Liputan6.com, Kopenhagen - Ratu Margrethe II dari Denmark positif COVID-19. Hal itu diketahui pada Selasa, 20 September 2022 setelah menjalani pemeriksaan COVID-19 usai menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth IIÂ di Inggris.
"Hasil tes pada kemarin malam, menunjukkan Ratu positif COVID-19. Saat ini beliau berada di Fredensborg Palace," seperti tertulis dalam pernyataan resmi di laman Kerajaan Denmark yang diunggah pada Rabu, 21 September 2022.
Baca Juga
"Terpaksa, aktivitas Ratu di pekan ini harus ditunda."
Advertisement
Lewat laman resmi tersebut juga disampaikan bahwa agenda yang digelar Jumat malam pekan ini di Istana Christianborg, Kopenhagen tetap diadakan.
Meski Ratu Margrethe II tak bisa hadir, Putri Mahkota Denmark, Mary dan Putra Mahkota Denmark, Frederik, yang bakal menjadi tuan rumah. Mereka berdua bakal menjamu para tamu dari Parlemen Denmark dan anggota Parlemen Eropa Denmark.
Mengutip laman Reuters, Ratu Margrethe II yang kini berusia 82 mengalami gejala ringan untuk sakit COVID-19 kali ini.
Sebelumnya, pada Februari di tahun ini, Ratu Margrethe II juga sudah terkena COVID-19 dengan gejala ringan. Hal itu besar kemungkinan merupakan efek dari vaksinasi COVID-19 yang sudah dia jalani.
Ratu Margrethe II Hadiri Sejumlah Kegiatan di Inggris
Ratu Margrethe II merupakan salah satu tamu dari sekitar 2.000 tamu yang hadir di pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin, 19 September 2022.
Margrethe duduk bersama dengan raja dari negara-negara Eropa lainnya, termasuk Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia, Pangeran Albert II dari Monako, dan Raja Philippe dari Belgia.
Selain di pemakaman, Margrethe II juga hadir dalam kebaktian yang digelar dengan tamu lebih sedikit di Kapel St George, Kastil Windsor, Inggris pada hari Minggu.Â
Di situ, Margrethe memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II yang meninggal pada usia 96. Selama di acara tersebut, Margrethe ditemani oleh putranya, Frederik.
Kehadiran Ratu Margrethe dalam acara prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II memang penting mengingat masih ada tali keluarga di antara keduanya. Mereka adalah sepupu ketiga dalam garis keturunan Ratu Victoria.
Kedekatan kedua Ratu ini pun tercermin dari panggilan mereka satu sama lain yakni "Daisy" dan "Lilibet".
Ratu Margrethe mengurangi sebagian acara perayaan 50 tahun pemerintahannya pada September ini. Hal ini dia lakukan setelah mendengar kematian Ratu Elizabeth II.Â
Usai mendengar kabar duka cita itu, Ratu Margrethe II bahkan mengirim surat khusus untuk Raja Charles III.
Ia menuliskan bahwa, "Ibumu sangat penting bagi saya dan keluarga saya. Dia adalah sosok yang menjulang di antara raja-raja Eropa dan inspirasi besar bagi kita semua. Kami akan sangat merindukannya."
Â
Â
Advertisement
Menjadi Satu-Satunya Ratu yang Masih Pimpin Kerajaan
Setelah kematian Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022, Ratu Margrethe II menjadi satu-satunya wanita yang masih memimpin sebuah kerajaan.
Anak pertama dari tiga bersaudara ini awalnya tidak siap untuk menggantikan sang ayah. Ia juga ingin menjalani kehidupan seperti orang biasa.
Namun, sebagai anak pertama dan sudah ada amendemen konstitusi 1953 yang mengizinkan perempuan menjadi pemimpin, maka naiklah dia sebagai Ratu Denmark.
Ia sudah menjadi Ratu Denmark sekitar lima dekade. Pada tahun 1972, Ratu Margrethe naik tahta di Kerajaan Denmark ketika menginjak usia 31 tahun setelah kematian ayahnya, Raja Frederick IX.
Pernah Datang ke Indonesia
Pada Oktober 2015, Ratu Margrethe II bersama Pangeran Consort dari Denmark mengunjungi Indonesia. Ia bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Irina Widodo di Istana Merdeka.
Salah satu obrolan yang tercipta saat itu yakni tentang batik. Jokowi mengatakan bahwa Ratu Margrethe senang sekali dengan batik dan lukisan. Mengutip dari berbagai sumber, Margrethe mengenal batik sekitar 30 puluh tahun lalu dari ibunya, Ratu Inggrid. Seusai pulang dari Bali, ibunya bercerita banyak tentang keindahan batik kepadanya.Â
Dalam pertemuan kenegaraan di Istana Merdeka, Margrethe turut menyaksikan beberapa perjanjian kerja sama antara Denmark dan Indonesia. Diantaranya kerja sama di bidang transportasi, maritim, energi bersih dan terbarukan seperti mengutip laman Sekretariat Kabinet.Â
Â
Advertisement