Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 masih menunjukkan peningkatan di atas angka 2.000-an. Hari ini, Jumat 9 September 2022 penambahan kasus positif tercatat sebanyak 2.804.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif di Indonesia menjadi 6.387.944 terhitung sejak Maret 2020.
Baca Juga
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 5.346 sehingga akumulasinya menjadi 6.194.953.
Advertisement
Sayangnya, kasus meninggal juga masih bertambah dengan penambahan hari ini sebanyak 12 sehingga akumulasinya menjadi 157.741.
Sedangkan, kasus aktif hari ini mengalami penurunan sebanyak 2.554 sehingga akumulasinya menjadi 35.250.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 69.102 dan suspek sebanyak 5.038.
5 Provinsi Penyumbang Kasus Baru Terbanyak Hari Ini
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi dengan sumbangan kasus positif baru terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
- DKI Jakarta hari ini melaporkan 1.166 kasus positif baru dan 2.147 pasien sembuh, menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus terbanyak di Indonesia.
- Jawa Barat menyusul di angka 530 dengan kasus sembuh sebanyak 541.
- Banten di peringkat ketiga dengan 316 kasus baru dan 1.603 orang telah sembuh dari COVID-19.
- Jawa Timur 297 kasus konfirmasi baru dan 342 orang dinyatakan sembuh.
- Jawa Tengah hari ini melaporkan penambahan 82 kasus baru dan 140 orang sembuh dari COVID-19.
Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan hingga puluhan. Masih ada beberapa provinsi tanpa penambahan kasus sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.
Laporan Sebelumnya
Di hari sebelumnya, yakni pada Kamis 8 September 2022 penambahan kasus baru tercatat sebanyak 3.138. Artinya, penambahan kasus hari ini lebih sedikit ketimbang kemarin.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 3.441 sehingga akumulasinya menjadi 6.189.607.
Sedangkan kasus meninggal bertambah 12 sehingga akumulasinya menjadi 157.729.
Kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 315 sehingga akumulasinya menjadi 37.804.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 77.037 dan suspek sebanyak 5.138.
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus terbanyak di 5 provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
- DKI Jakarta melaporkan 1.318 kasus baru dan 1.783 pasien sembuh, menjadikannya provinsi dengan subangan kasus baru terbanyak di Indonesia.
- Jawa Barat menyusul dengan 537 kasus positif baru dan 570 orang telah sembuh.
- Banten di peringkat ketiga dengan 333 kasus baru dan 164 orang sembuh dari COVID-19.
- Jawa Timur 319 kasus baru dan 342 orang dinyatakan sembuh.
- Jawa Tengah 94 kasus positif baru dan 109 orang telah sembuh dari COVID-19.
Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan hingga puluhan. Provinsi yang tidak melaporkan penambahan kasus sama sekali semakin sedikit jumlahnya.
Kemarin hanya ada dua provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Kedua provinsi itu adalah Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat.
Advertisement
Waspada Cacar Monyet
Selain COVID-19, Indonesia dan berbagai negara lain kini dihadapkan dengan kasus cacar monyet yang sama-sama tak bisa dianggap remeh.
Kedua penyakit ini memiliki kemiripan salah satunya di cara penularan yakni melalui droplet dan kontak erat.
Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr Hanny Nilasari, SpKK menjelaskan, ada beberapa cara penularan virus monkeypox. Pertama, melalui droplet atau percikan ludah dari orang yang terkonfirmasi cacar monyet.
“Dropletnya itu tidak begitu mudah bertransmisi seperti virus yang menyerang organ respiratori bagian atas. Jadi, memang dinyatakan di beberapa kepustakaan bahwa harus kontak yang sangat erat dan intens. Penularan terjadi jika kontaknya sangat erat dan intens dalam waktu lama,” ujar Hanny dalam bincang virtual di Instagram Ikatan Dokter Indonesia belum lama ini.
Kedua, melalui kontak erat dengan kulit. Jika ada kontak yang sangat erat dari kulit orang yang terkonfirmasi maka hal ini juga berpotensi menularkan virus pada orang lain.
“Kemudian ternyata dari beberapa laporan disebutkan bahwa transmisi juga dimungkinkan dari kain yang dikenakan pasien. Misalnya dari baju, dari sprei walaupun transmisi ini sangat rendah.”
“Memang penting bagi tenaga kesehatan terutama dokter untuk mengetahui transmisinya,” tambah Hanny.
Kemiripan Gejala
Selain cara penularan, kemiripan antara cacar monyet dengan COVID-19 juga dapat dilihat dari sebagian gejalanya.
Soal gejala pada cacar monyet, Hanny mengatakan hampir mirip dengan manifestasi dengan infeksi virus yang lain. Gejala yang paling utama adalah demam. Berdasarkan data, sekitar 62 persen dari semua kasus mengalami demam.
“Tapi hati-hati, ini berarti 38 persennya tidak menunjukkan gejala demam. Ini diikuti gejala lainnya seperti lemas, nyeri otot, dan sakit kepala.”
Namun, gejala cacar monyet menjadi lebih khas ketika dikaitkan dengan manifestasi kulit. Umumnya dimulai dengan ruam kemerahan, kemudian ada lentingnya dan seperti berisi nanah.
Gejala yang juga biasa disebut lesi bisa terasa nyeri ketika diberi tekanan ringan. Penyebaran lesi ini sentrifugal, awalnya ada di wajah kemudian menyebar ke arah lengan, telapak tangan, telapak kaki. Bisa juga ditemukan di mukosa selain di kulit. Bisa di mukosa mata, mulut, oral, dan mukosa genital.
Advertisement