Liputan6.com, Jakarta Menyadari ada darah yang keluar usai berhubungan seksual bisa membuat Anda kebingungan. Terutama jika jadwal menstruasi seharusnya masih lama untuk datang. Anda mungkin akan bertanya-tanya, apa bisa berhubungan seksual bikin menstruasi datang lebih awal?
Pakar kesehatan seksual wanita sekaligus penulis She-ology, Dr Sherry Ross mengungkapkan bahwa kecil kemungkinannya seks dapat membuat menstruasi datang lebih awal. Selain itu, ada kemungkinan pula jadwal menstruasi memang datang sesaat setelah berhubungan seks.
Baca Juga
"Ini bisa jadi kebetulan bahwa hari pertama menstruasi Anda datang tepat setelah berhubungan seks," ujar Sherry mengutip Elite Daily, Selasa (18/10/2022).
Advertisement
Menurut Sherry, satu-satunya perubahan nyata dari hubungan seks yang berkaitan dengan periode menstruasi adalah kehamilan. Dengan kata lain, kecil kemungkinan seks bisa memengaruhi menstruasi, kecuali Anda mengalami kehamilan. Mengingat ketika hamil, proses menstruasi akan terhenti selama prosesnya.
Namun menurut dokter obgyn, Kendra Segura, seks memang dapat membuat Anda seolah-olah mengalami menstruasi yang lebih awal. Hal ini dapat terjadi jika Anda memiliki darah lama yang belum sepenuhnya keluar pada periode menstruasi sebelumnya.
"Seks dapat seolah-olah membuat menstruasi Anda datang lebih awal. Terutama jika Anda memiliki darah lama di rahim yang belum sepenuhnya keluar," kata Kendra.
Selain itu, jika Anda mengalami pendarahan setelah berhubungan seks, salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah frekuensinya. Apakah pendarahan tersebut terjadi setiap saat?
Cari Tahu Frekuensi Pendarahannya
Dokter obgyn, Danielle Jones mengungkapkan bahwa setiap kali ada pasiennya yang memberi tahu mereka mengalami pendarahan setelah berhubungan seks, ia akan membicarakan soal frekuensinya. Mencari tahu apakah itu hanya sekali terjadi atau sudah sering.
"Jika itu adalah masalah yang berulang, maka kami akan melakukan pemeriksaan, memastikan dengan melakukan pap smear terbaru, dan memeriksa untuk melihat apakah ada masalah lain,” kata Danielle.
Danielle menjelaskan, jika bicara soal pendarahan setelah berhubungan seks, maka dokter akan membaginya dalam dua kategori yakni struktural dan sistemik.
"Ada struktural, yang mencakup masalah yang berkaitan dengan rahim, leher rahim, vulva, atau vagina. Kemudian ada sistemik, yang meliputi pendarahan yang disebabkan oleh hal-hal seperti pengencer darah, antibiotik, masalah tiroid, dan faktor eksternal lainnya," ujar Danielle.
Alasan medis yang berkaitan dengan pendarahan dalam beberapa kasus sendiri adalah peradangan serviks, polip rahim, robekan mikro pada dinding vagina, rendahnya estrogen yang berhubungan dengan menopause, displasia serviks, atau, dalam kasus ekstrim adalah kanker serviks.
Advertisement
Faktor Lain yang Memengaruhi
Selain itu, pendarahan usai berhubungan seks juga bisa terjadi akibat faktor lainnya. Seperti penggunaan sex toys, seks yang kasar, atau masalah vagina seperti vaginosis bakterialis.
Vaginosis bakterialis dapat membuat serviks menjadi lebih sensitif dan lebih rentan terhadap kemungkinan robekan. Ada pula beberapa jenis alat kontrasepsi yang dapat menyebabkan bercak, pendarahan, dan kekeringan pada vagina yang berujung pada robekan dan pendarahan.
"Trauma atau laserasi pada pintu masuk vagina adalah penyebab umum pendarahan setelah berhubungan seks, terutama jika sudah lama. Bahkan jika Anda sudah cukup terlumasi, robekan pada lubang vagina masih dapat terjadi," kata Danielle.
Penyebab umum lain dari pendarahan vagina setelah berhubungan seks adalah IMS, jadi sangat penting untuk melakukan tes secara teratur, terutama jika Anda sudah rutin berhubungan seksual.
Pendarahan Bisa Pengaruhi Potensi Kehamilan?
Umumnya, pendarahan pasca berhubungan seks tidak memengaruhi potensi kehamilan. Namun, berhubungan seks saat atau setelah menstruasi terjadi memang masih bisa berpotensi menciptakan kehamilan.
Jadi jika Anda sedang tidak sedang merencanakan kehamilan, maka tetap gunakan metode kontrasepsi yang sesuai. Kecuali jika pendarahan terjadi saat hamil, maka penting untuk segera memeriksakan kondisi tersebut.
"Kami biasanya tidak akan menghubungkan kehamilan dan pendarahan pasca seks jika Anda sedang hamil," kata Danielle.
Beberapa masalah vagina, leher rahim, dan rahim merupakan indikasi masalah kesuburan yang juga dapat menyebabkan pendarahan. Tetapi penting untuk mengingat bahwa sulit untuk mendiagnosisnya tanpa deteksi secara medis.
"Jadi jangan ragu untuk pergi ke dokter, terutama jika menyangkut pendarahan vagina."
Advertisement