Liputan6.com, Malang Pemerintah saat ini tengah berfokus menangani korban tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, baik korban meninggal maupun yang dirawat. Selanjutnya, baru akan dilakukan evaluasi menyeluruh atas kericuhan supporter yang pecah pada Sabtu (1/10) malam.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, menyampaikan, korban tragedi Kanjuruhan Arema yang dirawat akan ditanggung pemerintah daerah setempat. Bagi keluarga korban meninggal akan diberikan santunan.Â
Baca Juga
"Bu Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa) juga sudah menyampaikan, semua (korban) akan ditangani tuntas, baik yang korban meninggal ataupun sakit," ujar Muhadjir saat memantau secara langsung korban tragedi Arema yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Malang, Jawa Timur pada Minggu, 2 Oktober 2022.Â
Advertisement
"Yang sakit nanti akan kita layani secara gratis dari pemerintah provinsi maupun kabupaten. Kemudian yang meninggal juga kita siapkan santunan dari provinsi maupun kabupaten. Semoga yang sakit bisa cepat pulih," dia menambahkan.
Ditegaskan kembali oleh Muhadjir, dalam situasi darurat tragedi Kanjuruhan Malang ini perawatan dan penanganan korban meninggal adalah upaya pertama yang dilakukan. Pemerintah daerah masing-masing diharapkan segera memerhatikan santunan kepada pihak keluarga meninggal.
"Saya imbau kepada pemerintah kabupaten maupun kota, bagi yang warganya yang jadi korban insiden di Kanjuruhan ini segera diperhatikan, diberi santunan," tegasnya.
"Sekarang kita darurat bencana dulu ya, evaluasi (kasus tragedi) akan dilakukan nanti."Â
Investigasi dan Arahan Lanjutan dari Jokowi
Pada tahap evaluasi kasus tragedi Arema di Kanjuruhan, Muhadjir Effendy menambahkan, akan dilakukan investigasi dan rekonstruksi dari pihak kepolisian. Kemudian menunggu arahan lanjutan lagi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita kan tahap tanggap darurat dulu, baru nanti akan kita rekonstruksi peristiwanya dari pihak yang berwajib. Pertama dari kepolisian yang akan melakukan investigasi," tambahnya.
"Nanti akan kita cocokkan data jumlah korban. Semoga enggak ada tambahan. Belum juga nanti kita kumpulkan fakta-fakta di lapangan. Kita juga sambil menunggu arahan lanjutan dari Pak Presiden."
Pada kesempatan berkunjung, Menko PMK Muhadjir Effendy turut didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Bupati Malang untuk menengok korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang dirawat di beberapa rumah sakit (RS) seperti RS Kepanjen dan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Adapun tragedi kerusuhan diduga berawal saat pendukung Arema tidak menerima kekalahan atas Persebaya. Supporter yang turun ke tengah lapangan dan anarkis memaksa petugas keamanan untuk bertindak, termasuk melontarkan gas air mata.
Advertisement
Cicil Santunan Takziah
Pemprov Jawa Timur mulai memberikan santunan takziah ahli waris korban jiwa tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Berdasarkan data sementara, tercatat 125 orang meninggal dunia, 323 orang terluka dan masih dalam perawatan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemprov memberikan santunan Rp10 juta kepada ahli waris korban jiwa tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Santunan itu telah diberikan ke beberapa keluarga korban.
"Pemprov sudah mulai mencicil memberikan santunan takziah kepada ahli waris yang kami jangkau hari ini," kata Khofifah di Malang, Minggu, 2 Oktober 2022 malam.
Selain dari Pemprov Jatim, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota Malang masing–masing juga memberikan santunan senilai Rp10 juta ke setiap warganya yang jadi korban jiwa. Bank Jawa Timur turut membantu sebesar Rp5 juta.
Mengutip Surabaya Liputan6.com, selama satu hari kemarin, Khofifah datang takziah ke rumah beberapa korban tragedi tersebut. Baru memberikan bantuan ke beberapa korban itulah yang dimaksud ia mencicil memberikan santunan. Namun, ia tak dijelaskan sudah takziah ke berapa rumah korban.
Perhatian Penuh dari Pemprov Jatim
Khofifah Indar Parawansa juga memastikan pihaknya memberikan perhatian penuh atas tragedi hilangnya seratusan nyawa usai laga Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Pemprov Jatim fokus dalam memaksimalkan penanganan korban. Apa yang bisa dilakukan pada penanganan korban, kita akan maksimalkan. Ini adalah bagian dari empati kami terhadap korban dan keluarga," lanjutnya.
Seluruh biaya pengobatan maupun perawatan jenazah korban di RS Saiful Anwar (RSAA) Malang akan menjadi tanggungan Pemprov Jatim. Sementara itu, untuk biaya pengobatan dan perawatan jenazah warga Malang, baik di RSUD maupun RS di wilayah tersebut akan menjadi tanggung jawab Pemkab dan Pemkot Malang.
"Tadi pagi RS di Malang juga telah melakukan zoom meeting untuk mencari solusi dan koordinasi jika diperlukan tindakan yang membutuhkan rujukan. layanan rujukan bagi korban dengan luka berat akan dilakukan tindakan di RSSA Malang," jelas Khofifah.
Advertisement