Liputan6.com, Jakarta Pada hari-hari awal menstruasi, beberapa wanita mungkin akan mengalami aliran darah deras. Namun, Anda mungkin tersadar ada gumpalan darah saat menstruasi. Apa itu?
Gumpalan darah sepanjang menstruasi merupakan kejadian umum. Frekuensi, jumlah dan durasi siklus haid juga bervariasi dari wanita ke wanita dan bulan ke bulan.
Baca Juga
Kehadiran gumpalan darah normal dan tidak perlu diobati, terkadang menunjukkan kondisi yang mendasari seperti anemia (kekurangan zat besi).
Advertisement
Dr Archana Dhawan Bajaj, Ginekolog, ahli obstetri dan bayi tabung dari Nurture Clinic, menjelaskan tentang gumpalan darah menstruasi serta apa artinya dan kapan Anda perlu ke dokter.
Archana mengatakan gumpalan darah ini merupakan sel darah, jaringan dari lapisan rahim dan protein dalam darah bergabung bersama untuk membentuk gumpalan menstruasi. Gumpalan darah ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah kelebihan darah keluar.
“Gumpalan menstruasi relatif umum terjadi pada dua hari pertama siklus menstruasi ketika aliran darah biasanya deras. Namun, siklus bulanan alami ini menjadi penyebab kekhawatiran ketika Anda mulai mengeluarkan gumpalan darah besar karena bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak normal," kata Archana dikutip dari Health Shots.
Penyebab Muncul Gumpalan Darah yang Tidak Normal
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan wanita mengalami menstruasi berat atau gumpalan darah besar yang tidak normal bersamaan dengan darah menstruasi yang banyak.
Beberapa penyebabnya antara lain:
- Polip rahim
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Fibroid
- Endometriosis
- Penyakit tiroid
- Gangguan pendarahan
- Kanker serviks atau rahim
Jadi, jika Anda khawatir menstruasi Anda mungkin lebih berat dari biasanya dan jumlah gumpalan darah terus meningkat, hubungi dokter Anda untuk perawatan tepat waktu.
Advertisement
Bila Berisiko Anemia
Bila darah menstruasi yang keluar lebih banyak dari biasanya lalu mengindikasikan masalah kesehatan tertentu, kata Archana, dokter kemungkinan menyarankan pemberian suplemen zat besi.
"Ini jika mereka yakin seorang wanita kehilangan terlalu banyak darah atau berisiko anemia. Selain obat-obatan, mereka mungkin juga menyarankan beberapa tindakan di rumah seperti, makan makanan sehat yang mencakup makanan kaya zat besi, latihan fisik secara teratur, tetap terhidrasi dan menghindari aspirin karena dapat memperburuk perdarahan," katanya.