Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif COVID-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan di kisaran 6 ribuan kasus per hari. Kemarin, ada 6.247 kasus positif baru yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan RI.
Profesor Zubairi Djoerban salah satu yang ikut terinfeksi COVID-19 baru-baru ini. Hal itu diketahui melalui cuitannya pada Sabtu, 12 November 2022.
Baca Juga
"Mengirimkan doa untuk teman & keluarga yang dinyatakan positif COVID-19, termasuk saya sendiri. Sungguh memilukan mengetahui banyak dari mereka yang terinfeksi," cuit pria yang akrab disapa Prof Beri pada pukul 05.55 WIB.
Advertisement
Pendiri Yayasan Lupus Indonesia (YLI) itu pun berpesan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Tetap ikuti protokol dan jangan berkerumun di dalam ruangan tanpa masker, apalagi komorbid. Ini alarm bagi kita semua," lanjutnya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi.
Prof Beri mengetahui dirinya positif COVID-19 dari tes PCR setelah mengalami sedikit sakit tenggorokan pada minggu lalu.Â
"Kamis yang lalu, tes PCR saya positif, namun kondisi saya bagus," ucapnya ketika dihubungi oleh Liputan6.com, Sabtu, 12 November 2022.
Diakui Prof Beri, dia hanya mengalami gejala ringan seperti sakit tenggorokan ringan dan batuk sebentar dengan dahak. Menurutnya, kondisinya yang baik saat ini tak lepas dari manfaat vaksinasi booster yang telah didapat.Â
"Mungkin sekali karena sudah vaksin, sudah booster yang kedua sehingga tadinya hanya sakit tenggorokan sedikit terus langsung sembuh," ujarnya.
"Jadi... Vaksinasi bermanfaat banget. Booster bermanfaat. Booster dua kali okay bangets," lanjut Prof Beri.
Kenaikan Kasus di Negara Lain
Dalam kesempatan yang sama, Prof Beri juga menyoroti kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara dalam sepekan terakhir, termasuk Indonesia.Â
"Jumlah kasus baru seminggu terakhir naik drastis. Australia naik 115%, Chile 52% Indonesia +41%, Brazil 37%, Jepang 30%, Prancis 22% dan Korea Selatan 12%," tuturnya.
Terkait peningkatan kasus di Tanah Air yang berada di kisaran 6.000-an kasus selama beberapa hari terakhir, Prof Beri kembali mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum usai.Â
"COVID-19 ini pandeminya belum selesai, dinamis, dan sekarang ini jelas ada kenaikan. Untuk Indonesia tentu kita tahu bahwa empat hari berturut-turut kasus baru hariannya sudah lebih dari 6.000, kemudian kita lihat juga banyak negara lain yang makin bertambah," pesannya.Â
"Waspada, hati-hati," Prof Beri berpesan.Â
Â
Â
Advertisement