Sukses

Tanda-Tanda, Penyebab dan Pengobatan GERD

Gastroesophageal reflux disease atau yang kita kenal sebagai GERD kerap kali ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Liputan6.com, Jakarta Bagi kalian yang memiliki permasalahan dengan sistem pencernaan, sebaiknya perlu berhati-hati. Anda bisa saja terkena GERD.

Apa Itu GERD?

Dikutip dari laman Mayoclinic, Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung berulang kali mengalir kembali ke tabung yang menghubungkan mulut dan perut (kerongkongan).

Banyak orang mengalami refluks asam dari waktu ke waktu.

Namun, ketika refluks asam terjadi berulang kali dari waktu ke waktu, hal itu dapat menyebabkan GERD.

Kebanyakan orang dapat mengatasi ketidaknyamanan GERD dengan mengubah gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan khusus.

Meskipun sangat jarang terjadi, beberapa orang yang mengalami GERD yang sudah sangat parah mungkin memerlukan pembedahan untuk meredakan gejala.

Seseorang dapat didiagnosis menderita GERD apabila ia mengalami refluks asam persisten yang terjadi dalam kurun waktu lebih dari dua kali dalam seminggu.

American College of Gastroenterology mengatakan bahwa 1 dari 5 orang yang tinggal di Amerika Serikat mengalami mulas setiap hari. GERD memiliki perkiraan prevalensi sebesar 18,1 hingga 27,8 persen di Amerika Serikat, dan mungkin saja prevalensinya asli lebih tinggi dari perkiraan.

2 dari 4 halaman

Kenali Gejala GERD

Setiap penyakit yang diderita oleh manusia, pasti memiliki gejala dan ciri tertentu yang menunjukkan bahwa benar orang tersebut menderita suatu penyakit.

Sama halnya dengan GERD.

Dilansir dari laman Mayoclinic, untuk dapat mengetahui dan mendiagnosis seseorang menderita GERD dapat dilihat dari gejala berikut ini:

Gejala umum:

  • Heartburn. Gejala ini biasanya muncul setelah makan, malam hari, atau bahkan ketika seseorang sedang berbaring.
  • Sering bersendawa dan kembung.
  • Ada cairan asam yang naik ke atas lambung atau kerongkongan.
  • Mengalami sakit perut pada bagian atas atau dada.
  • Kesulitan menelan (disfagia).
  • Merasakan sensasi seperti ada benjolan di tenggorokan.

Jika kalian mengalami refluks di malam hari, kalian mungkin juga mengalami gejala sebagai berikut:

  • Batuk yang terjadi secara terus-menerus.
  • Radang pada pita suara (laringitis).
  • Asma baru, atau bahkan memburuk (bagi yang sebelumnya memiliki riwayat asma)
3 dari 4 halaman

Penyebab GERD

Seseorang yang didiagnosis menderita GERD biasanya cenderung memiliki gaya hidup maupun pola makan yang buruk. Dikutip dari laman Medical News Today, berikut adalah penyebab dan risiko seseorang menderita GERD:

  • Makan dalam porsi yang berlebihan.
  • Berbaring setelah makan.
  • Telat makan.
  • Mengonsumsi alkohol atau minuman yang mengandung kafein.
  • Memakan makanan tertentu yang memicu naiknya asam lambung.
  • Tidak menjaga berat badan ideal.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu seperti antidepresan, obat asma, penghambat saluran kalsium, antihistamin, dan obat penenang.

Penyakit GERD juga kerap kali ditemukan pada orang yang mengalami obesitas, perokok aktif, perokok pasif, dan bahkan ibu hamil.

4 dari 4 halaman

Pengobatan Bagi Penderita GERD

Menurut studi “Diagnosis and treatment of gastroesophageal reflux disease” yang ditulis oleh Raul Badillo dari divisi Gastroenterologi dan Hepatologi Mayo Clinic, Florida, penderita GERD memiliki pengobatan dan perawatan khusus untuk mendeteksi serta mengurangi intensitas terjadinya GERD.

Pentingnya mengubah gaya hidup

Gaya hidup seseorang yang tidak sehat dapat menjadi penyebab timbulnya GERD.

Ini juga dibuktikan dengan adanya pengidap dari kalangan obesitas, penikmat alkohol dan kafein, serta orang-orang yang memiliki jam dan pola makan yang berantakan.

Maka dari itu, sangat penting bagi para pengidap GERD untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan cara menjaga berat badan ideal, memilah makanan yang akan dikonsumsi, rajin berolahraga, mengelola stres, dan makan tepat waktu.

Makanan yang direkomendasi

Para pengidap GERD tentu saja tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan yang dapat memicu naiknya asam pada lambung.

Apabila makanan yang tidak sehat dan tidak tepat terus dikonsumsi, maka dapat menimbulkan luka pada lambung.