Sukses

Mengenal Operasi Bariatrik yang Dijalani Melly Goeslaw Demi Turunkan Berat Badan

Penyanyi dan pencipta lagu, Melly Goeslaw belum lama ini telah menjalani operasi bariatrik untuk menurunkan berat badannya.

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi dan pencipta lagu, Melly Goeslaw belum lama ini telah menjalani operasi bariatrik untuk menurunkan berat badannya. Tindakan operasi ini diambil setelah ia kehilangan berat badan 25 kilogram lebih namun ternyata masih juga tergolong obesitas dan bahkan gula darahnya tergolong tinggi. Atas saran dokter, Melly kemudian memutuskan untuk operasi bariatrik demi mendapatkan berat badan ideal dan sehat

Masalah obesitas atau kelebihan berat badan memang tidak boleh dianggap sepele. Bukan hanya kualitas hidup yang menurun, melainkan juga meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti serangan jantung, hipertensi, asam lambung, perlemakan hati, gangguan kesuburan hingga diabetes.

Bagi mereka yang sudah berkutat dengan obesitas, masalah kelebihan berat badan ini tidak hanya dapat ditangani dengan mengurangi asupan makanan dan lebih banyak beraktivitas fisik, tapi memerlukan tindakan medis. dr. Handy Wing, Sp.B-KBD, FBMS, FINACS, FICS dari RS EMC Alam Sutera menjelaskan operasi bariatrik atau Bariatric Surgery adalah suatu tindakan medis untuk mengatasi permasalahan obesitas yang sudah menyebabkan komplikasi dan gangguan kesehatan.

"Tujuan dari operasi bariatrik ini adalah untuk mengatasi obesitas dengan cara mengurangi asupan makanan melalui teknik mengubah anatomi dari lambung. Metode operasi batriatrik diantaranya sleeve gastrectomy dan gastric bypass," ujar dr. Handy Wing kepada Liputan6.com

Pada metode sleeve gastrectomy, bagian lambung akan dibuang sekiranya 75 persen dan menyisakan 25 persen.

 "Yang tadinya bisa menampung 1-2 piring porsi makan, setelah menjalani operasi hanya bisa menampung kurang lebih sekitar 5 sendok makan. Dengan asupan makan yang berkurang diharapkan berat badan bisa turun," jelasnya.

Sementara pada metode gastric bypass, bagian lambung akan disisakan hanya 10 persen dan terpisah dari lambung besar. Dari lambung yang 10 persen itu akan bypass langsung ke usus halus yang sebelumnya juga dipotong lebih pendek.

"Sehingga penyerapan makanan tidak lagi melewati lambung yang besar dan usus halus yang panjang. Jadi seperti dibuat jalan tol," kata dr. Handy.

Kategori Pasien yang Perlu Operasi Bariatrik

Mereka yang mengalami obesitas berat atau kelebihan berat badan di atas 30-40 dari berat badan ideal disarankan untuk melakukan operasi bariatrik dan telah melalui serangkaian pemeriksaan dari dokter.

Untuk mengetahui berat badan ideal atau tidaknya bisa menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI). BMI membandingkan berat badan dengan tinggi badan Anda, dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Lebih mudah mengetahui BMI Anda dengan aplikasi BMI Calculator. Input tinggi dan berat badan Anda, setelah itu otomatis angka BMI muncul. Bila BMI di bawah 25 masuk kategori normal, bila di atas 30 seseorang bisa dikatakan menderita obesitas.

Selain BMI tinggi, mereka yang disarankan untuk operasi bariatrik adalah pasien yang mengalami sejumlah penyakit dampak dari obesitas. Misalnya mengalami gangguan fungsi jantung, paru-paru, sesak nafas hingga sindrom metabolik seperti diabetes.

Selanjutnya mereka yang selalu gagal menerapkan program diet dan terus berolahraga tapi tidak bisa menurun berat badan, juga disarankan untuk menjalankan operasi bariatrik sebelum mengalami sejumlah gangguan kesehatan dan penyakit berbahaya.

"Pasien yang mengalami masalah kelebihan berat badan, mengalami komplikasi, tidak berhasil dengan metode diet dan olahraga tidak efektif untuk menurunkan berat badan, operasi bariatrik merupakan solusi terakhir," kata dr. Handy.

Dari segi usia sebenarnya tidak ada batas, namun mereka yang mengalami obesitas dan sudah melewati masa pertumbuhan bisa mengambil langkah operasi bariatrik.

  "Hampir tidak ada batasan usia, biasanya pasien-pasien yang sudah melewati masa pertumbuhan. Usianya antara 18-65 tahun. Sepanjang pasien tersebut fit dan bisa menjalani pembiusan dan operasi," ujar dr. Handy Wing. Sebelum tindakan operasi, dokter akan menilai fungsi paru-paru dan jantung pasien terlebih dahulu.

