan sudah menikah atau sesayang-sayangnya kamu dengan ibumu, bukan berarti menggunakan sikat gigi yang sama menjadi kebiasaan yang dibenarkan. 

Dr Ben Atkins, Dentist and Trustee of the Oral Health Foundation seperti dikutip laman dentalhealth.org memperingatkan agar orang-orang nggak berbagi sikat gigi karena dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Dia menegaskan bahwa berbagi sikat gigi bukan ide yang bagus. Berbagi sikat gigi membuat kamu rentan terhadap segala macam masalah kesehatan mulut dan umum. 

"Saat menyikat gigi terkadang menyebabkan gusi berdarah. Ketika kamu berbagi sikat gigi akan mungkin terkena penyakit aliran darah. Artinya, dengan berbagi sikat gigi, kamu juga berbagi darah yang risikonya lebih besar daripada bertukar air liur. Selain itu, juga ada ratusan bakteri dan virus yang berbeda di mulut dan orang yang berbagi sikat gigi dapat menularkannya kepada orang lain," jelas Dr. Atkins. 

Selain itu, ketika berbarengan menggunakan sikat gigi, Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia juga menjelaskan bahwa saling bertukar atau menggunakan sikat gigi yang sama, dapat berisiko menyebabkan gigi berlubang karena pertukaran bakteri. 

"Bakteri dapat ditransmisikan melalui mulut orang lain. Misalnya dari meniup makanan saat makanan tersebut panas atau menggunakan sikat gigi yang sama," jelas Mirah.

Nah, buat kamu yang masih suka sharing sikat gigi, mulai sekarang hentikan kebiasaan buruk tersebut ya! Mulailah mengadopsi kebiasaan sederhana yang bermanfaat untuk kesehatan gigi dan mulut dengan tiga hal. 

Pertama mengunjungi dokter gigi secara teratur atau enam bulan sekali. Kedua, mengurangi jumlah gula dalam makanan yang dapat meningkatkan kesehatan mulut dan kesejahteraan secara keseluruhan. Ketiga, menyikat gigi selama dua menit dua kali sehari dengan pasta gigi ber-fluoride.

Nah, untuk pasta giginya, Mirah menyarankan untuk menggunakan pasta gigi yang memiliki kandungan fluoride untuk memberikan perlindungan maksimal dari gigi berlubang sekaligus membuat gigi 10 kali lebih kuat.

 

(*)

 

Â