Liputan6.com, Cianjur - Pengungsi Gempa Cianjur mengapresiasi bantuan yang diberikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Bantuan dari Pemerintah, salah satunya bantuan sosial sejumlah uang atas kerugian/kerusakan rumah dan sembako.
Apresiasi dari pengungsi gempa terlihat tatkala Jokowi mengunjungi tenda pengungsian di Taman Prawatasari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Selasa, 22 November 2022. Tenda pengungsian ini menjadi tempat tinggal sementara para warga yang terdampak gempa bumi.
Baca Juga
Salah satu warga terdampak gempa bumi yang ikut mengungsi bernama Yuli. Ia mengaku sangat mengapresiasi kehadiran Kepala Negara di lokasi tersebut.
Advertisement
Yuli juga berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Presiden Jokowi.
"Terima kasih kepada Bapak Presiden kita, Jokowi yang sudah membantu dalam keadaan kita yang sedang berduka. Semoga tergantikan apa yang telah diberikan oleh Bapak Presiden kita. Amin. Terima kasih banyak," ucapnya di tenda pengungsian.
Senada dengan Yuli, Yanti yang juga merupakan warga terdampak gempa bumi di Cianjur menyampaikan apresiasinya kepada Jokowi yang telah berkunjung ke lokasi pengungsian dan memberikan bantuan kepada warga terdampak gempa bumi.
"Dapat bingkisan dibagi-bagi semua, sembako. Mudah-mudahan bermanfaat. Terima kasih buat Bapak yang sudah meluangkan waktunya, pastinya juga sibuk. Pokoknya terima kasih," tuturnya.
Dalam peninjauan ke lokasi terdampak Gempa Cianjur, Presiden Jokowi juga memastikan bahwa Pemerintah akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terdampak gempa bumi.
Bantuan untuk Warga Terdampak
Bantuan Pemerintah tersebut terdiri atas Rp50 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan berat, Rp25 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan sedang, dan Rp10 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan ringan.
"Tetapi yang paling penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan yang anti gempa oleh Menteri PUPR.," ujar Jokowi dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
"Karena tadi disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa 20 tahunan, sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk rumah yang anti gempa."
Turut mendampingi Jokowi dalam peninjauan antara lain, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Suharyanto, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Kemudian Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.
Advertisement
Utamakan Evakuasi Korban
Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia telah menginstruksikan jajarannya untuk bekerja sama dalam membantu penanganan pascagempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 membuat akses jalan terputus hingga korban berjatuhan.
Penanganan pascagempa Mulai dari pembukaan akses yang terkena longsor hingga evakuasi dan penyelamatan korban-korban yang masih tertimbun longsor.
"Akses jalan yang kemarin tertimbun, tadi pagi sudah bisa dibuka, Alhamdulillah. Dan ini nanti akan dilanjutkan dengan kecepatan dalam penanganan terutama penyelamatan evakuasi untuk yang masih tertimbun," ungkap Jokowi.
Hingga Selasa (22/11/2022) pukul 13.00 WIB, tim SAR gabungan masih terus mengupayakan pertolongan dan evakuasi terhadap warga terdampak gempa di Kabupaten Cianjur khususnya di Kecamatan Cugenang.
Sejak Senin (21/11/2022) malam hingga sekitar 05.15 WIB, tim SAR gabungan telah melakukan evakuasi di Desa Cijedil dan Desa Gasol sebanyak 10 korban, 8 di antaranya meninggal dunia dan 2 lainnya dievakuasi dalam keadaan selamat.
Adapun hasil evakuasi sejak pukul 07.20 WIB hingga pukul 10.44 WIB hari ini, tim SAR gabungan telah mengevakuasi 14 korban dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan Tim SAR Gabungan di lokasi yang berbeda seperti Warung Sate Shinta, Dusun Gintung, Desa Banjot, Desa Gasol dan Pondok Pesantren.
“Kondisi terkini saat ini, pergerakan tanah di lokasi masih labil, gempa susulan masih dikhawatirkan akan terjadi kembali,” kata Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
Warga Terjebak di Reruntuhan
Hingga saat ini, tim SAR gabungan terus berupaya melakukan evakuasi warga yang masih terjebak di reruntuhan. Sebab, informasi yang didapatkan masih banyak warga yang butuh evakuasi dan masih terjebak di reruntuhan.
Mengutip Regional Liputan6.com, unsur SAR yang terlibat dalam evakuasi korban Gempa Cianjur antara lain, Kantor SAR Bandung, Kantor SAR Jakarta, Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Cilacap, Basarnas Special Group, Kantor Pusat Basarnas, FKP3 Jabar, Potensi SAR Jawa Barat dan Potensi SAR Jawa Tengah.
Alat utama yang digunakan anatara lain 3 Unit Truck Personel, 3 Unit Rescue Truck, 4 Unit Rescue Compartment, 2 Unit Rescue Car Double Cabin, 2 Unit Motor Trail, 5 Unit Palsar Ekstrikasi, 4 Set Palsar CSSR, 2 Set Alkom, 3 Set alat Evakuasi, 2 Unit Tenda Posko dan 1 set Pal Medis.
Advertisement