Liputan6.com, Jakarta Hati merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia. Organ yang memiliki kelenjar terbesar pada tubuh manusia ini berfungsi untuk memproduksi cairan empedu hingga membantu sistem imunitas tubuh.
Namun pada beberapa kondisi seperti kanker hati, segala fungsinya dapat terganggu. Mengutip laman KlikDokter pada Selasa (30/8/2022), kanker hati terbagi menjadi dua jenis. Namun umumnya kanker hati terjadi akibat jenis yang pertama.
Baca Juga
Jenis-jenis Kanker yang Menyerang Tubuh Manusia, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Pertandingan Langsung Timnas Indonesia Melawan Filipina di Piala AFF 2024 Akan Berlangsung pada Sabtu 21 Desember 2024, Kick Off Pukul 20:00
Koji Takasaki, Wasit Indonesia vs Filipina, Belum Pernah Pimpin Pertandingan Internasional
Kanker hati dengan jenis yang pertama terjadi akibat adanya perubahan pada sel-sel di hati yang berubah menjadi tumor ganas. Sedangkan yang kedua, kanker hati berasal dari organ lainnya yang menjalar ke hati.
Advertisement
Organ hati sendiri terletak di bawah paru-paru sisi kanan. Sehingga salah satu yang menjadi gejala kanker hati adalah munculnya rasa tidak nyaman atau nyeri pada bagian perut kanan atas.
Munculnya massa di bawah tulang rusuk kanan bawah atau tulang rusuk kiri bawah juga dapat menjadi gejala lanjutan dari kanker hati. Selain itu, terdapat hal-hal lainnya yang masuk dalam gejala kanker hati. Berikut diantaranya.
- Menurun atau kurangnya nafsu makan
- Muncul kekuningan pada kulit dan area putih bola mata
- Nyeri perut bagian atas
- Berat badan turun drastis tanpa penyebab
- Mudah merasa kenyang
- Terasa mual dan muntah
- Pembesaran pada area perut karena ukuran hati membesar
- Pelebaran pembuluh vena di area perut yang tampak di permukaan kulit
- Terjadi perdarahan abnormal, termasuk memar yang tidak disertai penyebab
- Terasa gatal di seluruh tubuh
- Demam berkepanjangan tanpa penyebab
- Terjadinya gangguan kesadaran
Biasanya Baru Disadari pada Stadium Lanjut
Pada tahap awal mengalami kanker hati, pasien biasanya tidak mengalami gejala yang jelas. Hal tersebutlah yang seringkali membuat para pasiennya terlambat untuk menyadari terjadinya kanker hati.
Sehingga, penting bagi Anda yang memiliki risiko untuk terkena kanker hati segera memeriksakan kondisi. Berikut diantaranya faktor risiko kanker hati.
1. Hepatitis B dan Hepatitis C
Infeksi kronis atau jangka panjang yang disebabkan oleh hepatitis B dan hepatitis C dapat meningkatkan terjadinya risiko kanker hati. Hepatitis sendiri dapat menular lewat kontak dengan cairan tubuh pasien.
Seperti darah, air liur, cairan vagina, cairan sperma, dan cairan tubuh lainnya.
2. Riwayat Keluarga
Seseorang dengan riwayat kanker hati pun dianggap lebih berisiko untuk ikut terkena.
3. Sirosis Hati
Sirosis hati merupakan kondisi dimana adanya jaringan parut di organ hati akibat kerusakan dalam jangka waktu lama. Pada kondisi ini, pasien dapat masuk kategori berisiko untuk terkena kanker hati.
Advertisement
Faktor Risiko Lainnya
4. Diabetes
Diabetes menyebabkan kadar gula darah melebihi batas normal. Kondisi tersebut dianggap dapat meningkatkan risiko kanker hati.
Risiko kanker hati pada pasien diabetes dapat bertambah besar saat seseorang mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak secara rutin dan memiliki riwayat hepatitis.
5. Perlemakan pada Organ Hati
Akumulasi lemak pada organ hati dapat menyebabkan terjadinya perlemakan. Alhasil, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hati.
Gejala-gejala pada kanker hati sulit dideteksi pada tahap awal. Namun, siapapun bisa melakukan berbagai upaya pencegahan dengan lebih peka terhadap faktor risiko.
Cara Obati Kanker Hati
Seperti pada kanker pada umumnya, pengobatan kanker bergantung pada seberapa besar atau ganas tumor yang terjadi. Pada pasien kanker hati, bila tumor berukuran kecil, maka pengobatan dapat dilakukan melalui pengangkatan tumor.
Usai melakukan operasi pengangkatan tumor kanker hati, transplantasi hati dapat menjadi upaya yang dilakukan selanjutnya.
Namun, pada pasien kanker hati dengan stadium lanjut, pengobatan yang dapat dilakukan adalah kemoterapi dan radiasi. Hal tersebut biasanya dilakukan karena pasien terlambat untuk mendeteksi kanker hati dengan lebih awal.
Tindakan kemoterapi dan radiasi pada kanker hati juga tidak dapat menghilangkan tumor secara penuh. Upaya tersebut dilakukan untuk mengecilkan ukuran tumor agar gejala yang dirasakan dapat lebih ringan.
Advertisement