Liputan6.com, Jakarta Bicara soal seks, akan muncul berbagai macam kekhawatiran. Mulai dari khawatir karena tidak terlalu berpengalaman, khawatir kehidupan seks tidak begitu menarik, hingga khawatir soal keinginan mereka yang tidak biasa.
Pasalnya, seks tak melulu soal salah dan benar. Melainkan ada beragam variasi yang dapat berubah sepanjang waktu tergantung pada Anda dan pasangan. Hal yang dianggap penting adalah penting untuk melakukan apa yang terasa baik bagi Anda tanpa ada yang merugikan orang lain.
Baca Juga
Namun tak berhenti di sana, ada beberapa asumsi lainnya yang nampaknya bisa membantu bila dipahami. Dengan begitu, Anda dianggap dapat terhindar dari apa yang dianggap sebuah kesalahan dalam seks.
Advertisement
Lalu, apa sajakah kesalahan yang umumnya ditemui dalam seks? Mengutip laman Bustle pada Kamis (3/11/2022), berikut beberapa diantaranya.
Percaya Orgasme adalah Inti
Orgasme telah lama dipercayai sebagai suatu hal yang luar biasa dan siapapun berhak merasakannya. Namun, begitu banyak orang akhirnya terpaku pada hal satu ini dan merasa mereka kesulitan untuk merasakan orgasme.
"Dapat dimengerti bahwa orgasme adalah pertanda penting dalam seks yang baik. Bahkan kita menyebutkan sebagai 'mencapai' orgasme, seolah-olah itu adalah sebuah pencapaian," ujar penulis seks dan hubungan, Sophia Benoit.
"Alhasil, orang sangat sering memalsukan orgasme. Terutama untuk alasan agar tidak melukai hati pasangannya. Serta, percaya bahwa orgasme adalah satu-satunya dan titik akhir dari seks," tambahnya.
Padahal, menurut Sophia, seks akan lebih baik ketika Anda tidak berfokus hanya pada hasil akhir. Melainkan pada kesenangan sepanjang melakukannya.
Seks yang Baik Tetap Bisa Terjadi Tanpa Orgasme
Menurut Sophia, seks tetap dapat dilakukan dengan baik tanpa perlu merasa orgasme. Terlebih banyak orang telah berupaya untuk melakukannya.
Hal ini dikarenakan banyak kondisi yang dapat membuat seseorang kesulitan untuk orgasme. Beberapa jenis obat, misalnya. Banyak obat yang diresepkan dan membuat orgasme jadi sulit untuk dicapai.
"Seperti halnya juga stres, depresi, dan kecemasan. Bagi banyak orang, dan lebih banyak dari yang Anda pikirkan, orgasme bukanlah sesuatu yang bisa mereka garansikan," ujar Sophia.
Sehingga, berfokus hanya pada orgasme akan menjadi tidak adil. Menurut Sophia, hal ini sama layaknya ketika nonton film. Anda harus menikmati itu dari awal hingga akhir, dan tidak pernah berfokus hanya pada akhirannya.
"Jadi bicaralah dengan pasangan Anda dan komunikasikan apa yang Anda inginkan dan butuhkan. Serta, apa yang bisa membantu dan tidak. Tetapi pada saat yang sama, cobalah mengadopsi pola pikir baru seputar seks dan tidak menempatkan orgasme sebagai intinya," kata Sophia.
Advertisement
Takut Tidak Memuaskan
Kesalahan lainnya yang umumnya muncul adalah perasaan takut bahwa Anda tidak cukup memuaskan untuk pasangan. Sophia mengungkapkan, banyak orang meratapi kehidupan seks mereka.
"Banyak yang merasa takut tidak dapat membahagiakan pasangannya, takut tidak sebaik yang diekspektasikan, dan bagaimana jika hubungan berakhir perkara seks yang tidak memuaskan," ujar Sophia.
"Namun, bagian terburuknya adalah orang sering merasa malu karena merasa ketika mereka emosional saat seks, mereka akan membuang banyak waktu," tambahnya.
Padahal, saat menjalani kehidupan termasuk soal seks, Anda tidak bisa melakukannya dalam satu waktu. Sehingga penting untuk mengingat bahwa seks juga soal berlatih dan bagaimana Anda mau belajar.
"Dan kemudian temukan cara sehat untuk mengatasinya. Mungkin luangkan waktu untuk menjelajah, jika itu yang Anda inginkan. Tapi tolong lepaskan keyakinan bahwa semua orang memiliki kehidupan seks yang mudah dan panas."
Berpikir Soal Chemistry Didapat Otomatis
Seks membutuhkan usaha. Tetapi banyak dari pasangan berasumsi sebaliknya. Padahal seks sendiri membutuhkan banyak percakapan yang jujur, kemauan untuk saling belajar, dan lainnya.
"Kami melihat seks yang baik muncul dengan chemistry, yang mana membuatnya jadi hal statis. Pada kenyataannya, kehidupan seks Anda harus dibangun dengan seseorang. Layaknya rumah, Anda sedang membangun rumah bersama-sama secara perlahan," ujar Sophia.
"Sebagian besar dari kita sangat tidak terlatih berbicara tentang seks dengan cara yang tidak terasa canggung, sebagian karena kita tidak pernah memiliki cara yang bagus untuk berbicara tentang seks," tambahnya.
Menurut Sophia, jangan takut untuk melakukan hal-hal yang nampak klise. Seperti bermain game bersama menanyakan soal seksualitas dan lainnya. Dengan begitu, perlahan chemistry dapat terbangun dengan sendirinya.
Advertisement