Sukses

Update COVID-19 Hari Ini 11 November 2022: Kasus Meninggal Tambah 46, Jateng dan Kepri Terbanyak

Lagi-lagi kasus COVID-19 menunjukan peningkatan signifikan. Hari ini, Jumat 11 November 2022 penambahan kasus positif sebanyak 6.247. Lalu, kasus meninggal hari ini juga di angka 40-an.

Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 menunjukan peningkatan signifikan. Hari ini, Jumat 11 November 2022 penambahan kasus positif sebanyak 6.247.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.550.448.

Provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

DKI Jakarta hari ini melaporkan 2.583 kasus positif baru dan 1.799 orang sembuh. Menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus terbanyak di Indonesia.

Jawa Barat menyusul dengan 934 kasus konfirmasi baru dan 408 orang dinyatakan sembuh. Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 685 kasus baru dan 683 pasien telah sembuh dari COVID-19.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 4.139 sehingga akumulasinya menjadi 6.343.520.

Sayangnya, kasus meninggal juga meningkat. Hari ini ada 46 orang wafat sehingga akumulasinya menjadi 159.035.

Kasus meninggal dilaporkan dari 15 provinsi. Jawa Tengah sebagai provinsi penyumbang kasus kematian terbanyak yakni 10 orang wafat.

Diikuti Kepulauan Riau dengan 6 orang meninggal. DKI Jakarta dan Jawa Timur menyusul dengan masing-masing 5 kematian.

Sementara itu, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sulawesi Selatan sama-sama melaporkan 4 kematian. Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Bali melaporkan 2 orang meninggal dunia.

Sisanya, yakni Aceh, Jambi, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur melaporkan 1 kematian akibat COVID-19.

Kasus aktif juga ikut bertambah sebanyak 2.062 sehingga akumulasinya menjadi 47.893.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 62.351 dan suspek sebanyak 5.974.

2 dari 4 halaman

Capaian Vaksinasi Hari Ini

Data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 juga menunjukkan penambahan capaian vaksinasi per 11 November 2022. Penambahan terjadi pada semua suntikan. Yakni suntikan primer pertama dan kedua serta booster pertama dan kedua.

- Vaksinasi suntikan pertama bertambah 11.303 sehingga akumulasinya menjadi 205.237.268.

- Vaksinasi primer kedua bertambah 23.841 sehingga akumulasinya menjadi 172.083.846.

- Vaksinasi ketiga alias booster pertama bertambah 73.004 sehingga akumulasinya menjadi 65.674.792.

- Vaksinasi suntikan keempat bertambah 5.531 sehingga akumulasinya menjadi 698.659. Vaksinasi ini masih dikhususkan untuk tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan penanganan COVID-19. Namun, tak menutup kemungkinan booster kedua ini juga diberikan kepada masyarakat umum di masa mendatang.

3 dari 4 halaman

Laporan Sebelumnya

Di hari sebelumnya, yakni pada 10 November 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus baru tercatat sebanyak 6.294.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.544.201.

Kasus baru terbanyak dilaporkan dari DKI Jakarta dengan penambahan 2.396 kasus positif dan 1.945 pasien sembuh. Jawa Barat menyusul dengan 1.013 kasus konfirmasi baru dan 286 orang dinyatakan sembuh. Di peringkat ketiga ada Jawa Timur dengan 693 kasus baru dan 602 orang sembuh dari COVID-19.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 4.223 sehingga akumulasinya menjadi 6.339.381.

Sedangkan, kasus meninggal mengalami penambahan sebanyak 37 jiwa sehingga akumulasinya menjadi 158.989.

Kasus aktif juga bertambah 2.071 sehingga akumulasinya menjadi 45.831. Laporan itu juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 63.869 dan suspek sebanyak 5.860.

4 dari 4 halaman

Update Kasus XBB

Peningkatan kasus positif COVID-19 di Indonesia dibarengi dengan munculnya subvarian XBB. Hingga 10 November 2022, sudah ada 48 kasus XBB di Tanah Air. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Menurut Syahril, angka ini tersebar di beberapa provinsi tapi belum semua provinsi melaporkan kasus dari subvarian ini. XBB merupakan subvarian dari Omicron yang memiliki kemampuan penularan yang cepat.

“Sudah ada 48 kasus. XBB adalah mutasi dari BA.2 dan BA.2.75. Transmisinya memang lebih cepat dibanding dengan BA.5. Namun, tidak ada data yang menunjukkan tingkat keparahan yang lebih tinggi daripada varian Omicron lain,” kata Syahril.

Gejalanya pun lebih ringan ketimbang BA.4 dan BA.5. Meski kebanyakan pasien menjalani isolasi mandiri, tapi yang dirawat pun ada, tambahnya.

Sejauh ini, pasien XBB kebanyakan berasal dari kelompok usia dewasa. Pada kelompok anak-anak pun ada, hanya saja jumlahnya sedikit.

Upaya yang masih dilakukan untuk mencari kasus XBB adalah sekuensing pada orang-orang yang dirawat baik di isolasi maupun di ICU.

“Ini dilakukan untuk membuktikan apa betul-betul sakit karena XBB atau bukan.”

Dengan adanya subvarian XBB ini, Syahril mengingatkan bahwa Indonesia belum betul-betul aman dari pandemi COVID-19.

Ia pun meminta masyarakat menguatkan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan, dan melakukan tes jika mengalami tanda dan gejala COVID-19.

“Segera juga lakukan booster, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19,” tegasnya.