Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kondisi COVID-19 nasional sudah lebih membaik dan terkendali. Meski masih terjadi penambahan kasus baru tiap harinya, secara umum prevalensi makin melandai.
Berdasarkan Laporan Harian COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 24 September 2022, kasus konfirmasi, pasien rawat inap, dan kapasitas tempat tidur pasien (Bed Occupancy Ratio/BOR) menurun dalam dua minggu terakhir. Rinciannya, antara lain:
Baca Juga
- Kasus konfirmasi pada 2 minggu terakhir ini mengalami penurunan, dari 2.968 menjadi 1.999
- Kasus aktif pada 2 minggu terakhir ini mengalami penurunan, dari 37.936 menjadi 24.738
- Kematian pada 2 minggu terakhir ini mengalami penurunan, dari 2,47 menjadi 2,46
- Pasien dirawat pada 2 minggu terakhir ini mengalami penurunan, dari 3.561 menjadi 3.134
- BOR pada 2 minggu terakhir ini mengalami penurunan, dari 5,63 persen menjadi 5,06 persen
"Alhamdulillah. Sudah Alhamdulillah (lebih baik)," ucap Budi Gunadi di Komplek Parlemen Senayan, DPR RI, Jakarta pada Senin, 26 September 2022.
Advertisement
Dalam laporan per 24 September 2022 juga menganalisis unggahan atau kicauan di media sosial soal topik protokol kesehatan. Bahwa masyarakat dalam membicarakan 'Protokol Kesehatan' tidak mengalami perubahan, yaitu tetap pada penilaian positif (data 12 September 2022 sebanyak 88,2 persen dan data 24 September 2022 sebanyak 85,4 persen).
Sementara itu, laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 94 yang terbit 22 September 2022 menunjukkan, tren penurunan terlihat pada jumlah kasus baru mingguan di Indonesia. Namun, penting untuk dicatat bahwa tingkat testing nasional menurun.
Tingkat testing COVID-19 nasional menurun ke tingkat di bawah patokan 1 orang yang dites per 1.000 populasi per minggu sejak minggu pertama bulan September 2022. Pada 18 September 2022, testing di angka 0,79.
COVID-19 RI sudah Stabil
Pada konferensi pers beberapa hari lalu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan, kondisi COVID-19 di Tanah Air sudah stabil sejak puncak terakhir di bulan Maret 2022 akibat varian Omicron.
"Kita sempat mengalami kenaikan di bulan Agustus 2022, namun angkanya tidak signifikan. Kasus aktif dan positivity rate juga terus mengalami penurunan dengan BOR nasional yang stabil di angka 5 persen," papar Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta.
"Kematian yang masih perlu untuk segera ditekan semaksimal mungkin karena saat ini masih mencatatkan lebih dari 100 kematian dalam satu minggu. Angka tersebut terbilang cukup banyak karena kematian tidak hanya sekadar angka namun berarti nyawa."
Jika melihat perkembangan COVID-19 global, sebagian besar negara sudah mengalami penurunan kasus dalam waktu yang cukup lama. Di Jerman dan Italia, kasus sudah turun selama dua bulan sejak puncak kasus terakhir.
Amerika, Kanada, dan India, kasus COVID-19 cenderung stabil setelah awal tahun 2022 dan Inggris sempat mengalami kenaikan di bulan Maret 2022, tapi terus menurun setelahnya. Di Malaysia sudah 6 bulan turun sejak puncak kasus terakhir, sedangkan Australia dan Singapura sudah dua bulan sejak kenaikan terakhirnya.
"Korea Selatan dan Jepang menjadi negara yang baru saja pulih dari puncak kasusnya, yang mana kedua negara tersebut mengalami puncak kasus di bulan Agustus lalu. Tapi masih terdapat beberapa negara yang mengalami kenaikan, yakni Rusia, Prancis, dan Austria mengalami kenaikan kasus mingguan," terang Wiku.
"Rusia telah mengalami kenaikan sejak bulan Juli, sedangkan Prancis dan Austria, baru mengalami kenaikan di bulan ini."
Advertisement
Insiden Kasus COVID-19 Turun
Penurunan jumlah kasus baru COVID-19 mingguan di Indonesia diamati selama lima pekan terakhir sejak 15 Agustus 2022. Jumlah kasus baru mingguan tertinggi baru tercatat pada pekan keempat Juli 2022 (38.756 kasus baru mingguan). Rata-rata kasus baru harian selama tujuh hari terakhir adalah 2.185.
Laporan WHO Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 94 per 22 September 2022 juga mencatat, terjadi penurunan insiden kasus diamati di tingkat nasional selama lima minggu terakhir. Kecenderungan serupa juga terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, kecuali Sulawesi. Pada 18 September 2022, insiden kasus per 100.000 penduduk adalah 7,4 di tingkat nasional.
Pada tanggal yang sama, insiden kasus per 100.000 penduduk bila dilihat dari wilayah adalah 10,8 di Jawa - Bali; 1,9 di Sumatera; 2.8 di Kalimantan; 2,2 di Sulawesi; dan 1,4 di Nusa Tenggara - Maluku - Papua.
Secara umum, angka kematian sedikit naik diamati di tingkat nasional dan di sebagian besar wilayah Indonesia. Per 18 September 2022, jumlah kematian yang dikonfirmasi per 100.000 penduduk adalah 0,05 di tingkat nasional; 0,06 di wilayah Jawa - Bali; 0,05 di wilayah Sumatera; 0,03 di wilayah Kalimantan; 0,05 di wilayah Sulawesi; dan 0,01 di Wilayah Nusa Tenggara - Maluku - Papua.
Pasien Isolasi Mandiri Turun
Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di DKI Jakarta dilaporkan menunjukkan tren yang relatif menurun. Pada 18 September 2022, jumlah rawat inap pasien COVID-19 sebanyak 629 pasien.
Ini merupakan penurunan sekitar 44 persen dibandingkan dengan 1.124 pasien rawat inap yang dilaporkan pada periode yang sama di bulan Agustus 2022. Tren penurunan juga terlihat pada jumlah kasus isolasi mandiri, sebagaimana laporan WHO Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 94 per 22 September 2022.
Pada tanggal 18 September 2022, jumlah kasus yang dilaporkan sedang isolasi mandiri adalah 7.832. Ini merupakan penurunan dari sekitar 57 persen dibandingkan dengan 18.339 kasus yang dilaporkan pada periode yang sama di bulan Agustus 2022.
Pada 18 September 2022, BOR secara nasional turun menjadi 5,27 persen dibandingkan dengan 6,73 persen yang dilaporkan pada periode yang sama di bulan Agustus 2022. Pada tanggal yang sama, BOR di unit perawatan intensif (ICU) menurun menjadi 5,29 persen dibandingkan dengan 6,21 persen yang dilaporkan diperiode yang sama pada bulan Agustus 2022.
Advertisement