Liputan6.com, Jakarta Sebagian masyarakat yang akan berangkat umroh (umrah) mengeluhkan kesulitan mendapatkan vaksin meningitis yang merupakan salah satu syarat masuk Arab Saudi. Terkait ini, Kementerian Kesehatan RI membenarkan bahwa saat ini stok vaksin meningitis terbatas.
"Stok vaksin terbatas karena tiga perusahaan (Biofarma, Mersifarma dan Aventis Pharma) yang mensuplai vaksin meningitis ini belum dapat memenuhi pemesanan. Baik pemesanan yang dilakukan pemerintah maupun swasta," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.
Baca Juga
Namun, Nadia mengatakan bahwa Kemenkes sudah mengupayakan dengan meminta perusahaan farmasi yang mengimpor vaksin meningitis untuk segera memenuhi pemesanan. Diperkirakan akhir bulan ini vaksin meningitis stok baru bakal tiba di Tanah Air.
Advertisement
"Sudah melakukan koordinasi dan mendesak Biofarma dan Mersifarma untuk segera memenuhi pemesanan. Akhir September ini sudah ada pengiriman baru," kata Nadia dalam pesan singkat ke Health-Liputan6.com ditulis Rabu (28/9/2022).
Di tengah kelangkaan vaksin meningitis, Kemenkes mengupayakan juga untuk melakukan distribusi dari tempat yang banyak stok ke sedikit. Sehingga, mereka yang membutuhkan vaksin meningitis di Indonesia bisa cepat mendapatkannya.
"Sudah diupayakan realokasi dari propinsin yang stoknya banyak ke KKP (Kantor Kerja Pelabuhan) yang stok sedikit. Terutama dari sisa vaksin meningitis pasca haji," jelas wanita berkacamata itu.
Nadia juga mengutarakan bahwa Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan untuk sudah mendata jemaah yang berangkat umrah dalam waktu dekat. Mereka bakal diprioritaskan mendapatkan vaksin meningitis.
"Sudah didata jemaah umrah yang dalam waktu dekat berangakt akan diprioritaskan vaksinasinya."
Pembahasan di Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR dengan BPOM
Dalam rapat dengar pendapat antara Komis IX DPR RI dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Selasa, 27 September 2022, salah satu yang dibahas mengenai kelangkaan vaksin meningitis. Terkait ini, Kepala BPOM Penny Lukito menjelaskan badan yan dipimpinnnya udah menjalankan fungsinya terkait pemberian izin edar untuk vaksin meningitis yang aman untuk masyarakat.
Mengenai pengadaan, Penny mengatakan hal itu berada di ranah Kementerian Kesehatan.
"Kami hanya mengatur mengenai izin edar, mengenai pengadaan itu ada di Kementerian Kesehatan," tutur Penny.Â
Penny menguraikan bahwa dari data yang mereka miliki saat ini berikut empat merek vaksin meningitis yang sudah dapat nomor izin edar.
1. Vaksin meningitis merek Formening yang didaftarkan PT Mersifarma
Penny menjelaskan bahwa BPOM sudah mengeluarkan nomor izin edar untuk Formening.
"Kalau sudah dapat nomor izin edar artinya sudah clear ya tapi ada masalah akses untuk vaksin ini," kata Penny.
Lebih lanjut, Penny menjelaskan masalah akses yang dimaksud adalah PT Mersifarma belum bisa melakukan importasi karena sedang terdapat inspeksi Good Manufacturing Practice (GMP) oleh otoritas badan setempat.
Advertisement
Biofarma
2. Vaksin meningitis Menivax didaftarkan Biofarma
Vaksin Menivax sudah memiliki izin edar dari BPOM sejak bulan Agustus lalu. BPOM juga sudah mengeluarkan surat keterangan impor sehingga Biofarma bisa mengimpor dari China.
"Berdasarkan komunikasi kami dengan Biofarma, mereka tidak tidak siap dengan tingginya permintaan vaksin menigitis sehingga tidak bisa menyiapkan jauh-jauh hari," kata Penny.
Data yang Penny miliki, Biofarma rencananya bakal melakukan impor Menivax secara bertahap pada Oktober hingga Januari 2023 dengan total 675 dosis.
"Jadi, baru mulai bulan depan," tutur Penny.
3. Vaksin meningitis Menveo dari PT Glaxo
Vaksin ini sudah mendapatkan nomor izin edar dari BPOM. Namun, vaksin meningitis Menveo sudah lama tidak beredar di Indonesia.
"Produsen bilang butuh waktu enam bulan untuk produksi vaksin Menveo," tutur Penny.
4. Vaksin meningitis Menactra dari PT Aventis Pharma
Penny menjelaskan bahwa perusahaan ini mengimpor vaksin meningitis terakhir kali pada 11 Juli 2022 sebanyak 6.600 box. Saat ini, berdasarkan data yang dimiliki BPOM tinggal 66 vial vaksin meningitis.
Rencananya, PT Aventis Pharma akan mendatangkan stok sebanyak 5.400 viallagi pada akhir Oktober 2022.
Usulan BPOM di Tengah Keterbatasan Vaksin Meningitis
BPOM RI mengusulkan untuk melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama untuk mencari solusi terkait dengan terbatasnya stok vaksin meningitis di berbagai daerah.
"Bisa dengan pemasukan jalur khusus vaksin meningitis di luar empat jenis vaksin yang sudah ada (yang sudah dapat izin edar di Indonesia) untuk memenuhi kebutuhan jemaah umroh. Artinya kita mencari jenis yang lain untuk percepatan," kata Penny.
"Kami nanti bisa minta Deputi I untuk mencari sumber vaksin meningitis lain di internasional," lanjut Penny.
Advertisement