Sukses

Fakta tentang Patah Hati Pertama, Salah Satunya Butuh Waktu untuk Sembuh

Jika ini kali pertama Anda patah hati, jangan berkecil hati dan simak fakta patah hati pertama ini.

Liputan6.com, Jakarta - Patah hati tak mudah dilalui, terutama yang pertama kali. Akan tetapi, hal ini merupakan bagian dari kehidupan yang didadapi setiap orang dengan caranya sendiri—sehingga mungkin berbeda satu sama lain.

"Sebagian besar dari kita menjalin hubungan pertama dengan penuh optimistis. Kita mungkin memiliki mimpi dan harapan akan masa depan dan ketika hubungan itu hancur, kita hancur," kata pakar kesehatan dan kebugaran di Maple Holistics Caleb Backe.

Meskipun demikian, ada fakta-fakta yang harus Anda ketahui untuk menghindari membuat keputusan yang salah ke depannya.

Berikut fakta-fakta patah hati pertama mengutip situs Bustle yaitu

1. Perlu Waktu untuk Sembuh

Ketika Anda baru saja putus—terutama untuk kali pertama—normal untuk berharap bisa move on dengan cepat dan berada di titik ketika Anda benar-benar telah melupakan mantan. Sayangnya, perlu waktu untuk sembuh.

Anda tidak dapat mencapai kondisi emosional yang lebih baik tanpa melewati seluruh proses penyembuhan. Bahkan, terkadang proses ini membutuhkan banyak waktu.

2. Memengaruhi Cara Anda Berhubungan dengan Orang Lain

Setelah putus cinta untuk pertama kalinya, kemungkinan Anda ragu untuk membuka diri dan terlihat lemah di hadapan orang lain untuk sementara waktu. Maksudnya bukan hanya orang yang Anda suka, tetapi juga teman dan keluarga.

Untungnya, jika Anda mengalami kesulitan membuka diri, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membantu.

"Ketika seseorang putus cinta, itu membuatnya mempertanyakan diri mereka sendiri," kata terapis pasangan, Alisha Powell, PhD, LCSW.

"Anda bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan untuk menghindari rasa sakit. Akibatnya, Anda mungkin lebih enggan membuka diri kepada orang lain dan membangun hubungan yang tulus. Kerentanan mungkin sulit bagi Anda."

 

2 dari 4 halaman

3. Anda Merindukan Kenangan Bersama Mantan

Setelah putus cinta, tentu Anda akan merindukan si mantan, bahkan jika Anda sadar perpisahan itu merupakan jalan terbaik. Rasanya sakit berpisah dengan seseorang yang selama ini menghabiskan waktu bersama Anda.

Kendati demikian, berhati-hatilah dengan bagaimana Anda mengemas pikiran saat meratapi hubungan yang kandas tersebut.

Hal ini karena kemungkinan Anda tidak merindukan sosok mantan, melainkan hanya merindukan kenangan dan perasan menyenangkan yang dirasakan saat bersama.

"Meskipun kelihatannya seperti Anda benar-benar merindukan mantan, apa yang sebenarnya dirindukan adalah perasaan yang didapat ketika bersamanya dan semua berjalan dengan baik," ucap terapis pernikahan dan keluarga berlisensi Amy McManus.

"Meskipun rasanya seperti kehilangan impian (tentang masa depan bersamanya), Anda masih dapat bermimpi memiliki hubungan di mana Anda mendapatkan perasaan indah itu lagi.

Identifikasi perasaan favorit Anda—rasa aman, pemahaman, berbagi mimpi, keintiman, kelembutan, dan lainnya—agar tahu apa yang dicari dalam hubungan selanjutnya.

3 dari 4 halaman

4. Melompat ke Hubungan Baru Bukanlah Ide Bagus

Setelah putus untuk pertama kalinya, Anda mungkin tergoda untuk segera menjalin hubungan baru. Mengapa? Bisa jadi Anda ingin membuat mantan cemburu atau merasa perlu berada dalam suatu hubungan secepatnya.

Kenyataanya, Anda perlu waktu untuk menyembuhkan luka di hati sebelum benar-benar siap untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang baru.

"Menjalin hubungan baru tepat setelah putus kemungkinan tidak akan membuat mantan cemburu dan ingin kembali bersama Anda," kata Backe.

"Mulailah berkencan dengan serius ketika Anda merasa siap."

5. Mungkin Terasa seperti Melakukan Kesalahan

Setelah putus, sangat normal untuk membahas setiap detail kecil dari hubungan Anda di kepala Anda dan bertanya-tanya di mana letak kesalahan.

Akan tetapi, terlalu banyak memikirkan hal seperti ini tidak akan membantu. Sebaliknya, ini hanya akan membuat Anda lebih terluka.

"Anda mungkin menyalahkan diri sendiri atas hubungan yang gagal—cobalah untuk tidak melakukannya," kata Backe.

"Kita semua membuat kesalahan dan hal terbaik yang dapat dilakukan yaitu belajar dari kesalahan."

 

4 dari 4 halaman

6. Membayangkan untuk Kembali Bersama

Ketika seseorang terluka setelah putus cinta, ia mungkin membayangkan tentang masa depan bersama sang mantan dan hidup bahagia selamanya.

Meskipun tentu saja semua ini mungkin, tetapi itu jarang terjadi. Anda tidak boleh fokus pada hal-hal yang mungkin tidak terjadi.

"Ini mungkin tak akan berhasil bahkan jika Anda kembali bersama," ucap psikoterapis Emily Mendez, M.S. EdS.

"Sejak awal, selalu ada alasan mengapa Anda putus. Banyak orang kesulitan menerima kenyataan hubungannya telah berakhir, yang bisa berujung kembali bersama orang tersebut. Sayangnya, masalah yang menyebabkan perpisahan tidak hilang. Masalah itu akan muncul lagi dan menyebabkan perpisahan lain kecuali hal itu ditangani sepenuhnya," jelas Mendez.

7. Perpisahan Pertama Tak Akan Jadi yang Terakhir

Kemungkinan besar, perpisahan pertama Anda tak akan menjadi yang terakhir. Oleh karena itu, gunakan kesempatan ini untuk belajar bangkit dari sebuah perpisahan—tentunya dengan cara yang sehat.

"Sementara kita bisa berkembang karena pengalaman menyakitkan, penting untuk diingat bahwa ini juga bagian dari kehidupan," kata Powell.

"Patah hati terkadang tak bisa dihindari," tambahnya.

Yang dapat dilakukan yaitu tetap berdiri tegak dan percaya diri serta fokus untuk menjadi lebih baik. Dengan ini, seseorang akan puas dan bahagia tanpa peduli apa status hubungannya.

(Adelina Wahyu Martanti)