Sukses

Sering Bertengkar dengan Pasangan? Lakukan Hal Ini untuk Menghentikannya

Bertengkar sesekali bukanlah hal yang buruk. Namun, terlalu banyak bertengkar juga tidak baik untuk hubungan. Simak cara di bawah ini untuk menghentikan pertengkaran Anda dengan pasangan.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam setiap hubungan, pasti ada saat di mana Anda berselisih pendapat dengan pasangan yang mengakibatkan pertengkaran. Perdebatan yang terjadi dapat selesai dengan cepat apabila kedua belah pihak mau saling mendengarkan dan memaafkan.

Sebaliknya, jika salah satunya keras kepala dan mau menang sendiri, pertengkaran akan terus terjadi dan berujung pada perpisahan.

Tentunya Anda tidak ingin itu terjadi. Akan tetapi, memendam uneg-uneg dengan tujuan untuk tidak memicu pertengkaran juga tidak bagus untuk hubungan.

Oleh karena itu, simak cara menjaga keharmonisan hubungan dan menghentikan pertengkaran menurut situs Brides di bawah ini:

1. Mengadopsi Pandangan Positif

Berdebat menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam hubungan Anda.

"'Sesuatu' itu penting bagi Anda dan begitu juga pasangan Anda. Kebanyakan dari kita jarang bertengkar dengan orang-orang yang tidak penting bagi kita. Kenali hal-hal positif ini," tutur konselor hubungan Geoff Lamb.

Setelah Anda tahu apa masalahnya, Anda dapat mencari cara untuk menyelesaikannya.

2. Berhenti Merasa Harus Benar

Ini adalah kebiasaan yang sulit untuk dihentikan, tetapi setidaknya Anda harus mencoba.

"Kebanyakan perkelahian terjadi dengan tujuan untuk membuktikan kepada pasangan bahwa ia salah, tidak dapat dibenarkan, atau tidak masuk akal karena tidak melakukan apa yang kita ingin dia lakukan," ucap Lamb.

Alih-alih bertengkar mengenai hal ini, akan lebih baik jika langsung mengatakan dengan jelas apa yang diinginkan dari sang kekasih.

3. Mengingat Masa-Masa Indah

Ketika marah, seseorang mungkin lupa betapa berartinya pasangan baginya. "Bangun waduk berisi hal menyenangkan yang terjadi dalam hubungan termasuk mengapa Anda saling mencintai," kata Lamb.

Anda dapat mengenang saat-saat indah yang dimiliki bersama, momen kedekatan yang intens, serta tindakan tulus yang dilakukan sang belahan jiwa untuk Anda. Lakukan ini ketika segalanya terasa sulit.

2 dari 4 halaman

4. Jangan Mengungkit Kesalahan

Seseorang kadang memperlakukan hubungannya sendiri sebagai pengadilan di mana ia membangun kasus terhadap pasangannya dengan mengumpulkan bukti dari pengalaman masa lalu untuk mendukung dan memenangkan kasus.

Ini membuat masalah kecil menjadi besar sebab pasangan merasa memiliki pilihan terbatas. Yaitu, antara mengakui bahwa ia salah dan memang selalu salah, atau harus melawan Anda yang merupakan kekasihnya sendiri.

Daripada menyeret masa lalu sang pujaan hati, fokuslah pada apa yang terjadi sekarang dan tetap berpegang pada topik yang ada.

"Fokus pada masalah yang mengganggu Anda saat ini dan temukan cara untuk meminta apa yang Anda butuhkan tanpa membuatnya merasa buruk jika ia tidak memberikannya," saran Lamb.

 5. Luangkan Waktu Sendiri

"Subjek yang sulit itu menantang sebab menguras banyak emosi," kata Lamb.

Ketika Anda merasa emosi yang kuat muncul, terutama kemarahan, luangkan waktu sendiri untuk berpikir. Kemarahan biasanya muncul ketika seseorang memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi, serta merasa tidak didengarkan, dianggap serius, diterima, atau dipahami.

3 dari 4 halaman

6. Ungkapkan Perasaan Anda

Ketika berada di tengah-tengah pertengkaran, Anda mungkin menyalahkan pasangan atas segalanya. Alih-alih berfokus pada apa yang menurut Anda salah, fokuslah pada emosi yang dirasakan.

"Yang penting adalah menyampaikan bagaimana perasaan Anda ketimbang menuduh pasangan," ujar Lamb.

7. Ambil Napas sebelum Mengatakan Sesuatu yang Kejam

Anda tidak perlu menembak untuk membunuh. Anda tidak perlu berkata kasar hanya untuk menyampaikan unek-unek. Ambil napas sebelum kata-kata tidak mengenakkan itu keluar dari mulut Anda dan terbang ke telinga sang kekasih.

"Mengambil napas memberi kesempatan untuk memikirkan mengapa Anda ingin mengatakan hal yang kejam," jelas Lamb.

Biasanya, orang cenderung mengatakan hal-hal kasar karena merasa dirinya sendiri terluka dan ingin gantian melukai pasangannya. "Kita telah disakiti dan kita ingin orang lain terluka sehingga ia mengerti bagaimana rasanya."

Daripada menggunakan kata-kata kasar, katakanlah yang sejujurnya. Anda bisa memulainya dengan mengatakan sesuatu seperti, 'Saya merasa sangat terluka, saya ingin mengatakan sesuatu yang membuat Anda terluka juga.'

Menggunakan kalimat seperti contoh di atas dapat membantu mengeluarkan isi hati tanpa memicu perkelahian.

4 dari 4 halaman

8. Tunjukkan Bahwa Anda Memahaminya

Ada dua sisi dari setiap cerita. Coba lihatlah hal-hal dari sudut pandang pasangan Anda.

"Sampaikan pemahaman Anda tentang pasangan melalui tindakan—pikirkan apa yang dia mungkin ingin kita lakukan kemudian lakukanlah," saran Lamb. "Yang bahaya adalah menebak (keinginan) pasangan, yang dapat menjadi alasan untuk memperpanjang perkelahian."

9. Dengarkan Apa yang Dikatakannya

Berhentilah memikirkan apa yang harus Anda katakan dan luangkan waktu sejenak untuk gantian mendengarkannya bicara.

"Cara yang baik untuk menebak sesuatu adalah dengan mengajukan pertanyaan dan mendengarkan jawabannya," kata Lamb.

Ketika mendengarkan, kebanyakan orang fokus pada apa yang harus dikatakannya selanjutnya daripada pada apa yang sedang dikatakan oleh lawan bicara. Dalam percakapan serius, orang juga cenderung fokus memikirkan apakah yang dikatakan lawan bicaranya benar atau tidak.

"Kita tidak benar-benar mendengarkan pasangan dengan tujuan memahaminya," ucap Lamb. "Cukup dengarkan pengalaman pasangan Anda tanpa khawatir apakah itu benar atau valid secara objektif."

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Video Terkini