Sukses

Dokter Gigi Ungkap Bahaya Scaling Gigi Sendiri, Bisa Melukai Gusi

Scaling gigi biasanya dilakukan oleh profesional. Namun, apa jadinya jika Anda memutuskan melakukannya sendiri? Alih-alih menghilangkan plak dan karang gigi, Anda bisa saja melukai gusi.

Liputan6.com, Jakarta - Scaling adalah proses menghilangkan karang gigi dan penumpukan plak dari gigi, kata seorang dokter gigi kosmetik Dr. Victoria Veytsman, DDS, dikutip dari situs Bustle.

"Ini sangat penting untuk kebersihan mulut karena membantu menghilangkan bakteri dari gigi dan mulut secara keseluruhan," katanya. "Sering kali, plak mengeras di gigi karena endapan mineral dan itu bukan sesuatu yang bisa dihilangkan dengan sikat gigi biasa."

Saat itulah scaler—salah satu dari banyak benda logam runcing yang Anda lihat selama pembersihan gigi—digunakan untuk mengikis sisi dan bagian belakang gigi untuk menghilangkan endapan, jelas Veytsman.

"Ini membantu mencegah gingivitis, radang gusi, bau mulut, dan membantu menjaga kebersihan mulut Anda secara keseluruhan," katanya.

Biasanya, scaling ringan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali (2 kali dalam setahun).

"Tetapi kadang-kadang pasien membutuhkan lebih banyak (scaling) karena mereka lebih rentan memiliki plak, baik itu karena saliva atau kebersihan mulutnya di rumah," kata Veytsman.

Jika Anda sudah lama tidak ke dokter gigi atau cenderung memiliki plak menumpuk, saat itulah Anda mungkin merasa perlu melakukan scaling gigi secara mandiri rumah.

Namun, bisakah Anda scaling gigi sendiri?

Jika Anda pernah menonton salah satu video scaling gigi yang dilakukan seorang profesional, bisa dilihat seberapa banyak keterampilan dan teknik yang dibutuhkan untuk melakukan scaling gigi.

Karena karang gigi keras dan putih kekuningan, mungkin sulit untuk mengetahui di mana batas antara plak dan gigi. Salah-salah, Anda malah mengikis gigi sendiri dan bukannya plak yang ingin dihilangkan. Belum lagi Anda memegang benda logam tajam yang jelas berbahaya jika terjadi kesalahan.

2 dari 4 halaman

Bahaya Scaling Gigi Sendiri

Seseorang yang tidak memiliki keterampilan profesional tidak disarankan untuk melakukan scaling gigi sendiri di rumah. Ini karena dampak yang ditimbulkan jika melakukan kesalahan cukup berbahaya.

"Bahaya utama melakukan scaling gigi di rumah adalah dapat melukai diri sendiri dan gusi," kata Veytsman. Satu saja kesalahan menggunakan scaler, Anda bisa menusuk gusi sendiri.

Scaler seharusnya diarahkan sedikit di bawah jaringan gusi, Veytsman menambahkan, yang membutuhkan banyak presisi untuk melakukannya dengan benar agar tidak menimbulkan luka atau rasa sakit.

Gigi Anda juga bisa rusak. Anda mungkin saja merusak enamel atau saraf gigi. Oleh karena itu Veytsman menyarankan agar benar-benar menjauh dari segala jenis percobaan scaling gigi mandiri di rumah."

Seorang dokter gigi dan pemilik Goldstein Dental Care Dr. Cary Goldstein, DMD juga berpendapat sama. "Meskipun ada sejumlah alat scaling gigi di rumah yang tersedia di pasaran, Anda tidak disarankan untuk mencoba scaling gigi Anda sendiri di rumah," katanya.

"Scaling gigi sendiri bisa berbahaya karena Anda mungkin tidak dapat membersihkan semua karang gigi dan plak dari gigi dengan benar, yang dapat menyebabkan masalah gigi lebih lanjut di kemudian hari."

Bahkan jika Anda berhasil melakukan scaling gigi sendiri dengan benar, mungkin saja itu tidak akan seteliti jika dibandingkan apa yang akan dilakukan oleh ahli kebersihan gigi yang sebenarnya, kata Goldstein.

3 dari 4 halaman

Cara Menjaga Kebersihan Gigi di Rumah

Menjaga kesehatan gigi penting demi menjaga kesehatan secara kesuluruhan. Sementara masalah gigi yang kecil dapat dengan cepat berubah menjadi masalah yang lebih besar. Itulah sebabnya merupakan keputusan terbaik untuk menyerahkan urusan scaling gigi kepada para profesional.

Di sisi lain, ada banyak cara untuk merawat gigi Anda di rumah tanpa perlu repot-repot ambil risiko scaling gigi sendiri.

Alih-alih scaling, Veytsman menyarankan untuk melakukan flossing secara teratur. Flossing adalah salah satu metode untuk membersihkan gigi dengan menggunakan sepotong benang tipis yang disisipkan di antara gigi-gigi satu per satu. Flossing dapat mencegah bakteri agar tidak berubah menjadi plak menumpuk yang dapat merusak gigi.

Selain itu, Anda bisa menggunakan sikat gigi elektrik, menyikat lidah, dan menggunakan obat kumur untuk mencegah bakteri. Memastikan tubuh selalu terhidrasi juga dapat membantu menjaga pH saliva Anda tetap terkendali sehingga dapat mengurangi penumpukan plak pada gigi.

4 dari 4 halaman

Pentingnya Gosok Gigi

Asosiasi Dokter Gigi America (ADA) merekomendasikan untuk menggosok gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride selama dua menit.

Menurut situs Mayo Clinic, setelah Anda makan atau camilan yang mengandung gula, bakteri dalam plak menghasilkan asam yang merusak menyerang gigi. 

Pada akhirnya, asam memecah enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Plak yang tidak diangkat juga dapat mengeras menjadi karang gigi, sehingga lebih sulit untuk menjaga kebersihan gigi. Sementara penumpukan karang gigi pada gusi menyebabkan peradangan yang menyebabkan penyakit gusi.

Dengan menggosok gigi, Anda membantu menghilangkan sisa makanan dan plak pada gigi serta membantu menjaga kesehatan gigi secara keseluruhan.

Untuk mengetahui waktu tepat menggosok gigi, Anda perlu mempertimbangkan pola makan Anda. Jika Anda baru saja konsumsi makanan atau minuman asam, hindari langsung menyikat gigi. Asam-asam ini melemahkan enamel gigi, dan menyikat gigi terlalu cepat dapat menghilangkan enamel.

 

(Adelina Wahyu Martanti)