Sukses

Pakar Ungkap Cara Maksimalkan Kerja Hybrid agar Tak Stres

Model kerja hybrid membuat beberapa orang stres dan kelelahan. Begini pendapat pakar untuk maksimalkan kerja hybrid.

Liputan6.com, Jakarta - Metode kerja hybrid yang mencakup bekerja di kantor dan dari jarak jauh bisa membuat frustrasi. Akan tetapi ada cara untuk meringankannya.

Ketika perusahaan mengamanatkan orang kembali ke kantor, pekerja merasa peralihan itu membuat stres, tidak nyaman dan dalam beberapa kasus bahkan tidak ada gunanya.

Namun, para ahli pekerjaan mengatakan bahwa hanya dengan beberapa penyesuaian, pekerja mungkin dapat membuat transisi lebih produktif. Pekerja dapat mengurangi stres di pagi hari, mendapatkan lebih banyak manfaat dari kantor dan bahkan menurunkan kecemasan yang mungkin dirasakan di kantor.

Sekitar 60 persen kantor akan mengadopsi kebijakan kerja hybrid pada 2022, menurut data dari perusahaan riset pasar Forrester. Karyawan di perusahaan teknologi termasuk Google dan Apple juga telah bekerja secara hybrid.

"Semua orang berjuang dengan ini sekarang," kata profesor emeritus praktik manajemen di Wharton School of the University of Pennsylvania Stew Friedman.

"Ini adalah masalah yang sangat sulit, dan Anda bukan satu-satunya (yang kesulitan)."

Seorang profesor manajemen di Baylor University yang mempelajari stres karyawan dan pekerjaan jarak jauh Sara Perry mengatakan banyak ketegangan yang berhubungan dengan cara kerja hybrid sering kali dikaitkan dengan kurangnya otonomi atau pilihan karyawan.

Perry mengatakan penelitian menunjukkan pekerja menginginkan fleksibilitas dan kesempatan untuk bekerja dengan cara yang paling sesuai dengan mereka.

"Banyak perlawanan datang dari kebijakan yang tidak memberikan suara atau preferensi (pekerja)," katanya. "Otonomi adalah salah satu hal terpenting untuk dipertimbangkan."

Sementara para ahli mengatakan pengusaha harus membuat kebijakan yang masuk akal untuk produktivitas juga pekerja, karyawan dapat melakukan hal-hal yang membuat hidup mereka lebih baik terlepas dari kebijakan yang diterapkan.

Berikut adalah lima tips untuk memaksimalkan kerja hybrid menurut situs The Washington Post:

 

2 dari 4 halaman

1. Rencana Matang

Salah satu manfaat terbesar bekerja dari rumah adalah jadwal yang jauh lebih fleksibel. Pekerja tidak perlu berpikir terlalu jauh karena dapur, barang-barang, dan peralatan mereka semua dalam jangkauan.

Lalu, ketika ada juga waktu bekerja dari kantor bisa membuat berantakan. Maka dari itu, perencanaan  dapat mengurangi stres. Beri cukup waktu untuk perjalanan, kemasi barang-barang yang dibutuhkan untuk kantor atau siapkan makan siang Anda.

Seorang profesor Sekolah Bisnis Harvard dan penulis "Remote Work Revolution: Succeeding from Anywhere" Tsedal Neeley mengatakan untuk memikirkannya seolah-olah melakukan perjalanan singkat ke suatu tempat.

2. Kembali ke kantor

Perry mengatakan satu hal yang biasa dilupakan oleh pekerja kantoran adalah istirahat teratur. Perry mengatakan pekerja harus menjadwalkan istirahat agar tidak lupa.

Pekerja dapat mengatur pengingat kalender untuk memberi tahu kapan mereka harus berhenti dari pekerjaan. Ketika sedang beristirahat, lakukan sesuatu untuk mencapai tujuan diluar pekerjaan.

Alih-alih memasukkan banyak cucian ke mesin cuci saat bekerja dari rumah, saat dikantor, luangkan waktu untuk melakukan beberapa panggilan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan atau melakukan urusan yang dapat meringankan beban ketika mereka tiba di rumah.

"Di rumah, kita bisa melakukan hal-hal untuk memaksimalkan waktu kita," katanya.

"Apakah ada sesuatu yang bisa kita lakukan di tempat kerja yang mirip dengan menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi kita?"

3 dari 4 halaman

3. Berkoordinasi

Pekerja dapat menggunakan lebih banyak waktu kantor mereka untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan terhubung dengan kolega dan manajer mereka.

Neeley setuju dan menyarankan pekerja berpikir untuk melakukan sebanyak mungkin pekerjaan "bahu-membahu" di kantor, kemudian menggunakan hari kerja jarak jauh untuk membantu menyeimbangkan kegiatan sosial kantor.

"Habiskan waktu Anda ketika di rumah untuk menyeimbangkan rasa lelah itu," ucap Neeley.

4. Turunkan ekspektasi Anda

Pekerja juga harus menurunkan ekspektasi tentang apa yang dilakukan selama kerja di kantor karena pekerja mungkin akan menyelesaikan tugas yang berbeda, kata para ahli. Tidak seperti bekerja sepenuhnya dari jarak jauh, pekerja harus memperkirakan lebih banyak waktu digunakan untuk rapat dadakan.

Pekerja juga harus ingat bahwa mereka mungkin membutuhkan lebih banyak waktu di antara tugas.

Alih-alih melompat dari satu rapat Zoom ke rapat Zoom berikutnya dengan sekali klik, mereka mungkin harus berpindah ruang, gedung, atau bahkan bepergian ke tempat lain.

Semua tugas ini membutuhkan lebih banyak waktu, tetapi mereka juga menawarkan peluang yang berbeda dari pekerjaan jarak jauh, kata para ahli.

 

4 dari 4 halaman

5. Buat Kantor Lebih Nyaman

Pandemi mengubah hubungan pekerja dengan pekerjaan, memberi kebebasan untuk lebih nyaman dan fleksibel dengan cara mereka bekerja. Meskipun pergi ke kantor dapat mengubah beberapa hal itu, bukan berarti pekerja tidak dapat membawa beberapa kenyamanan baru mereka ke kantor, kata Perry.

"Apa yang Anda sukai dari bekerja dari rumah?" tanyanya.

Pekerja mungkin memiliki cara untuk membuat pengaturan kerja yang ideal saat bekerja dari rumah. Bisakah itu diduplikasi di kantor sehingga pekerja meminimalkan berapa banyak yang dibawa ke dan dari tempat kerja?

Setiap catatan kerja atau daftar tugas disimpan secara digital. Semakin sedikit yang harus dibawa, semakin kecil kemungkinan melupakan sesuatu.

Penting diingat ada pengalaman yang tidak dapat dimiliki orang yang bekerja dari rumah, kata Hinds.

6. Bereksperimen

Asumsi lama tentang model kerja hilang, di era baru ini mereka harus bereksperimen tentang bagaimana, di mana dan kapan mereka menyelesaikan sesuatu, kata Friedman dari Wharton.

Atasan dan bawahan sama-sama belum tahu apa yang paling cocok untuk tim mereka, apalagi untuk setiap individu. Satu-satunya cara untuk mencari tahu adalah dengan mencoba hal-hal baru.

"Ini tentang berpikir apa yang paling penting bagi Anda dalam hidup serta apa yang dibutuhkan orang dari Anda," katanya.

(Adelina Wahyu Martanti)