Liputan6.com, Jakarta - Stroke adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia dan juga di Indonesia, dan juga merupakan salah satu penyebab penting kelumpuhan/disability.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan bahwa satu dari empat orang dapat saja menghadapi bahaya untuk kemungkinan mendapat stroke selama kehiduoannya. Untuk itu, penting untuk menjaga pola hidup.
Baca Juga
Gaya hidup yang dapat mempengaruhi terjadinya stroke antara lain adalah kegemukan atau obesitas, kurang aktivitas fisik serta kebiasaan merokok.
Advertisement
Karena itu, dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia maka mari kita tingkatkan pola hidup sehat. Lakukanlah 6 langkah CERDIK, istilah yang diperkenalkan ketika saya menjadi Dirjen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.
Pertama, cek kesehatan secara berkala. Dalam hal ini WHO menyebutkan bahwa risiko medik stroke antara lain adalah darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, diabetes dan riwayat keluarga pernah stroke atau serangan jantung.
Kedua, enyahkan asap rokok. Ada tiga cara berhenti merokok, upaya sendiri / tanpa obat, pendekatan psiko sosial dan juga dengan menggunakan obat tertentu.
Ketiga, rajin berolahraga atau beraktivitas fisik.
Keempat, diet yang seimbang dan bergizi.
Kelima adalah istrirahat yang cukup dan keenam kelolalah stres yang ada.
Pendekatan CERDIK ini bukan hanya dalam rangka pengelolaan stroke, tetapi juga penyakit tidak menular (PTM) lainnya seperti penyakit jantung, diabetes dan penyakit paru kronik.
Ingatlah bahwa secara umum kematian akibat penyakit tidak menular di dunia dan juga di negara kita adalah lebih tinggi dari penyakit menular. Marilah beri perhatian penuh pada penyakit tidak menular, walaupun kita sedang mengalami Pandemi COVID-19 yang angkanya sedang naik pula akhir-akhir ini di berbagai negara.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit/Mantan Kabalitbangkes Kemenkes RI