Sukses

Bisa Dilakukan di Rumah, Cek Gula Darah Bantu Jaga Kadar Glukosa Tetap dalam Batas Normal

Kadar glukosa darah setiap orang berbeda, cek gula darah rutin dapat membantu mengetahui bahwa kadar tersebut masih dalam batas normal.

Liputan6.com, Jakarta Kadar glukosa darah setiap orang berbeda, cek gula darah dapat membantu mengetahui bahwa kadar tersebut masih dalam batas normal.

Kadar glukosa dalam darah tergantung pada status kesehatan seseorang dan apakah mereka sudah makan atau belum. Orang tanpa diabetes biasanya memiliki antara 72-140 miligram glukosa per 1 desiliter darah.

Orang yang dengan diabetes cenderung memiliki kadar gula darah yang sedikit lebih tinggi, sekitar 80-180 miligram per desiliter (mg/dL).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan bahwa pemantauan kadar glukosa darah membantu orang tetap dalam kisaran target mereka. Menjaga dalam kisaran yang sehat dapat mencegah komplikasi jangka panjang diabetes, seperti kehilangan penglihatan, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.

Melansir Medical News Today, kadar gula darah berubah sepanjang hari. Biasanya, kadar gula darah berada pada titik terendah di pagi hari atau setelah periode puasa (sebelum makan). Kadar gula darah meningkat selama dan setelah makan, karena tubuh mencerna makanan.

Kadar gula darah yang tidak normal terjadi ketika ada terlalu banyak atau terlalu sedikit gula dalam darah. Kisaran gula darah untuk dua kondisi ini adalah:

- Hipoglikemia. Dikenal sebagai gula darah rendah: 70 mg/dL atau kurang.

- Hiperglikemia. Dikenal sebagai gula darah tinggi: Lebih dari 180 mg/dL.

Ada dua cara untuk mengukur kadar glukosa darah:

- Tes gula darah

Ini adalah tes untuk mengukur tingkat glukosa dalam darah saat ini.

- Tes A1C

Ini mengukur kadar glukosa darah rata-rata selama 2-3 bulan terakhir. Tes ini dilakukan di laboratorium.

2 dari 4 halaman

Cek Gula Darah di Rumah

Masyarakat dapat mengukur kadar gula darah mereka dengan alat pengukur gula darah atau monitor glukosa secara rutin di rumah.

Pengecekan gula darah di rumah biasanya dilakukan dengan mengukur jumlah glukosa dalam setetes darah, biasanya dari jari.

Langkah-langkahnya adalah:

- Cuci tangan secara menyeluruh.

- Sediakan alat cek darah, strip tes, lanset, dan lap alkohol.

- Gosok kedua tangan untuk mendorong aliran darah ke ujung jari.

- Nyalakan meteran dan masukkan strip tes.

- Bersihkan ujung jari dengan bantalan alkohol dan biarkan alkohol menguap.

- Tusuk jari dengan lancet (jarum khusus).

- Remas dengan lembut di pangkal jari sampai setetes darah terbentuk di ujung jari.

- Tempatkan tetesan darah pada strip tes.

- Tunggu hingga meteran menampilkan pengukuran gula darah.

- Catat hasilnya, tambahkan catatan tentang apa pun yang mungkin berkontribusi pada pembacaan yang tidak normal, seperti makanan atau aktivitas fisik.

- Buang lap, lanset, dan strip tes dengan benar.

3 dari 4 halaman

Tes Gula Darah A1C

Sedangkan, Tes A1C mengukur persentase hemoglobin terikat glukosa dalam darah seseorang yang dilakukan ahli di laboratorium.

Menurut The National Institutes of Health (NIH), ini memberikan gambaran umum tentang kadar glukosa darah seseorang selama 2-3 bulan terakhir.

Hasil tes A1C yang tidak normal belum tentu berarti seseorang menderita diabetes. Seorang dokter akan mengkonfirmasi temuan ini dengan tes glukosa darah lainnya.

“Dokter mungkin merekomendasikan menjalankan lebih banyak tes, seperti kerja darah, untuk mengesampingkan kondisi lain yang dapat mempengaruhi kadar gula darah,” mengutip Medical News Today, Minggu (25/9/2022).

CDC merekomendasikan agar pasien diabetes mendapatkan tes A1C setidaknya dua kali setahun.

Dokter menggunakan hasil A1C untuk memantau seberapa baik seseorang merespons rezim manajemen glukosa tertentu. Mereka juga dapat menggunakan tes A1C untuk mendiagnosis prediabetes dan diabetes.

Seperti yang disebutkan oleh NIH, dokter dapat merekomendasikan tes A1C jika seseorang menunjukkan tanda-tanda kontrol glukosa yang buruk, diabetes, atau prediabetes.

4 dari 4 halaman

Tanda Peringatan Diabetes dan Prediabetes

Pasien akan direkomendasikan untuk tes A1C jika menunjukkan tanda-tanda peringatan diabetes yang mencakup:

- Rasa haus yang meningkat.

- Peningkatan buang air kecil, terutama di malam hari.

- Peningkatan rasa lapar.

- Kelelahan ekstrem.

- Infeksi berulang.

- Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki.

- Penyembuhan luka yang lambat.

- Pandangan yang kabur.

Dokter juga dapat merekomendasikan tes A1C untuk orang yang memiliki faktor risiko prediabetes berikut:

- Usia lebih dari 45 tahun.

- Riwayat keluarga diabetes.

- Riwayat diabetes gestasional.

- Kelebihan berat badan atau obesitas.

- Gaya hidup menetap.

- Kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, seperti kadar kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi.

- Riwayat gangguan hormonal, seperti sindrom Cushing.

- Riwayat sleep apnea.

- Penggunaan jangka panjang glukokortikoid, antipsikotik, dan obat-obatan tertentu untuk HIV.