Sukses

Alhamdulillah, Pasien Pertama Cacar Monyet di RI Selesai Isoman dan Sehat

Pasien pertama terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia sudah selesai isoman dan kembali sehat.

Liputan6.com, Jakarta Pasien pertama terkonfirmasi positif cacar monyet (monkeypox) di Indonesia kini sudah selesai menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Pasien terkonfirmasi positif ini seorang laki-laki berusia 27 tahun asal DKI Jakarta, yang sebelumnya punya riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Prancis sebelum tertular.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Mohammad Syahril mengungkapkan, pasien yang bersangkutan sudah dinyatakan kembali sehat dan dipastikan tidak menularkan virus Monkeypox.

"Kami ingin meng-update (memperbarui) kasus pasien yang pertama terkonfirmasi cacar monyet, yang cukup ramai juga di pemberitaan dan pas tanggal 19 Agustus lalu dinyatakan positif dan dilakukan isolasi mandiri di rumahnya," ungkap Syahril saat Press Conference: Perkembangan Kasus COVID-19, Hepatitis Akut dan Cacar Monyet yang disiarkan dari Gedung Kementerian Kesehatan RI Jakarta pada Jumat, 16 September 2022.

"Karena gejalanya ringan, Alhamdulillah, tanggal 4 September 2022 dinyatakan selesai isolasi. Sekarang sudah bisa melakukan aktivitas seperti sebelumnya. artinya pasien ini sudah dinyatakan sehat.

Seluruh anggota keluarga pasien berusia 27 tahun itu juga sehat dan tidak ada yang menunjukkan gejala suspek atau positif monkeypox. Hal ini diperoleh dari hasil pemeriksaan spesimen yang diambil dari anggota keluarga pasien tersebut.

"Yang kontak erat ada tiga orang dan dilakukan juga testing dan surveilans, semuanya sehat. Jadi, tidak ada yang konfirmasi atau bergejala diduga atau suspek monkeypox," terang Syahril.

2 dari 4 halaman

Gejala Ruam pada Pasien Cacar Monyet

Pada konferensi pers Agustus 2022, berdasarkan penelusuran Kemenkes, pasien berusia 27 tahun yang terkonfirmasi positif cacar monyet, berpergian keluar negeri antara tanggal 22 Juli hingga tiba kembali di Jakarta pada 8 Agustus 2022.

Pasien mulai mengalami gejala awal monkeypox di tanggal 11 Agustus 2022. Setelah berkonsultasi ke beberapa fasilitas kesehatan, pasien memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit milik Kementerian Kesehatan pada tanggal 18 Agustus 2022.

Hasil tes PCR pasien terkonfirmasi positif cacar monyet pada malam hari tanggal 19 Agustus 2022.

“Saat ini, pasien dalam keadaan baik, tidak sakit berat dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri,” ungkap Mohammad Syahril pada 20 Agustus 2022.

Syahril mengimbau masyarakat agar tidak panik karena daya tular dan fatalitas cacar monyet sangat rendah dibandingkan dengan COVID-19. Sebagai gambaran, transmisi monkeypox tidak semudah COVID-19 yang melalui droplet di udara.

“Penularan monkeypox melalui kontak erat,” lanjut Syahril.  

Konfirmasi kasus monkeypox pertama di Indonesia telah ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes untuk melakukan surveilans kepada masyarakat atau kontak erat dari pasien.

3 dari 4 halaman

Virus Monkeypox dari Afrika Barat

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan jenis varian virus Monkeypox dari kasus pertama terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia. Jenis varian tersebut adalah virus yang berasal dari Afrika Barat.

Varian virus Monkeypox asal Afrika Barat terbilang tidak mematikan. Hal ini turut dibuktikan dengan pasien pertama terkonfirmasi positif cacar monyet di Indonesia cukup menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Berdasarkan hasil genom sekuensing yang kami lakukan. Kami temui variannya, ada varian Afrika barat, yang less fatal, bukan yang mematikan seperti yang ada di Afrika Tengah," ungkap Budi Gunadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI yang disiarkan dari Komplek Parlemen Senayan, Jakarta secara virtual pada Selasa, 30 Agustus 2022.

Virus Monkeypox penyebab cacar monyet terdiri dari dua jenis, yaitu yang berasal dari Afrika Barat dan Afrika Tengah. Varian Afrika Barat adalah yang tidak mematikan, sedangkan varian Afrika Tengah terbilang mematikan.

Sebelumnya, tindak lanjut dari temuan satu kasus terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia pada 19 Agustus 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI segera melakukan deteksi jenis virus Monkeypox dengan metode genom sekuensing.

"Untuk menentukan seseorang, apakah dia (terinfeksi) cacar monyet atau tidak ya kita pakai genom sekuensing. Nah, virus ini jenisnya ada dua ya, satu yang dari Afrika Barat dan satu lagi Afrika Tengah," jelas Budi Gunadi saat Press Conference The 3rd G20 Health Working Group di Bali pada Senin, 22 Agustus 2022.

4 dari 4 halaman

Sudah Sembuh tapi Tetap Isolasi

Pada konferensi pers Agustus 2022, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut satu pasien terkonfirmasi positif cacar monyet di Indonesia sudah sembuh.

"Saya baru terinformasi bahwa pasien yang sekarang ini sudah sembuh," ujarnya.

Meski begitu, Budi Gunadi tidak merinci lebih jauh, bagaimana kondisi gejala cacar monyet pada pasien berkewarganegaraan Indonesia asal DKI Jakarta tersebut dan apakah masih menjalani isolasi mandiri atau tidak.

Pada kesempatan berbeda, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengatakan, pasien pertama positif cacar monyet sudah membaik. Walau begitu, yang bersangkutan tetap isolasi mandiri.

"Alhamdulillah sudah membaik tetapi tetap isolasi," kata Syahril usai acara Peresmian "Gedung dr. R. Soeharto" Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) di Gedung PB IDI, Jakarta, Selasa (30/8/2022).