Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Berhubungan Seks Saat Menstruasi, Bisa Hamil Enggak Ya?

Potensi kehamilan saat melakukan hubungan seks ketika menstruasi tetap ada.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa dari Anda mungkin berpikir bahwa menstruasi merupakan masa dimana Anda harus memberi jeda untuk berhubungan seks dengan pasangan. Nyatanya, seks bukanlah aktivitas yang dilarang saat menstruasi berlangsung.

Selama Anda dan pasangan berada dalam suasana hati yang tepat dan nyeri menstruasi tidak datang menghampiri, maka seks saat menstruasi atau yang juga disebut period sex tetap dapat dinikmati oleh sebagian orang.

Anda pun mungkin berpikir, Anda tidak akan melihat garis dua pada test pack usai aktivitas tersebut. Lalu sebenarnya, bisakah berhubungan seks saat menstruasi berujung pada kehamilan?

Menurut obgyn sekaligus profesor klinis di Yale-New Haven Hospital, Dr Mary Jane Minkin, kehamilan usai melakukan hubungan seks saat menstruasi begitu jarang terjadi. Namun, bukan tidak mungkin.

Hal tersebut berkaitan dengan siklus menstruasi tiap wanita. Mary menjelaskan, siklus bulanan wanita berlangsung antara empat hingga delapan hari. Kemudian, tubuh akan beralih pada fase folikuler atau proliferasi, dimana hormon estrogen terproduksi dan mempersiapkan pelepasan sel telur.

"Di tengah siklus sekitar hari ke 14 dalam siklus 28 hari, ovulasi terjadi. Ovulasi itu waktu dalam siklus Anda ketika ovarium melepaskan sel telur dan bergerak ke tuba falopi, dimana ia dapat dibuahi. Itu juga saat kemungkinan hamil menjadi paling tinggi," ujar Mary mengutip Elite Daily, Rabu (7/9/2022).

"Dalam siklus reproduksi yang umum, ovulasi terjadi dua minggu sebelum Anda menstruasi, yang berarti bahwa pada saat menstruasi terjadi, Anda tidak akan memiliki sel telur di rahim Anda yang siap untuk dibuahi," tambahnya.

2 dari 4 halaman

Potensi Kehamilan dalam Seks Ketika Menstruasi

Dapat dikatakan, ketika siklus ovulasi Anda memiliki durasi yang normal atau lebih lama, maka peluang untuk kehamilan saat menstruasi hampir nol.

Tetapi, pakar kesehatan wanita, Dr Sherry A Ross mengungkapkan bahwa siklus ovulasi pendek ataupun tidak sebenarnya tidak dapat diprediksi. Sedangkan semakin pendek siklus menstruasi Anda, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk hamil dari hubungan seks ketika menstruasi.

"Jika Anda memiliki 21 hari antara hari pertama dari periode terakhir Anda ke periode berikutnya, Anda mungkin berovulasi pada hari ke 10 dari siklus Anda," ujar Shery.

"Jadi, berhubungan seks pada hari ketujuh siklus Anda masih bisa mengakibatkan kehamilan. Terlebih jika Anda memiliki siklus yang tidak dapat diprediksi, risikonya akan semakin meningkat," tambahnya.

Sehingga menurut Sherry, menggunakan alat kontrasepsi menjadi hal yang sangat penting untuk meminimalkan kemungkinan hamil yang tidak terduga.

3 dari 4 halaman

Menstruasi yang Tidak Konsisten

Lebih lanjut Sherry mengungkapkan bahwa risiko kehamilan juga meningkat bila siklus menstruasi Anda tidak berjalan dengan konsisten. Bahkan ketika menstruasi sudah tepat waktu pun, masih ada kemungkinan risiko kehamilan.

"Meskipun sangat tidak mungkin untuk hamil selama menstruasi, sebenarnya itu mungkin-mungkin saja. Alasannya karena sperma bisa hidup hingga 72 jam," kata Sherry.

"Jadi jika menstruasi cukup lama dan Anda cenderung berovulasi lebih awal, sperma tetap masih bisa hidup saat sel telur baru dilepaskan," tambahnya.

Profesor klinis obstetri dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Feinberg, Dr Lauren Streicher mengungkapkan bahwa pada dasarnya, jika memang kehamilan merupakan sesuatu yang dihindari, maka penggunaan alat kontrasepsi dianjurkan bahkan ketika menstruasi.

"Terutama jika Anda tidak memiliki menstruasi yang teratur. Menstruasi bukan berarti Anda tidak bisa hamil," kata Lauren.

4 dari 4 halaman

Pentingnya Alat Kontrasepsi

Dalam kesempatan berbeda, Obgyn Massachusetts General Hospital, Boston, Carrie Coleman, mengungkapkan bahwa seks sebaiknya menjadi sesuatu yang dapat dinikmati oleh semua wanita, termasuk ketika menstruasi.

Akan tetapi, pastikan Anda dan pasangan memilih alat kontrasepsi yang baik. Selain untuk mencegah kehamilan, upaya menggunakan alat kontrasepsi juga bisa mencegah infeksi menular seksual (IMS) selama siklus menstruasi.

Hal tersebut pun selaras dengan anjuran Centers for Disease Control and Prevention, dimana berhubungan seks saat menstruasi perlu memperhatikan keamanan karena bisa menjadi sarana penularan IMS.

Saat menstruasi pH vagina wanita juga biasanya akan mengalami peningkatan. Sehingga jamur bisa berkembang dengan lebih cepat.

"Beberapa wanita lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih (ISK) saat berhubungan intim. Ini terkait dengan bakteri yang dengan mudah berjalan ke kandung kemih saat berhubungan seks, dan itu dapat terjadi kapan saja ketika siklus menstruasi," kata Carrie mengutip Everyday Health.