Sukses

Ramai-Ramai Artis Main Tenis, Benarkah Olahraga Ini Baik untuk Jantung?

Saat ini olahraga tenis sedang booming kembali. Seberapa baik olahraga ini untuk jantung?

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah artis belakangan ini diketahui sedang gemar bermain tenis. Dalam unggahan di Instagram pribadinya, para artis ini mengunggah foto olahraga yang mencuri perhatian.

Anya Geraldine, Dian Sastrowardoyo, Febby Rastanty, Enzy Storia, Wulan Guritno, dan Yura Yunita merupakan sederet tokoh masyarakat yang gemar melakukan olahraga tenis.

Melihat tren tenis kembali booming, dokter spesialis kedokteran olahraga di Sport Medicine Injury Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Antonius Andi Kurniawan mengungkapkan manfaat tenis untuk kesehatan jantung.

"Tenis merupakan olahraga yang baik bagi jantung karena bersifat kardio. Hal ini ditandai dengan peningkatan denyut jantung dan peningkatan pernapasan ketika berolahraga tenis," kata Andi kepada Health Liputan6.com, Rabu, 21 September 2022.

Andi lalu, menyampaikan, dalam British Journal of Sports Medicine disebutkan 17 penelitian terkait intensitas olahraga tenis dengan merekam denyut nadi subjek yang sedang bermain tenis secara tunggal. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa:

- Denyut jantung seseorang ketika bermain tenis mencapai 141-182 kali per menit atau sama dengan 70 hingga 90 persen denyut nadi maksimal.

Sebagai informasi, untuk menghitung denyut nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia.

- Rata-rata konsumsi oksigen seseorang ketika bermain tenis adalah 23,31 hingga 40,3 mililiter per kilogram per menit atau sama dengan 50 hingga 80 persen konsumsi oksigen maksimal.

"Tenis juga terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung. British Journal of Sports Medicine menyatakan bahwa pemain tenis rekreasional usia 23 hingga 69 tahun yang rutin bermain dua kali seminggu selama sepuluh tahun memiliki lemak tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak bermain tenis," ujarnya.

Selain itu, menurut penelitian Swank dkk, pemain rekreasional tenis usia 40 hingga 69 tahun mempunyai rata-rata kadar HDL (lemak baik) lebih tinggi dibandingkan kelompok lain yang tidak pernah bermain tenis.

2 dari 4 halaman

Yang Harus Diperhatikan Saat Main Tenis

Untuk dapat bermain tenis secara aman, lanjut Andi, sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut:

1. Perlengkapan tenis yang tepat

Raket tenis harus sesuai dengan ukuran dan tingkat keahlian pemain karena jika berat raket terlalu ringan atau terlalu berat dapat meningkatkan risiko cedera bahu dan siku.

Hal ini juga harus didukung dengan cara atau teknik memegang raket yang tepat.

Selain itu, ketegangan senar juga harus sesuai untuk dapat mencegah terjadinya cedera

 

3 dari 4 halaman

2. Menggunakan Sepatu Tenis yang Baik dan Tepat

Pastikan menggunakan sepatu yang dirancang khusus untuk tenis.

Sepatu tenis harus menopang tumit dan membantu menjaga pergelangan kaki agar tidak berguling atau meluncur dari sisi ke sisi.

Penggunaan sepatu yang tepat dapat menurunkan risiko keseleo, cedera pergelangan kaki, lutut, dan lower back

 

4 dari 4 halaman

3. Menjalankan Program Latihan yang Benar

Seseorang yang ingin bermain tenis sebaiknya berada dalam kondisi fisik yang baik.

Selain itu, penting untuk selalu melakukan pemanasan dan peregangan, baik sebelumlatihan maupun sebelum bertanding.

"Pastikan bermain tenis dengan menggunakan teknik yang tepat sehingga mencegah terjadinya cedera. Apabila ada keluhan cedera,sebaiknya hentikan permainan, jangan memaksakan diri untuk tetap bermain tenis," pungkas Andi.