Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi tidak bisa berdiri sendiri dalam mencegah terjadinya COVID-19. Jadi, usah kaget apabila sudah disuntik vaksin tapi masih tertular SARS-CoV-2 atau Virus Corona.
Ketua Umum Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni), Prof Dr dr Iris Rengganis SpPD-KAI kembali mengingatkan bahwa vaksin COVID-19 tidak lantas membuat seseorang pasti terhindar dari penularan Virus Corona.
Baca Juga
Menurut Iris, tujuan dari vaksinasi adalah untuk menyiapkan sistem imunitas tubuh sehingga bila terinfeksi COVID-19 menjadi tidak berat.
Advertisement
"Jadi, rawat inap bisa dihindari, bisa isolasi mandiri, menekan angka perawatan di rumah sakit atau kita bisa katakan menurunkan angka perawatan di rumah sakit, juga menurunkan angka kematian," kata Iris.
Penjelasan ini Iris sampaikan di Virtual Class Liputan6.com 'Berkali-Kali Vaksin Masih Kena COVID, Kenapa?' pada Senin, 29 Agustus 2022.
Iris mengatakan bahwa untuk menghindari terinfeksi Virus Corona adalah dengan memakai masker.
"Vaksinasi bukan segalanya. Ada orang berpikir sudah vaksin dia jadi sakti, tidak demikian," kata Iris.
"Vaksinasi adalah salah satu upaya untuk menimbulkan antibodi terhadap suatu penyakit. Juga salah satu upaya mencapai herd immunity (kekebalan kelompok)," Iris menekankan.
Oleh sebab itu, lanjut Iris, vaksinasi ditambah dengan memakai masker yang berkualitas baik, serta protokol kesehatan yang kita perlukan.
"Di samping itu juga mengonsumsi makanan sehat, tidur cukup, tidak stres, hal-hal itu jangan dilupakan," kata Iris.
Dengan kata lain, vaksin COVID-19 tidak untuk mencegah penularan, tapi meringakan seseorang jika tertular Virus Corona.
Cara Meningkatkan Imunitas Terhadap COVID-19
Meningkatkan imunitas terhadap COVID-19 bisa dengan banyak cara. Ketika berbicara mengenai antibodi, tentu saja dengan melakukan vaksinasi COVID termasuk vaksin booster.
Namun, kata Iris, untuk menjaga sistem imun, yang diperlukan adalah dengan menyantap makan makanan yang sehat dan seimbang, olahraga teratur, tidur cukup usahakan selama tujuh jam setiap hari, minum air yang cukup, dan kelola stres.
Mengelola stres sangat penting. Banyak orang yang stres, tapi tidak tahu bagaimana mengelola stresnya sehingga menimbulkan daya tahan yang menurun.
"Seringkali orang lupa, stres itu juga akan memengaruhi sistem imunitas," ujar Iris.
"Tidak cukup dengan 'Wah, kita sudah vaksin, kita sudah sakti. Sudah pakai masker, sudah segalanya, tapi kok masih bisa kena?'," dia menambahkan.
Advertisement
Penggunaan Masker Tidak Benar Bisa Bikin Seseorang Terkena COVID-19
Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang terkena COVID-19, bahkan lebih dari satu kali. Meski sudah pakai masker ke mana-mana, coba cek apakah sudah benar dalam memakainya?
"Mungkin maskernya kendur, mungkin kualitas maskernya tidak baik. Kita perlu ingat bahwa kualitas masker juga sangat menentukan," katanya.
"Jadi, jangan hanya pakai masker kain. Kita harus betul-betul memakai masker yang sesuai dengan kebutuhan saat ini," Iris menekankan.
Masker kain, kata Iris, pori-porinya gampang ditembus. Akan tetapi kalau misalnya mau ke pesta, boleh menggunakan masker kain, tapi dalamnya tetap masker medis.
"Jadi, luarannya untuk hiasan sementara silakan saja," katanya.
Peran Vaksin Booster
Berdasarkan laporan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Indonesia, jumlah orang yang sudah vaksinasi ke-1 mencapai 203.314.549 setelah adanya penambahan 29.945 pada hari ini.
Sedangkan untuk suntik vaksin COVID-19 ke-2, menjadi 170.895.291 setelah adanya penambahan 16.917.
Sementara yang sudah memeroleh vaksinasi booster pertama atau vaksinasi ke-3 adalah 60.369.476. Penambahan hari ini sebanyak 61.870.
Dan, untuk vaksinasi booster kedua atau vaksinasi ke-4 baru sebanyak 285.027 karena untuk saat ini hanya diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan kelompok berisiko lainnya.
Iris, mengatakan, vaksin booster memiliki peran besar dalam mengendalikan kondisi COVID-19 di tanah air.
"Untuk vaksin booster kita tahu setelah beberapa waktu, tiga sampai enam bulan antibodi menurun. Jadi, setelah vaksinasi kedua ternyata sudah mulai menurun, oleh sebab itu untuk menguatkan dibutuhkan booster untuk meningkatkan kembali antibodi ke level yang cukup untuk melindungi," katanya.
"Setelah vaksin ketiga, enam bulan kemudian pun antibodi menurun lagi, sehingga dibutuhkan vaksinasi booster ke-2," ujarnya.
Advertisement