Sukses

Kemenkes Ungkap Biang Kerok Kelangkaan Vaksin Meningitis

Penyebab kelangkaan vaksin meningitis yang terjadi akhir-akhir ini.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan penyebab terjadinya kelangkaan vaksin Meningitis Meningokokus (MM) yang mengakibatkan banyak jemaah umrah menunda atau menggeser jadwal keberangkatan. Bahkan tak sedikit yang membatalkan keberangkatan ke Arab Saudi.

Menurut Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes Republik Indonesia Dina Sintia Pamela, kelangkaan vaksin meningitis yang terjadi karena antusiasme jemaah umrah yang membludak.

Terlebih, dalam dua tahun pandemi COVID-19, kegiatan umrah baru kembali 'hidup' setelah sempat dihentikan atau dibatasi. Pelaksanaan ibadah haji pun mulai bergulir kembali.

"Memang tahun ini, kita ada fenomena yang mana pada pandemi dua tahun yang lalu, masyarakat kita tidak bisa melakukan ibadah haji maupun umrah," jelas Dina saat konferensi pers Update Penanganan COVID-19, Hepatitis Akut dan Cacar Monyet yang disiarkan dari Gedung Kemenkes RI Jakarta pada Jumat, 30 September 2022.

"Sehingga ketika tahun ini terjadi peningkatan antusiasme dari masyarakat untuk melakukan ibadah umrah dan juga haji --- walau kuotanya masih terbatas -- memang peningkatan ini membuat stok vaksin meningitis kekurangan."

Adanya kekurangan stok vaksin meningitis turut membuat sejumlah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) seperti KKP Kelas I Bandara Soekarno Hatta (Soetta) menghentikan sementara pelayanan vaksinasi meningitis bagi jemaah umrah.

"Jadi, memang untuk vaksin meningitis di KKP, klinik, dan rumah sakit untuk jemaah umrah ini (untuk sementara) tidak bisa memberikan pelayanan vaksinasi meningitis," lanjut Dina.

2 dari 4 halaman

Stok Vaksin Meningitis Mulai Disiapkan

Menilik antusiasme jemaah umrah dan haji yang naik tajam, ketersediaan vaksin meningitis di industri farmasi menjadi kurang seimbang. Kemenkes berkoordinasi dengan perusahaan farmasi -- dalam hal ini PT Bio Farma -- untuk upaya pengadaan vaksin meningitis.

"(Dengan antusiasme jemaah besar) untuk ketersediaan vaksin meningitis di industri farmasi yang biasa digunakan di fasilitas kesehatan menjadi kurang seimbang," Dina Sintia Pamela menerangkan.

"Nah, saat ini industri farmasi kita sudah mulai menyiapkan vaksin meningitis yang dapat digunakan oleh masyarakat. Jadi, mungkin akan segera dilakukan pelayanannya, baik di KKP maupun di rumah sakit yang sudah memiliki izin pelaksanaan vaksinasi meningitis."

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril juga mengakui antusiasme jemaah umrah dan haji yang besar membuat ketersediaan vaksin meningitis langka. Kemenkes berupaya memenuhi stok vaksin meningitis bagi jemaah umrah dan haji.

"Kita kaget juga jemaah umrah luar biasa banyak. Kalau sebelum pandemi kan ya persiapannya cukup. Kita enggak pernah ada keterlambatan atau kekurangan," imbuhnya.

"Tapi Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) sudah memberikan statement (pernyataan) bahwa akan datang 250.000 vaksin meningitis. Mudah-mudahan ini menjawab semua kebutuhan umrah dan haji terpenuhi."

3 dari 4 halaman

250 Ribu Vaksin Meningitis Akan Tersedia

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin telah memastikan sebanyak 250.000 vaksin Meningitis Meningokokus (MM) akan tersedia pada awal Oktober 2022.

Saat ini, vaksin tersebut sedang menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dahulu. Penyediaan vaksin meningitis ini sebagai tindak lanjut kelangkaan yang terjadi di berbagai wilayah.

"Awal Oktober, ada 250.000 (vaksin meningitis), kemarin ngusulin, masih menunggu persetujuan dari BPOM," tutur Budi Gunadi usai acara 'Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022' di Tribrata, Jakarta pada Kamis, 29 September 2022.

Upaya pemenuhan vaksin meningitis juga dilakukan mulai dari identifikasi kondisi stok vaksin di seluruh Indonesia, baik yang ada di Dinas Kesehatan maupun Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kemudian, telah dilakukan relokasi tersebut ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang tingkat layanan vaksinasinya cukup banyak sasarannya.

Kemenkes melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian Agama dan Asosiasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk menyampaikan tentang pentingnya pelaksanaan vaksinasi meningitis dan kondisi terkini tentang layanan vaksinasi swasta.

Pelayanan vaksinasi meningitis diprioritaskan pelayanan bagi jemaah yang waktu berangkatnya sudah dekat agar jemaah mendapatkan waktu yang cukup untuk pembentukan antibodi.

4 dari 4 halaman

Diimpor dari Tiongkok

Upaya penyediaan vaksin Meningitis Meningokokus (MM) dengan proses impor yang dilakukan melalui PT Bio Farma dan izin impor barang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Dalam hal ini, Indonesia belum bisa memproduksi vaksin meningitis sendiri.

Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan, kerja sama dilakukan pengadaan impor vaksin meningitis masuk dalam kategori fill and finish. Artinya, proses pengisian vial dengan vaksin dan finishing pada proses pengemasan obat untuk didistribusikan.

Honesti juga berharap Bio Farma dapat memproduksi sendiri vaksin meningitis. Apalagi vaksin dibutuhkan oleh calon jemaah haji dan umrah. Sebab, vaksin meningitis merupakan syarat wajib bagi pelaku perjalanan ke Arab Saudi. 

"Kita belum produksi vaksin meningitis, tapi kita kerja sama dengan produsen dari luar. Kita dapat (vaksin meningitis) dari partner (perusahaan farmasi) dari Tiongkok," ujarnya usai acara 'Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022' di Tribrata, Jakarta pada Kamis, 29 September 2022.

"Tentunya, awal impor, jadi nanti mungkin fill and finish kita impor barang. Syukur-syukur nanti bisa produksi semuanya dari hulu ke hilir begitu."