Sukses

Kurangi Sampah Plastik, Tasya Kamila Ikut Program Tukar Botol Vitamin

Demi menjaga lingkungan bersih tanpa sampah plastik, artis Tasya Kamila mengungkapkan kepeduliannya dalam menukarkan botol vitamin.

Liputan6.com, Jakarta Demi menjaga lingkungan bersih tanpa sampah plastik, artis Tasya Kamila mengungkapkan kepeduliannya dengan ikut menukarkan botol vitamin.

“Sampah plastik telah menjadi permasalahan yang harus dituntaskan bersama, karena lingkungan yang bersih tanpa sampah plastik merupakan keinginan semua makhluk hidup. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan," katanya, melalui keterangan pers, Rabu (14/9/2022).

Tasya pun sangat mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam program Peduli ‘Tukar Botol’.

"Misi dari penukaran botol plastik vitamin ini jelas, yaitu mengurangi sampah botol plastik bekas vitamin, dengan mengurangi sampah, berarti memberi kontribusi pada kelestarian lingkungan. Mari bersama-sama kita agen menjadi agen perubahan dengan mengumpulkan sampah botol plastik bekas vitamin untuk menjaga laut tetap bersih," ungkapnya.

Permasalahan sampah plastik memang masih menjadi salah satu isu lingkungan yang dihadapi Indonesia dan harus segera dituntaskan. Untuk mengatasinya, ada beberapa permasalahan yang perlu jadi perhatian mulai dari jumlah sampah yang besar, pengelolaan sampah yang kurang bertanggung jawab, dan perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan sehingga mencemari lingkungan, terutama lingkungan laut Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menyebutkan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun, dimana diperkirakan sebanyak 3,2 juta ton diantaranya merupakan sampah plastik yang terbuang ke laut.

Selain itu, Data National Plastic Action Partnership (NPAP) juga menunjukkan ada 4,8 juta ton sampah plastik di Indonesia tidak diolah dengan baik, di mana sebanyak 48% di antaranya dibuang ke alam terbuka dan 9% dari sampah plastik berakhir di laut.

 

2 dari 4 halaman

Inisiatif untuk Keberlanjutkan Lingkungan

Head of Marketing Kalbe Blackmores Nutrition, Astrid Prasetyo mengatakan, sebagai produk suplemen yang bersumber dari minyak ikan laut dengan manfaat untuk membantu menjaga kesehatan harian tubuh, Blackmores Odourless Fish Oil terus berkomitmen menjaga kualitas produk dan lingkungan secara beriringan mulai dari memastikan kualitas sumber minyak ikan terpilih, pengemasan yang modern hingga permasalahan sampah produk yang juga harus diperhatikan.

"Hal inilah yang mendasari kami untuk terus mendukung segala upaya dalam menurunkan sampah plastik di laut dengan kembali menghadirkan program  ‘Tukar Botol’. Program ini merupakan salah satu inisiatif yang dilakukan untuk mendukung pemerintah dan mengajak masyarakat Indonesia peduli menjaga kebersihan lingkungan laut, karena menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan laut merupakan hal yang penting untuk dilakukan bersama demi terciptanya ekosistem laut yang bersih sebagai awal dari kesehatan," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Mekanisme Penukaran Botol

Adapun mekanisme penukaran botol plastik dalam program ini sangat mudah. Konsumen yang memiliki botol plastik bekas vitamin merek apapun dapat mengumpulkan dan membawanya ke apotek independent yang tersedia dropbox yang berada di beberapa titik mall di Indonesia.

“Setiap botol plastik dapat ditukarkan dengan voucher belanja. Selain itu, untuk membantu proses pendauran ulang botol plastik yang telah terkumpul, kami juga menggandeng organisasi pengelolaan daur ulang sampah plastik eRecycle,” tambah Astrid.

 

4 dari 4 halaman

Sampah Plastik Merusak Keberlangsugan Makhluk Hidup

Masalah sampah akan menjadi besar jika terus dibiarkan, hal ini tentu akan berdampak pada kelangsungan hidup manusia dan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan.

Permasalahan sampah bisa menjadi berat dan sulit terselesaikan bila hanya mengandalkan satu pihak saja.

Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk mendukung upaya untuk mengelola sampah secara bertanggung jawab agar tidak mencemari lingkungan, baik itu daratan maupun perairan Indonesia.

Tidak hanya pemerintah, tetapi dari pihak swasta, asosiasi, komunitas, dan masyarakat Indonesia sebagai aksi kolaborasi dalam penurunan sampah plastik di laut.