Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi penambahan dua kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh. Dengan tambahan tersebut, sudah ada tiga kasus polio yang terdeteksi di sana.
"Kita sudah identifikasi, kemarin nambah lagi. Jadi tiga (kasus polio) di Pidie itu," ujar Budi Gunadi dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI pada Selasa, 22 November 2022.
Baca Juga
Pria yang akrab disapa BGS ini menyebutkan bahwa pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengirimkan tim tambahan ke Pidie dan telah melakukan sosialisasi dengan bupati daerah untuk melakukan vaksinasi polio.
Advertisement
"Kita sudah kirim tim ke sana dan sudah bersosialisasi dengan bupatinya. Alhamdulillah sekarang beliau mendukung, karena perlu sekali dukungan dari pemerintah daerah. Kalau tidak itu (polio) menyebar," kata Budi Gunadi.
"Sekarang kita akan segera menyapu Pidie itu dengan vaksinasi polio dan mudah-mudahan bisa cepat kita tangani. Indonesia seharusnya sudah bebas, sama seperti Amerika, Inggris, dan Israel. Jadi ini outbreak kembali," tambahnya.
Sebelumnya, Budi Gunadi mengungkapkan bahwa dalam enam bulan terakhir, polio tipe 2 juga muncul di negara lainnya seperti Amerika, Inggris, dan Israel. Kemungkinan besar hal tersebut terjadi lantaran terhambatnya pemberian imunisasi pada anak akibat pandemi COVID-19 yang terjadi.
"Polio tipe 2 ini keluar dalam enam bulan terakhir di Amerika, Inggris, dan Israel. Jadi ini penyakit tadinya di negara berkembang, tapi kemarin dalam enam bulan terakhir, mungkin karena juga COVID-19, vaksinasinya turun," ujar Budi Gunadi.
Penyebab Munculnya Polio di Pidie Aceh
Dalam kesempatan yang sama, Budi Gunadi mengungkapkan bahwa memang benar penyebab munculnya kasus polio di Pidie Aceh lantaran cakupan vaksinasi polionya yang rendah.
"Outbreak polio di Aceh karena apa? Iya, itu betul karena memang kurang vaksinasi IPV-nya," kata Budi Gunadi.
Vaksinasi untuk polio sendiri terbagi menjadi dua yakni IPV (Inactivated Polio Vaccine) dan bOPV (Bivalent Oral Polio Vaccine). IPV dikenal sebagai vaksin polio suntik dan bOPV terkenal sebagai vaksin polio tetes.
"Vaksinasi ada yang OPV oral, ada yang IPV. IPV itu tipe 1, 2, 3. OPV hanya tipe 1 dan tipe 3. Nah yang IPV ini karena suntik, di Aceh itu sejak campak rubella ada masalah acceptance dari publik mengenai vaksinasi suntik," ujar Budi Gunadi.
"Akibatnya rendah sekali (cakupan vaksinasinya). Sehingga mereka menjadi rawan dan masuk itu polio tipe 2 di sana."
Advertisement
Imunisasi Massal Polio di Pidie Aceh
Merespons adanya temuan kasus polio di Pidie, pemerintah akhirnya menyusun rencana untuk melakukan imunisasi polio tambahan pada anak dibawah 13 tahun di seluruh wilayah Aceh.
Pemberian imunisasi ini akan diawali dari Kabupaten Pidie dan dilakukan dengan dua putaran. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan bahwa imunisasi akan berlangsung pada 28 November 2022.
"Di Kabupaten Pidie dimulai tanggal 28 November 2022, diharapkan selesai seminggu. Lalu, di tanggal 5 Desember (selesai) di kabupaten kota yang ada di wilayah Aceh," kata Maxi dalam konferensi pers, Sabtu, 19 November 2022 lalu.
Tak hanya itu, upaya pemerintah menangani KLB polio di tingkat kabupaten juga dilakukan dengan meminta para tenaga kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus lumpuh layu di sana.
"Meningkatkan kewaspadaan nakes terhadap adanya kasus lumpuh layuh, untuk segera dilaporkan dan ditindaklanjuti secara medis maupun epidemiologis," tulis Kemenkes melalui keterangan resminya.
Harus Dicegah dengan Imunisasi
Imunisasi sendiri telah menjadi cara utama yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya polio. Dokter spesialis anak, Fitria Mahrunnisa mengungkapkan bahwa vaksin polio pada anak bisa mencegah terjadinya polio hingga lebih dari 90 persen.
"Vaksin polio bisa mencegah lebih dari 90 persen risiko terjadinya polio pada anak," ujar Fitria seperti dilaporkan oleh Antara.
Fitria menjelaskan, saat anak diberikan imunisasi polio, didalamnya akan mengandung virus yang telah dilemahkan. Sehingga akan membentuk memori pada sel imun anak.
Memori dalam sel imun tersebutlah yang dapat mencegah anak dari virus polio yang mungkin ada di sekitar lingkungannya. Dengan pemberian vaksin polio, virus akan terbunuh di awal pada sistem imun yang terbentuk.
Advertisement