Sukses

Wanita Wajib Tahu, Cara Kerja dan Manfaat Vaksinasi HPV

Selain tidak melakukan perilaku seksual berisiko, satu lagi yang bisa dilakukan serta efektif mencegah terkena kanker serviks yakni dengan vaksinasi HPV.

Liputan6.com, Jakarta Ada beragam upaya mencegah kanker serviks yakni menghindari perilaku seksual berisiko, menjaga kebersihan diri, tidak merokok serta melakukan deteksi dini secara berkala. Lalu, satu lagi yang bisa dilakukan serta efektif mencegah terkena kanker serviks yakni dengan vaksinasi HPV.

"Dari beberapa poin di atas, vaksinasi HPV merupakan pencegahan paling efekti untuk kaner serviks. Hal ini lantaran, tubuh mendapatkan antibodi terhadap virus HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks," kata vaksinolog Dirga Rambe Sakit saat kelas jurnalis bersama MSD pekan lalu di Jakarta.

Seperti diketahui, vaksin adalah suatu zat yang bila diberikan ke tubuh bisa menstimulasi kekebalan secara spesifik. Nah, pada vaksinasi HPV yaitu menimbulkan kekebalan terhadap paparan virus HPV, bukan virus yang lain.

Sama seperti vaksinasi COVID-19, penyuntikan vaksin HPV dilakukan di lengan. Pada orang dewasa vaksinasi dilakukan sebanyak tiga kali tanpa perlu booster.

Dirga menjelaskan usai tubuh menerima vaksin HPV berikut tiga hal yang terjadi pada tubuh:

1. Tubuh akan mengenali, "Oh ini ada komponen vaksin HPV ya."

2. Tubuh akan melawan yang merupakan cara tubuh membentuk antibodi atau kekebalan terhadap HPV.

3. Tubuh akan mengingat-ingat virus tersebut. Sehingga orang yang sddivaksinasi HPV kan mucuo sel memori. Jadi, jika terpapar sel HPV tubuh akan mengingat dan memberikan perlindungan.

2 dari 4 halaman

Mengapa Tak Enak Badan Usai Divaksinasi?

Salah satu reaksi yang timbul usai mendapatkan vaksinasi HPV adalah seperti merasa tidak enak badan. Menurut Dirga itu adalah bentuk tubuh merespons kehadiran vaksin HPV.

"Setelah vaksin disuntikkan, tubuh akan berproses melepaskan berbagai zat untuk membuat kekebalan. Nah, pada saat ini mungkin merasa tidak enak badan," kata Dirga.

Jadi, tidak usah khawatir bila selain mengalami rasa tidak nyaman di bekas suntikan serta merasa kurang enak beberapa saat usai divaksinasi. Itu hal normal dan tidak perlu dikhawatirkan lanjut Dirga.

"Reaksi itu disebut KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) tapi perlu diingat manfaat vaksinasi jauh lebih besar dari efek samping tadi," kata pria yang juga dokter spesialis penyakit dalam di RS EMC Pulomas.

 

3 dari 4 halaman

3 Manfaat Vaksinasi HPV

Lebih lanjut Dirga menjelaskan paling tidak ada tiga manfaat dari vaksinasi HPV:

1. Mencegah Infeksi

"Saat terpapar virus HPV tidak masuk atau menginfeksi," kata Dirga.

2. Infeksi Tidak Menyebar

"Mungkin virus HPV sudah masuk dan menjadi infeksi, tapi infeksi tidak menyebar karen tubuh sudah punya antibodi dari vaksin," kata Dirga lagi.

3. Virus Tidak Berkembang

"Virus HPV sudah masuk tubuh tapi tidak punya kesempatan berkemabgn karena tubuh sudah punya antibodi," kata Dirga.

Vaksinasi HPV bisa dilakukan pada mereka yang berusia 9 - 55 tahun. Di Indonesia program vaksinasi HPV sudah menjadi program di beberapa daerah yang menyasar anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Rencananya, tahun 2023 program ini berjalan di seluruh Indonesia. 

4 dari 4 halaman

Vaksinasi HPV Aman

Dirga juga menjelaskan bahwa vaksin HPV adalah vaksin yang aman. Di dalam vaksin HPV salah satunya mengandung bahan aktif bernama antigen. Lalu, Dirga mengingatkan bahwa di dalam vaksin HPV itu tidak mengandung virus HPV. 

"Jadi, tidak mungkin orang jadi sakit kanker serviks karena vaksinasi HPV, tidak mungkin, karena yang dimasukkan bukan virus hidup," jelas Dirga.

Malah dengan vaksinasi HPV, bisa mencegah terjadinya kanker serviks hingga 90 persen. 

Ia juga menampik bahwa vaksin HPV membikin mandul. Malah, tujuan vaksin ini adalah melindungi wanita Indonesia dari penyakit kanker serviks. 

Guna menyebarluaskan tentang pencegahan kanker serviks, MSD Indonesia menggelar kelas jurnalis. Diharapkan semakin banyak orang tahu tentang cara mencegah serta memberantas hoaks tentang vaksinasi HPV. 

“MSD mendukung penuh upaya pemerintah mencegah kanker serviks dengan memperluas edukasi di berbagai daerah di Indonesia dengan harapan seiring dengan wawasan masyarakat yang terus meningkat, semakin banyak perempuan dan generasi penerus bangsa yang terlindungi dari risiko infeksi HPV. Kami percaya, edukasi menjadi langkah vital untuk mewujudkan misi MSD dalam melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia,” kata George Stylianou yang merupakan Managing Director MSD Indonesia di kesempatan yang sama. 

Video Terkini