Sukses

Lagi, Indonesia Sumbang Kasus Positif dan Kematian COVID-19 Tertinggi di Asia Tenggara

Lagi-lagi Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara penyumbang kasus baru dan kematian terbanyak akibat COVID-19 di Asia Tenggara per 7 hingga 13 November 2022.

Liputan6.com, Jakarta Lagi-lagi Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara penyumbang kasus positif dan kematian terbanyak akibat COVID-19 di Asia Tenggara per 7 hingga 13 November 2022.

Hal ini diungkap dalam COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 118 yang dipublikasikan pada 16 November 2022.

Laporan menyebutkan, khusus di Wilayah Asia Tenggara, ada lebih dari 50.000 kasus baru. Artinya ada peningkatan 15 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Kasus positif tertinggi dilaporkan dari negara-negara berikut:

- Indonesia di peringkat pertama dengan 40.212 kasus baru atau 14.7 kasus baru per 100.000 penduduk, artinya ada penambahan 31 persen

- India melaporkan 5.798 kasus baru atau kurang dari 1 kasus baru per 100.000 penduduk, ada penurunan 30 persen

- Thailand melaporkan 3.166 kasus baru atau 4,5 kasus baru per 100.000 penduduk, artinya ada penambahan 15 persen.

Sedangkan, jumlah kematian mingguan baru di wilayah Asia Tenggara menurun sebesar 80 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya, dengan 353 kematian baru dilaporkan.

Negara dengan penambahan kasus kematian baru terbanyak adalah:

- Indonesia dengan 275 kematian baru atau kurang dari 1 kematian baru per 100.000 penduduk, artinya bertambah 19

- Thailand melaporkan 42 kematian baru atau kurang dari 1 kematian baru kematian baru per 100.000 penduduk, artinya bertambah 5 persen

- India 31 kematian baru atau kurang dari 1 kematian baru per 100.000 penduduk, ada penurunan 98.

Dua (20 persen) dari 10 negara yang datanya tersedia melaporkan peningkatan kasus baru sebesar 20 persen atau lebih. Kedua negara tersebut adalah:

- Timor-Leste melaporkan 9 kasus baru, sebelumnya melaporkan 4 kasus sehingga peningkatannya sebanyak 125 persen

- Indonesia melaporkan 40.212 kasus baru padahal di minggu sebelumnya ada 30.670 kasus. Artinya ada penambahan sebanyak 31 persen.

2 dari 4 halaman

Kasus di Indonesia per 16 November

Kasus COVID-19 di Indonesia memang tengah mengalami kenaikan akhir-akhir ini. Pada Rabu, 16 November 2022 data harian sebaran COVID-19 dari Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Republik Indonesia (RI) menunjukkan penambahan kasus sebanyak 8.486.

DKI Jakarta menempati urutan teratas dalam penambahan kasus tersebut. Ada 3.668 orang di DKI yang terkena COVID-19. Disusul Jawa Barat dengan 1.462 kasus baru COVID-19.

Tambahan kasus baru ini membuat angka konfirmasi menjadi 6.582.291 selama 2,5 tahun pandemi menerpa.

Spesimen yang diperiksa di tanggal tersebut ada 84.695. Kasus aktif COVID-19 ada 57.951.

Kasus kesembuhan jauh di bawah angka baru COVID-19. Ada 4.255 orang yang sembuh dari infeksi COVID-19. Akumulasi kasus kesembuhan COVID-19 menjadi 6.365.087.

Hal lain yang perlu menjadi sorotan adalah kasus meninggal akibat COVID-19. Ada 54 orang yang meninggal karena COVID-19. Total sudah ada 159.253 orang meninggal di Tanah Air karena infeksi SARS-CoV-2.

Jawa Tengah melaporkan kasus kematian terbanyak. Sebanyak 14 orang di sana meninggal karena Corona.

3 dari 4 halaman

Di Tingkat Negara

Di tingkat negara, jumlah kasus baru mingguan tertinggi dilaporkan dari negara-negara berikut:

- Jepang melaporkan 503.766 kasus baru atau bertambah 25 persen

- Republik Korea melaporkan 355.990 kasus baru dengan penambahan 19 persen

- Amerika Serikat kasus barunya bertambah 281.955 atau tambah 6 persen dari pekan sebelumnya

- Jerman melaporkan penambahan 184.987 kasus baru atau berkurang 25 persen

- Tiongkok melaporkan 171.745 kasus baru atau turun 22 persen.

Sedangkan, angka kematian tertinggi dilaporkan dari:

- Amerika Serikat dengan 2.323 kasus kematian baru atau berkurang 6 persen

- Jepang 552 kematian baru atau bertambah 41 persen

- Federasi Rusia mengalami penambahan kasus kematian baru sebanyak 436, artinya ada penurunan 10 persen dibanding minggu sebelumnya

- Tiongkok melaporkan 410 kematian baru atau berkurang 24 persen

- Prancis 390 kasus kematian baru atau berkurang 10.

4 dari 4 halaman

Di Tingkat Global dan Regional

Di tingkat global, kasus COVID-19 mingguan per 7 hingga 13 November 2022 mengalami peningkatan sebanyak 2 persen dibanding pekan sebelumnya.

Ada lebih dari 2,3 juta kasus baru dilaporkan. Sedangkan, jumlah kematian mingguan baru menurun sebesar 30 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya dengan lebih dari 7.400 kematian dilaporkan.

Pada 13 November 2022, lebih dari 632 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,5 juta kematian telah dilaporkan secara global.

Di tingkat regional, jumlah kasus mingguan yang baru dilaporkan menurun di tiga dari enam wilayah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ketiga wilayah itu adalah:

- Wilayah Eropa mengalami penurunan kasus positif sebanyak 21 persen

- Wilayah Mediterania Timur turun 12 persen dibanding minggu sebelumnya

- Wilayah Afrika penurunannya 8 persen.

Sementara, peningkatan kasus terjadi di tiga wilayah ini:

- Wilayah Pasifik Barat mengalami penambahan kasus baru sebanyak 18 persen

- Wilayah Asia Tenggara bertambah 15 persen

- Wilayah Amerika bertambah 12 persen dibanding minggu sebelumnya.

Sedangkan, jumlah kematian mingguan baru menurun di empat wilayah yakni:

- Wilayah Afrika mengalami penurunan kasus meninggal sebanyak 86 persen

- Wilayah Asia Tenggara turun 80 persen

- Wilayah Eropa kasus kematiannya turun 41 persen dibanding minggu sebelumnya

- Wilayah Amerika turun 10 persen.

Sementara, jumlah kematian meningkat di wilayah ini:

- Wilayah Pasifik Barat kasus meninggalnya bertambah 14 persen

- Wilayah Mediterania Timur mengalami peningkatan kasus meninggal 7 dibanding minggu sebelumnya.

“Tren saat ini dalam kasus COVID-19 yang dilaporkan harus ditafsirkan dengan hati-hati terutama bagi beberapa negara yang secara progresif mengubah strategi pengujian COVID-19,” mengutip laporan tersebut, Kamis (17/11/2022).

“Ini membuat jumlah keseluruhan pengujian lebih rendah, akibatnya jumlah kasus yang terdeteksi pun lebih rendah.”