2 dari 3 halaman

Operasi Bariatrik Gunakan Teknik Laparoscopy

dr. Handy Wing menyampaikan kalau operasi bariatrik tergolong prosedur yang aman dilakukan karena menggunakan teknik operasi laparoscopy yang minimal invasif. Bukan bedah dengan sayatan terbuka, melainkan menggunakan luka-luka kecil sebanyak 4 titik. Menggunakan alat khusus berukuran kecil dengan bantuan kamera dan monitor. 

Bagian lambung yang dipotong kemudian perekatannya dengan cara stapler dengan bahan titanium yang aman sehingga lambung tetap rapat dan bebas dari pendarahan maupun kebocoran.

"Kemungkinan komplikasi lebih kecil, pendarahan juga lebih sedikit, pemulihan bisa lebih cepat dan bekas luka hanya berukuran 1-1,5 cm sebanyak 4 titik. Walau bagaimanapun operasi tidak luput dari risiko, namun dengan kemajuan teknologi di bidang kedokteran bisa diminimalisir komplikasi dan resikonya," ujar dr. Handy.

Pasca Operasi Bariatrik

Dr. Handy Wing mengatakan bahwa lambung yang dipotong butuh waktu kira-kira 1-2 minggu untuk sembuh dan rapat sempurna. Sehingga pasca operasi dalam jangka waktu tersebut, pasien belum diperbolehkan mengonsumsi makanan yang padat. Konsumsi makanan perlu bertahap mulai dari yang cair terlebih dahulu.

"Dengan lambung yang kemudian berukuran kecil dan kapasitas makan hanya sekitar 5 sendok otomatis masukan vitamin, mineral yang masuk ke tubuh akan lebih sedikit. Agar tidak berisiko kekurangan vitamin dan mineral, setelah operasi metode sleeve gastrectomy khususnya dibutuhkan asupan multivitamin selama 6-12 bulan. Karena bila kekurangan vitamin bisa menyebabkan macam-macam penyakit,” ungkap dr. Handy.

Secara umum dampak metode sleeve gastrectomy lebih baik dari metode gastric bypass, karena pasien obesitas yang disertai penyakit diabetes misalnya selesai menjalani gastric bypass harus mengonsumsi multivitamin seumur hidupnya agar tidak berisiko kekurangan vitamin dan mineral. Hal ini merupakan efek dari penyerapan vitamin dan mineral dari makanan yang dikonsumsi sangat sedikit. 

"Bila sebelumnya pasien rutin suntik insulin atau mengonsumsi obat-obatan diabetes, maka pada pasien yang menjalani operasi gastric bypass, sekitar separuhnya bisa terbebas dari obat-obatan diabetes. Kemudian sebagian lagi, dosisnya berkurang. Misalnya tadinya harus suntik insulin, sekarang bisa hanya obat-obatan minum saja. Bila sebelumnya butuh banyak obat, bisa jadi hanya satu obat saja," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Poin Penting Melawan Obesitas

Operasi bariatrik ini bukan sesuatu seperti sulap atau magic yang membuat pasien obesitas keesokan harinya langsung kurus atau mengalami penurunan berat badan. Setelah operasi dibutuhkan komitmen dan keseriusan pasien untuk menerapkan pola hidup sehat. Meskipun lambung sudah berukuran kecil, pasien juga harus telaten menjaga konsumsi makanan.

Hindari makanan yang mengandung kalori tinggi dan banyak mengandung gula. Biarpun lambung berukuran kecil, bila seseorang suka minuman soft drink dan kekinian yang berkalori tinggi itu akan membuat tujuan membatasi kalori yang masuk ke tubuh tidak optimal dan bisa mengganggu upaya untuk menurunkan berat badan yang diharapkan.

"Selain asupan makanan tinggi kalori dikurangi, juga tetap pola hidup yang aktif. Disarankan untuk berolahraga, misalnya 3-5 seminggu, selama 30 menit -1 jam. Diharapkan dalam jangka waktu 6 bulan - 1 tahun, pasien bisa kembali ke berat badan yang ideal," kata dr. Handy.

 

Itulah penjelasan umum mengenai operasi bariatrik yang bertujuan mengatasi masalah obesitas. Bila Anda maupun keluarga ada yang mengalami masalah obesitas dan gangguan penyakit akibat dari obesitas, dapat berkonsultasi dengan dr. Handy Wing, Sp.B-KBD, FBMS, FINACS, FICS di RS EMC Alam Sutera. Segera atasi masalah kesehatan Anda dari sekarang untuk mencegah masalah yang lebih besar. Manfaatkan paket promo operasi bariatrik di RS EMC Alam Sutera yang sudah termasuk biaya kamar perawatan, tindakan bedah dan obat-obatan. 

Informasi lebih lanjut dan jadwal konsultasi Anda dapat langsung hubungi 0811-1225-277 (Andy).

 

(*)