Liputan6.com, Jakarta - Varises umumnya terjadi di kaki, terutama di betis atau bagian belakang lutut. Meskipun demikian, varises juga bisa muncul pada bagian tubuh lain seperti tenggorokan, vagina, panggul, dan anus.
Varises dapat dikenali dengan segera, karena pada bagian kulit yang memiliki kondisi tersebut pembuluh vena akan terlihat menonjol dengan warna biru tua atau ungu.
Baca Juga
Varises kaki ditandai dengan munculnya urat di kaki. Pada orang yang terkena varises, pembuluh darah venanya yang berwarna biru tua atau ungu akan terlihat menonjol. Ini bisa terjadi pada siapa pun. Bahkan anak-anak juga bisa kena.
Advertisement
Ada banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan varises kaki, yaitu:
1. Malas gerak
Gaya hidup sedentary alias malas gerak adalah salah satu faktor risiko varises.
“Banyak orang-orang yang varises itu penyebabnya karena tidak aktif, tidak banyak bergerak," ujar dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular konsultan Rumah Sakit Pondok Indah dr. Febiansyah Kartadinata Rachim, Sp. B, Subsp. BVE (K) pada Senin (21/11/2022).
Kebanyakan tiduran, kebanyakan berdiri, BAB lama, bekerja seharian di belakang meja dapat meningkatkan risiko varises, kata Bian.
Ini karena malas bergerak membuat aliran darah jadi melambat. Ketika aliran darah melambat, darah bisa membeku. Ini juga mengganggu katup di pembuluh darah sebab harus bekerja lebih keras.
Inkompetensi katup vena menyebabkan aliran darah dari pembuluh darah vena akan terganggu sehingga darah tidak bisa naik ke jantung dan malah menumpuk di bawah. Padahal darah perlu dialirkan ke jantung untuk dibersihkan.
2. Memakai High Heels
Kebanyakan berdiri bisa memicu varises. Apalagi jika Anda menggunakan high heels. Para wanita yang memakai high heels betisnya kencang terus, ucap Bian.
Tension atau tekanan dari betis kita tekanannya terlalu tinggi," katanya.
Ini menyebabkan sirkulasi tidak lancar sehingga terjadilah varises.
3. Kehamilan
Kehamilan juga dapat menjadi faktor risiko varises. Saat hamil, ibu memiliki perut besar. Akibatnya, daerah lipat paha kanan dan kiri tertekan. Ini menyebabkan alirah darah ke atas tidak lancar sehingga terjadilah varises. Biasanya, varises pada kehamilan ditandai dengan kaki bengkak.
Meskipun demikian, Bian mengungkapkan bahwa banyak yang menganggap kaki besar pada ibu hamil sebagai hal yang normal. Padahal, itu adalah varises pada kehamilan.
4. Obesitas
Orang obesitas juga memiliki masalah yang hampir sama dengan ibu hamil.
“Mirip dengan orang lagi hamil, wanita lagi hamil, berat badan nya berat jadi kaki untuk menopang. Fungsi kakinya berat jadi balik lagi alirannya, sirkulasinya dipacu terus terhadap beban berat," tutur Bian.
Advertisement
5. Merokok
Merokok dapat memicu varises. “Perokok itu yang bikin rusaknya itu zat-zat karsinogenik," tutur Bian.
Ia menjelaskan, zat ini mebuat lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam yang sering bergesekan dengan darah tidak bagus. Akibatnya, katup yg menempel dengan pembuluh darah juga cepat rusak.
6. Konsumsi Alkohol
Sama halnya dengan rokok, konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan varises. Sementara mengonsumsi secukupnya baik untuk sirkulasi darah.
“Kalau sedikit secara penelitian itu bagus untuk melancarkan aliran darah," ucap Bian.
7. Berjenis Kelamin Perempuan
Secara statistik, wanita memiliki risiko terkena varises yang lebih tinggi dari pada pria, yaitu 81,3 persen. Kendati demikian, Bian menuturkan bahwa sebenarnya angka kejadiannya hampir sama.
"Sebenarnya jumlahnya hampir sama. Namun, yang lebih care, yang lebih peduli sama dirinya adalah wanita dibandingkan dengan laki-laki," jelasnya.
Kebanyakan wanita yang sudah melihat gejala seperti munculnya urat di kaki segera memeriksakan diri ke dokter. Sebaliknya, pria cenderung bersikap masa bodoh dan menganggap enteng varises hingga muncul komplikasi.
Inilah sebabnya wanita memiliki angka lebih tinggi secara statistik meskipun angka kejadiannya hampir sama antara wanita dan pria.
7. Riwayat Keluarga
Jika salah satu anggota keluarga Anda, misalnya orangtua, kakek, nenek, om, tante, atau lainnya yang masih satu garis keluarga terkena varises, maka Anda mungkin akan mengalami hal yang sama.
"Dari riwayat seperti itu yang masih satu garis, besar sekali kemungkinan terjadinya varises," kata Bian.
Kendati demikian, perlu diingat bahwa tujuh poin yang disebutkan di atas merupakan faktor risiko terjadinya varises.
Kejadian awalnya memang karena katupnya rusak.
"Dengan kata lain bentuk anatominya memang sudah berubah," ujarnya. "Kalau sudah berubah, ini semua (faktor risiko) pasti jadi pemberat."
Di lain sisi, jika kondisi katup bagus dan tidak ada kerusakan, faktor risiko di atas tidak akan terlalu berpengaruh.
Bian juga menuturkan, meskipun Anda memiliki gejala varises seperti muncul urat di kaki Anda, serta sering merasa nyeri atau keram, jangan langsung menyimpulkan bahwaa Anda varises.
Ada pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mengetahui kondisi katup—apakah sudah rusak atau masih bagus.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement