Sukses

Tiga Ide Permainan untuk Anak, Bebas Gawai

Salah satu cara yang bisa dilakukan agar anak tak asik dengan gawai yakni dengan bermain permainan bersama orangtua atau anak-anak lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu cara yang bisa dilakukan agar anak tak asik dengan gawai yakni dengan bermain permainan bersama orangtua atau anak-anak lainnya. Ide pertama, bisa dengan memecahkan gelambung sabun.

Saat melakukan permainan ini, orangtua dapat meniup gelembung busa (bubble) dan meminta anak untuk memecahkannya dengan anggota tubuh tertentu seperti disampaikan psikolog klinis anak dan remaja Adisti Fathimah Soegoto M.Psi, Psikolog.

Menurut dia, dari permainan yang sederhana ini, anak belajar mengenai bagaimana mengikuti aturan.

Ide kedua yakni bermain masak-masakan. Orangtua dapat mengajak anak melakukan kegiatan memasak dalam lingkungan yang aman dengan main masak-masakan bersama.

Terakhir, bisa juga dengan bermain peran. Ide ini cocok untuk anak-anak usia empat hingga lima tahun biasanya suka sekali bermain peran. Berbagai peran yang dapat dimainkan sebagai dokter, polisi, pemadam kebakaran, kasir di supermarket, dan sebagainya.

"Ajak anak untuk menentukan tema apa yang akan dimainkan kali ini, sehingga menambah imajinasi anak saat bermain," kata Adisti mengutip Antara.

Brand General Manager dari Early Learning Centre Indonesia Mohit Nigam mengajak para orangtua untuk menyediakan waktu bermain bersama anak.

Menurut dia, memperbanyak waktu bermain bersama anak sedari kecil, akan membawa banyak dampak baik untuk pertumbuhan anak, salah satunya membangun kedekatan secara emosional lebih dalam.

"Selain itu, dapat membantu mengurangi keinginan anak untuk bermain gawai secara berlebih," kata Mohit. 

 

2 dari 2 halaman

Bijak Gunakan Gawai

Adisti paham betul, di masa sekarang tidak mudah benar-benar menjauhkan gawai dari anak-anak. Menurutnya, ika digunakan secara bijak, gawai memang dapat memberi manfaat bagi anak.

Anak-anak dapat menggunakan gawai untuk berbagai keperluan, seperti belajar, mencari informasi, bermain game, menonton film atau tayangan edukasi, berkomunikasi, menggunakan sosial media, mendengarkan musik, dan lain sebagainya.

Namun, Adisti mengingatkan, orangtua perlu mewaspadai jangan sampai gawai memberikan pengaruh buruk bagi perkembangan buah hati.

"Dampingi anak saat menggunakannya, konsisten menerapkan aturan penggunaannya, baik dari segi durasi maupun aktivitas yang dilakukan anak," tutur dia.

Â