Liputan6.com, Jakarta - Mau lanjut kerja enggak fokus karena lapar, tapi kalau makan dulu malah ngantuk. Apakah kalian juga pernah mengalami permasalahan serupa?
Kebanyakan orang akan merasa kelopak matanya terasa berat tak lama setelah makan. Anda mungkin bertanya-tanya apa yang sedang terjadi dan mengapa hal itu terjadi.
Baca Juga
Rasa kantuk yang tiba-tiba datang sangat umum dialami terutama setelah makan. Secara medis, ini disebut postprandial sleepiness atau postprandial somnolence yang berarti kantuk setelah makan. Dalam bahasa sehari-hari kita biasa menyebutnya koma makanan atau food coma.
Advertisement
Untungnya, kelelahan pascamakan mungkin tidak perlu dikhawatirkan jika tidak mengganggu pekerjaan, sekolah, atau kehidupan sosial seseorang.
Namun, dalam beberapa kasus, penurunan energi setelah makan siang dapat berdampak bagi produktivitas tempat kerja dan meningkatkan risiko kecelakaan, termasuk kecelakaan mobil.
Perihal rasa kantuk muncul setelah makan dapat bergantung pada beberapa faktor termasuk kapan, berapa banyak, dan apa yang dimakan seseorang.
Penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine (NLM) menemukan bahwa makanan yang tinggi lemak, karbohidrat, atau kalori dapat meningkatkan kantuk.
Komposisi makanan dapat mempengaruhi tingkat kantuk setelah makan. Makan besar lebih mungkin menyebabkan kantuk, dan makanan serta nutrisi tertentu juga berpengaruh.
Setelah makan, kadang-kadang kita bisa melihat lonjakan produksi dan pelepasan serotonin. Meskipun serotonin dikenal sebagai hormon pemberi perasaan nyaman dan senang, ia juga memiliki efek samping, menurut situs Live SCience.
"Peningkatan kadar hormon dapat membuat kita merasa sedikit mengantuk," kata ahli gizi dan ilmuwan perusahaan teknologi kesehatan FoodMarble, Claire Shortt. "Beberapa peneliti menytakan peningkatan kadar hormon serotonin menyebabkan hal ini."
"Serotonin memainkan peran penting dalam suasana hati dan siklus tidur kita, dan ketika jumlahnya meningkat setelah makan dapat menyebabkan membuat Anda merasa mengantuk."
Â
Penyebab Postprandial Sleepiness
Penyebab postprandial sleepiness dapat disebabkan oleh jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi, waktu makan, serta aliran darah, ucap dokter spesialis penyakit dalam RA Adaninggar,dr,SpPD.
Faktor-faktor lain yang mungkin berperan dalam kantuk postprandial termasuk jadwal kerja, kesehatan secara keseluruhan, paparan cahaya, dan komposisi tubuh.
Kantuk pascamakan juga dapat menjadi gejala kantuk di siang hari yang berlebihan (EDS). EDS merupakan akibat dari kurang tidur di malam hari karena insomnia atau masalah tidur lainnya.
Dengan begitu banyak faktor yang terlibat, sulit untuk mengidentifikasi penyebab tunggal kantuk setelah makan. Sebaliknya, ada banyak alasan potensial mengapa kantuk muncul setelah makan, dan alasan-alasan itu dapat berubah berdasarkan orang dan makanan mereka.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana kantuk di siang hari dipengaruhi oleh nutrisi dan makanan yang berbeda. Namun demikian, beberapa jenis makanan mungkin lebih memicu kantuk, menurut situs Sleep Foundation.
Advertisement
Makanan yang Membuat Mengantuk
1. Makanan tinggi lemak
Umum untuk menganggap makanan yang sarat lemak dapat menyebabkan lebih banyak kelelahan setelah makan.
2. Makanan tinggi karbohidrat
Selain lemak, beberapa penelitian menemukan bahwa makanan mengandung karbohidrat tinggi meningkatkan rasa lelah setelah makan.
3. Makanan yang mengandung triptofan
Triptofan adalah asam amino yang mendorong proses rekonsiliasi tidur dan mengatur siklus tidur.
"Makan makanan yang kaya akan asam amino yang disebut triptofan dapat menyebabkan rasa kantuk. Ini karena mereka berkaitan dengan produksi serotonin. Triptofan ditemukan dalam banyak makanan kaya protein seperti keju, telur, kalkun dan tahu."
Meskipun triptofan saja tidak selalu menyebabkan kantuk, efeknya meningkat ketika dimakan dengan karbohidrat.
4. Ceri asam
Studi menunjukkan hubungan ceri asam dengan peningkatan tidur malam hari. Beberapa jenis ceri asam mengandung triptofan dan melatonin, hormon yang membantu mengatur tidur, serta bahan aktif lainnya yang dapat meningkatkan kualitas tidur.
Sebuah studi 2015 tentang efek fisiologis melatonin yang dipublikasikan dalam jurnal Neurochirurgie, memperkuat hubungan antara kadar melatonin dan tidur.
Menurut studi tersebut, ada beberapa bukti bahwa melatonin menstabilkan dan memperkuat ritme sirkadian, terutama suhu inti dan ritme tidur-bangun.
5. Kacang-kacangan
Kenari, pistachio, dan kacang-kacangan lainnya memiliki konsentrasi melatonin tertinggi di antara makanan nabati. Mengingat efek melatonin pada tidur, makan sejumlah besar kacang-kacangan dapat menyebabkan kantuk.
Faktor Lain Penyebab Kantuk
Di samping kandungan makanan, ada faktor lain yang menyebabkan kantuk setelah makan.
1. Ritme Sirkadian dan Pola Tidur
Banyak aspek tidur dan terjaga diatur oleh jam biologis tubuh yang juga dikenal sebagai ritme sirkadian. Ritme sirkandian ialah siklus tidur-bangun selama 24 jam, menurut situs healthline.
Ritme ini dapat mempengaruhi tingkat energi sepanjang hari, yang sering melibatkan post-lunch dip—suatu fenomena yang terjadi ketika seseorang belum makan dan lupa waktu—yang dapat menyebabkan kantuk.
Selain itu, kecenderungan untuk tertidur berubah sepanjang hari. Kebanyakan orang merasa benar-benar mengantuk sebelum tidur malam tetapi juga memiliki keinginan untuk tidur siang. Ini sering terjadi setelah jam makan siang.
2. Tidur Terganggu di Malam Hari
Kantuk setelah makan siang dapat diperburuk oleh masalah kantuk yang berlebihan sepanjang hari (EDS). Kecenderungan untuk merasa sangat lelah atau tertidur pada waktu yang tidak tepat disebabkan oleh banyak hal, termasuk tidak mendapat tidur berkualitas di malam hari.
Kantuk di siang hari yang berlebihan juga dapat disebabkan oleh gangguan tidur seperti gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur (OSA) serta kondisi medis yang mengganggu tidur malam.
3. Konsumsi Alkohol
Alkohol dapat memicu tidur. Akibatnya, mengonsumsi alkohol bersama makanan dapat menyebabkan kantuk setelah makan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak cukup tidur di malam hari lebih rentan terserang kantuk jika mereka minum alkohol di siang hari.
Meskipun alkohol membuat kita lebih mudah untuk tertidur, tetapi dapat memperburuk kualitas tidur.
4. Kondisi kesehatan lainnya
Merasa mengantuk setelah makan dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu yang menyebabkan kelelahan baik setelah makan atau sepanjang hari. Misalnya anemia, gula darah rendah, diabetes, dan masalah tiroid.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement