Coca cola hari ini memperkenalkan situs informasi online bertajuk The Beverage Institute for Health and Wellnes yang berisi artikel ilmiah mengenai edukasi kesehatan mengenai minuman soda.
Ratri Wulandari, Live Positively Manager Coca Cola Indonesia mengatakan kalau perkenalan website ini merupakan respons dari perusahaan minuman bersoda coca cola dalam kajian penelitian yang menyebutkan kalau coca cola bisa memberikan efek negatif bagi kesehatan.
"Banyak rumor negatif di masyarakat yang semuanya bisa dijelaskan di website ini. Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang menerjemahkan situs ini agar bisa jadi bahan referensi bagi tenaga profesional kesehatan," katanya di acara peluncuran
Menurut Ratri, di website ini juga menghadirkan link dan tautan untuk berbagai riset dari para ahli di seluruh Indonesia. Selain itu juga secara interaktif ada. Perhitungam dan pedoman kesehatan.
"Kami tidak menutup-nutupi kandungan coca cola karena sudah jelas ada pada kemasan. Dan untuk informasi lain bisa dilihat di website /beverageinstitute.net/indonesia/ ini,"jelas Ratri.
Sementara Prof. Made Astawan selaku ahli gizi dan pakar teknologi pangan mengatakan kalau konsumsi minuman berkarbonasi sebenarnya tidak ada masalah selama gaya hidup seimbang.
"Seimbang disini maksudnya pola makan yang seimbang dengan aktivitas. Menurut saya minuman berkarbornasi itu memiliki kandungan karbondioksida dan air. Kandungan ini menghasilkan asam karbonate. Inilah yang membuat coca cola bersoda," jelas Made.
Dr. Michael selaku dokter spesialis olahraga juga mengatakan kalau semua makanan pada dasarnya baik. Hanya saja harus ada in dan out sehingga tubuh tetap sehat.
"Tidak ada makanan yang buruk,tapi apa yang kamu keluarkan itu belum tentu baik," tambahnya. (Fit/Igw)
Ratri Wulandari, Live Positively Manager Coca Cola Indonesia mengatakan kalau perkenalan website ini merupakan respons dari perusahaan minuman bersoda coca cola dalam kajian penelitian yang menyebutkan kalau coca cola bisa memberikan efek negatif bagi kesehatan.
"Banyak rumor negatif di masyarakat yang semuanya bisa dijelaskan di website ini. Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang menerjemahkan situs ini agar bisa jadi bahan referensi bagi tenaga profesional kesehatan," katanya di acara peluncuran
Menurut Ratri, di website ini juga menghadirkan link dan tautan untuk berbagai riset dari para ahli di seluruh Indonesia. Selain itu juga secara interaktif ada. Perhitungam dan pedoman kesehatan.
"Kami tidak menutup-nutupi kandungan coca cola karena sudah jelas ada pada kemasan. Dan untuk informasi lain bisa dilihat di website /beverageinstitute.net/indonesia/ ini,"jelas Ratri.
Sementara Prof. Made Astawan selaku ahli gizi dan pakar teknologi pangan mengatakan kalau konsumsi minuman berkarbonasi sebenarnya tidak ada masalah selama gaya hidup seimbang.
"Seimbang disini maksudnya pola makan yang seimbang dengan aktivitas. Menurut saya minuman berkarbornasi itu memiliki kandungan karbondioksida dan air. Kandungan ini menghasilkan asam karbonate. Inilah yang membuat coca cola bersoda," jelas Made.
Dr. Michael selaku dokter spesialis olahraga juga mengatakan kalau semua makanan pada dasarnya baik. Hanya saja harus ada in dan out sehingga tubuh tetap sehat.
"Tidak ada makanan yang buruk,tapi apa yang kamu keluarkan itu belum tentu baik," tambahnya. (Fit/Igw)