Sukses

Tahu Sang Ayah Calon Raja, Pangeran George Peringatkan Teman-Temannya

Pangeran George pernah peringatkan teman-temannya untuk berhati-hati saat tengah berdebat.

Liputan6.com, Jakarta Anak pertama Pangeran William dan Kate Middleton, Pangeran George nampaknya sudah paham tentang betul siapa dia dan keluarganya. Pasalnya, anak sembilan tahun tersebut sudah memperingatkan teman-temannya soal suatu hal yang tak terduga.

Dalam buku The New Royals: Queen Elizabeth's Legacy and the Future of the Crown, Katie Nicholl mengungkapkan bahwa Pangeran George pernah memberitahu bahwa kelak ayahnya akan menjadi raja. Sehingga teman-temannya perlu berhati-hati.

"Ayah saya akan menjadi raja. Jadi kamu sebaiknya berhati-hati," ujar Pangeran George dalam buku yang ditulis Katie Nicholl mengutip New York Post, ditulis Jumat (30/9/2022).

Menurut Katie, Pangeran George sudah mengerti bahwa suatu hari ayahnya akan menjadi raja dan dirinya punya potensi tersebut. Alhasil, ucapan tersebut keluar dari mulutnya saat ia tengah berdebat dengan teman-temannya di sekolah.

Ucapan itu seolah mematikan argumen teman-teman Pangeran George. Mereka seolah mendapatkan kalimat sekakmat dari cucu Raja Charles III tersebut. Entah kapan argumen itu dilontarkan oleh Pangeran George, namun buku karya Katie Nicholl yang berisi cerita Keluarga Kerajaan Inggris baru akan rilis pada 4 Oktober 2022 mendatang.

Katie pun pernah menulis bagaimana Putri Charlotte dan adiknya Pangeran Louis dibesarkan dengan pemahaman Kerajaan Inggris. Mereka bertiga memang nampaknya sudah dipersiapkan untuk memegang gelar tertentu sebagai anak Pangeran William dan Kate Middleton.

"Mereka membesarkan anak-anak mereka, terutama Pangeran George, dengan kesadaran tentang siapa dia dan peran yang akan dia warisi, tetapi mereka tidak ingin membebani mereka dengan rasa kewajiban," ujar Katie.

2 dari 4 halaman

Pewaris Tahta Kerajaan Inggris

Usai mendiang Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada 8 September, Raja Charles III naik jabatan menjadi pemimpin Inggris. Bersamaan dengan naiknya gelar tersebut, Pangeran William pun secara otomatis ikut menyandang gelar baru.

Dalam buku Battle of Brothers tahun 2020, penulisnya Robert Lacey pernah mengungkapkan bahwa Pangeran William dan Kate Middleton hanya menunggu waktu yang tepat dan momen terkontrol dari pilihan mereka untuk memberitahu Pangeran George bahwa ia mungkin akan jadi raja di masa depan.

Sebelumnya, Pangeran William dan Kate Middleton diketahui pernah memberitahu putra pertamanya tersebut pada ulang tahun Pangeran George ke tujuh.

Di sisi lain, Pangeran dan Putri Wales tersebut nampak ingin memberi ahli waris mereka sebuah kesempatan unik yakni dengan menjalani hidup normal selama mungkin sebelum mereka membahas tentang kehidupan dinas dan tugas kerajaan di masa depan.

"Mereka seperti menunda percakapan dengan Pangeran George karena berkaca pada Pangeran William yang sudah sejak lahir ditakdirkan soal peran dan tugas kerajaan. Pangeran William juga berharap untuk memungkinkan monarki tetap relevan mengikuti zaman modern," ujar Robert.

3 dari 4 halaman

Pangeran George Kemungkinan Tidak Jadi Raja

Banyak yang berspekulasi bahwa nantinya ketika Raja Charles III sudah tidak lagi menjabat, Pangeran William akan naik tahta menjadi pemimpin Inggris. Kemudian, putra Pangeran William dan Kate Middleton, Pangeran George akan menjadi raja selanjutnya.

Seperti diketahui, Raja Charles III berada pada urutan pewaris pertama dalam tahta Kerajaan Inggris. Kemudian disusul oleh putra sulungnya, Pangeran William. Kemudian anak tertua Pangeran William dan Kate Middleton, Pangeran George.

Namun, spekulasi tersebut pun ditepis oleh seorang penulis, Hilary Mantel. Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam The Times of London, Hilary mengungkapkan bahwa Pangeran George tidak akan menjadi raja.

Penulis sejarah kerajaan tersebut berpendapat bahwa putra Pangeran William itu berada di urutan ketiga dalam garis suksesi, dan mungkin tidak akan memiliki kesempatan untuk menjadi raja dan mewarisi tahta.

4 dari 4 halaman

Spekulasi Terkait Kerajaan Inggris

Menurut Hilary, hal tersebut lantaran kini bangsawan lebih sering dipandang sebagai selebriti dibandingkan sebagai seorang raja atau ratu. Terlebih, entah bagaimana relevansi sistem monarki nantinya di zaman Pangeran George.

"Saya pikir itu prediksi yang adil. Tetapi katakanlah saya tidak akan menaruh uang untuk itu. Sangat sulit untuk memahami pemikiran di balik monarki di dunia modern ketika orang hanya dilihat sebagai selebritas," ujar Hilary mengutip Insider.

Berdasarkan laporan yang ada, spekulasi tentang anggota Kerajaan Inggris yang menyebut soal calon pemimpinnya ini bukanlah yang pertama. Spekulasi banyak muncul sejak adanya keterlibatan Pangeran Andrew dalam skandal Jeffrey Epstein.

Selain itu, keluarnya Pangeran Harry dan Meghan Markle dari anggota kerajaan juga ikut menambah banyak spekulasi lainnya. Banyak yang menuduh bahwa putra Pangeran Harry dan Meghan Markle jadi sasaran rasisme dalam Keluarga Kerajaan Inggris.

Dalam sebuah wawancara, Raja Charles III juga sempat terlihat mengalami penurunan popularitas lantaran terungkap bahwa ia berhenti menerima telepon dari putranya, Pangeran Harry pada tahun 2020.