Sukses

Putri Anne Anak Ratu Elizabeth II Curi Perhatian, Masih Tegap di Usia Tua

Anak perempuan satu-satunya Ratu Elizabeth II, Putri Anne, menyita perhatian masyarakat dunia

Liputan6.com, Jakarta Putri Anne adalah satu-satunya anak perempuan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip. Namanya menjadi lebih dikenal dalam seminggu sejak kematian Sang Ratu pada 8 September.

Anne menjadi putri pertama yang berada di sisi peti mati Ratu Elizabeth II saat perjalanan dari Kastil Balmoral di Skotlandia ke Edinburgh dan kemudian ke Istana Buckingham di London.

Dalam prosesi hari Rabu, 14 September 2022, yang mengawal peti mati ratu dari istana ke Westminster Hall, Anne adalah satu-satunya anggota keluarga kerajaan yang berjalan di belakang peti mati.

Dia akan melakukan hal yang sama pada hari Senin waktu setempat, 19 September 2022, ketika pemakaman kenegaraan ratu diadakan di Westminster Abbey, seperti melansir ABC, Jumat (16/9/2022).

Foto iring-iringan peti jenazah ratu di berbagai media tak jarang menampilkan Putri Anne dengan pakaian militer. Salah satu yang menarik perhatian adalah postur tubuhnya yang tetap tegap. Padahal, kini dia menginjak usia 72. Ia berada di urutan ke-16 dari takhta kerajaan.

Kakak laki-lakinya, Raja Charles III kini memegang takhta. Dan, dua adik laki-lakinya, Pangeran Andrew dan Edward, masing-masing berada di urutan ke delapan dan ke-13, dalam garis suksesi baru keluarga kerajaan.

Sebagai seorang wanita, garis suksesi Anne dilompati oleh Andrew dan Edward.

Dia lahir beberapa dekade sebelum undang-undang yang disebut Succession to the Crown Act mulai berlaku pada tahun 2013. Ini mengakhiri praktik berabad-abad dari seorang putra bungsu yang menggantikan putri sulung dalam garis suksesi.

Jadi, laki-laki akan didahulukan menjadi raja selanjutnya ketimbang perempuan meski usia perempuan lebih tua.

Aturan tersebut sudah tak berlaku sejak 2013. Artinya, tidak seperti Putri Anne, Putri Charlotte berada di urutan kedua pewaris takhta, di depan adik laki-lakinya, Pangeran Louis.

2 dari 4 halaman

Gelar Princess Royal

Sebagai putri kerajaan, Anne juga memiliki gelar yang berbeda dari yang diberikan kepada saudara-saudaranya. Ia menyandang gelar Princess Royal.

Gelar Princess Royal adalah gelar yang secara tradisional diberikan kepada putri tertua raja. Ini adalah gelar yang disandang seumur hidup, jadi, Putri Anne akan memiliki gelar tersebut sampai kematiannya.

Gelar tersebut kemungkinan besar akan diberikan kepada Putri Charlotte, meskipun tidak ada jaminan akan hal ini dan Pangeran William akan memutuskan apakah dia akan diberikan gelar tersebut.

Melansir Mirror, Putri Anne menjadi Princess Royal pada 1987, tepatnya di usia 36.

Gelar itu sebelumnya dipegang oleh Ratu Mary yang meninggal pada 1965. Setelah Mary meninggal, gelar tak langsung diberikan kepada Anne. Setelah lebih dari dua dekade, gelar itu kemudian dipegang oleh Anne.

"Keluarga Kerajaan tidak pernah mengonfirmasi terkait alasan lamanya penantian (memberikan gelar)," mengutip Mirror, Jumat (16/9/2022).

3 dari 4 halaman

Tugas Princess Royal

Sebagai Princess Royal, Anne memiliki salah satu jadwal tersibuk dari setiap anggota Keluarga Kerajaan.

Tugas Anne adalah untuk mendukung ratu dalam perannya sebagai Kepala Negara. Ia juga acap kali mewakili ratu menghadiri acara-acara di Inggris atau di luar negeri.

Anne juga melakukan sejumlah tugas dan keterlibatan resmi lainnya, seperti menghadiri acara kenegaraan dan upacara bersama anggota Keluarga Kerajaan lainnya.

Putri Anne mulai melakukan pekerjaan umum ketika dia berusia 18 dan tugas pertamanya adalah pembukaan pusat pendidikan dan pelatihan di Shropshire pada 1969.

Princess Royal sekarang terlibat dengan lebih dari 300 badan amal, organisasi dan resimen militer dan telah menjadi presiden Save the Children sejak 1970.

Tahun ini, Putri Anne telah menggantikan Ratu di sejumlah acara karena Yang Mulia menderita masalah mobilitas episodik.

4 dari 4 halaman

Tak Ingin Berikan Gelar Kerajaan pada Anaknya

Gelar Princess Royal tak otomatis jatuh pada putri tertua raja. Putra tertua Charles, Pangeran William, pewaris takhta, dapat memilih untuk memberikan gelar itu kepada putri satu-satunya, Putri Charlotte, ketika dia menjadi raja.

Sedangkan, Anne memilih untuk tidak memberikan dua anaknya, Peter Phillips dan Zara Phillips Tindall, gelar kerajaan ketika mereka lahir, sebuah pilihan yang akan diberikan oleh ratu jika dia ingin melakukannya.

Anne mengatakan bahwa dia pikir 'lebih mudah' bagi anak-anaknya untuk menjalani hidup tanpa gelar kerajaan.

"Saya pikir itu mungkin lebih mudah bagi mereka, dan saya pikir kebanyakan orang akan berpendapat bahwa ada kerugian memiliki gelar," katanya.

"Jadi saya pikir itu mungkin hal yang benar untuk dilakukan," dia menambahkan.

Phillips dan Tindall, yang ayahnya adalah suami pertama Anne, Mark Phillips, adalah dua dari delapan cucu ratu yang tidak memiliki gelar kerajaan.

Tindall, ibu dari tiga anak, memiliki kecintaan pada berkuda seperti ratu dan Anne. Ia sempat berkompetisi dalam berkuda untuk Inggris Raya di Olimpiade Montreal 1976.

Tindall berlaga di ajang yang sama di Olimpiade London 2012 dan meraih medali perak yang dipersembahkan oleh Anne.