Sukses

Sering Disepelekan, Flu Dapat Mengancam Jiwa

Banyak yang menganggap terkena flu bukanlah masalah serius. Padahal, flu dapat berujung pada kematian.

Liputan6.com, Jakarta - Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. Bagi kebanyakan orang dewasa dan remaja, flu berlangsung selama lima hingga tujuh hari, ucap seorang spesialis penyakit menular dan dokter keluarga di Phoenix, Arizona Natasha Bhuyan, MD.

Pada anak-anak, gejala flu seperti batuk dan kelelahan dapat berlangsung selama dua minggu.

Ketika Anda terserang flu, gejalanya bisa agak bervariasi, kata seorang profesor associate departemen epidemiologi Tulane University's School of Public Health Susan E. Hassig, DrPH, MPH kepada Women's Health.

Meskipun demikian, gejala umumnya meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat atau pilek.

"Dalam kasus yang parah, pneumonia, sesak napas, masalah jantung, dan radang otak juga dapat terjadi, dan umumnya memerlukan rawat inap serta dapat berujung kematian," ujar Hassig.

Jika benar-benar ingin mengetahui apakah menderita flu, Anda perlu menjalani tes untuk diagnosis resmi.

"Ada sejumlah tes yang berbeda, mirip dengan metode yang digunakan untuk SARS-CoV-2 (antigen, PCR, dan sebagainya) yang dapat dilakukan di klinik," jelas Dr. Hassig.

"Akan tetapi, banyak dokter memutuskan influenza hanya berdasarkan gejala pasien saja (kemungkinan setelah melakukan tes untuk SARS-CoV2), terutama ketika kita berada di musim flu."

Sepanjang tahun ini, setidaknya ada 880.000 penyakit flu, 6.900 rawat inap, dan 360 kematian akibat flu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Meskipun kebanyakan orang menganggapnya hanya penyakit ringan yang akan sembuh dalam beberapa hari, flu sebenarnya bisa mengancam jiwa.

Dilansir dari situs Women's Health, flu mungkin tidak tampak seperti masalah besar bagi Anda, tetapi tentu saja bisa untuk orang lain.

2 dari 4 halaman

Populasi Rentan

Gejala flu bisa lebih berbahaya pada populasi tertentu, seperti orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, wanita hamil, anak-anak di bawah usia 5 tahun, orang-orang di fasilitas perawatan jangka panjang, lansia, atau mereka yang memiliki masalah paru, misalnya asma.

Gejala flu mungkin lebih parah pada wanita hamil sebab perubahan yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh, jantung, dan paru-paru selama kehamilan.

Hal ini membuat wanita hamil dan wanita yang baru melahirkan kurang dari 2 minggu lebih rentan terhadap komplikasi serius sehingga perlu dirawat inap, menurut CDC.

Flu juga dapat berbahaya bagi bayi dalam kandungan karena mengalami demam saat hamil dikaitkan dengan cacat tabung saraf dan komplikasi serius lainnya, menurut March of Dimes.

Orang di atas 65 tahun juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius akibat flu. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kekuatan sistem kekebalan tubuh seiring bertambahnya usia, menurut CDC.

Faktanya, CDC memperkirakan bahwa antara 70 hingga 85 persen kematian terkait flu musiman terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas. Kemudian, sekitar 50 hingga 70 persen pasien rawat inap flu musiman ialah lansia.

3 dari 4 halaman

Vaksin untuk Cegah Flu

Cara terbaik untuk mencegah flu adalah dengan mendapatkan vaksin flu, kata Dr. Bhuyan. Siapa pun yang berusia dari enam bulan bisa mendapatkannya.

Ini tidak dapat sepenuhnya melindungi Anda dari flu, tetapi sangat mengurangi peluang Anda terserang virus. Sangat penting bagi wanita hamil untuk mendapatkan vaksin ini.

Tidak hanya melindungi sang ibu, vaksin juga akan melindungi bayi dari flu setelah lahir. Ini karena ibu menyalurkan antibodi ke janin selama kehamilan.

Lansia juga perlu divaksin karena gejala yang dialaminya dapat bertahan lebih lama juga lebih berbahaya.

Selain itu, Anda juga harus sering mencuci tangan dengan sabun dan air. Jika Anda batuk atau bersin, gunakan tisu dan segera buang ke tempat sampah. Hindari berbagi makanan, minuman, atau peralatan makan dengan siapa pun.

"Jika Anda memiliki gejala seperti flu, hindari pergi bekerja atau sekolah. Hal yang sama yang mencegah penyebaran COVID juga dapat mengurangi risiko penularan flu, misalnya masker dan jaga jarak," kata Dr. Bhuyan.

4 dari 4 halaman

Kurangi Penularan

Kebanyakan orang dengan flu dapat tertular virus bahkan sebelum ia menunjukkan gejala. Periode inilah yang membuat flu begitu mudah menyebar.

Hal utama yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran flu adalah tinggal di rumah dan mengisolasi diri dari orang lain ketika Anda merasa sakit.

Memaksakan diri hanya akan membuat Anda lebih lelah sehingga memakan waktu lebih lama untuk pulih. Hidrasi juga sangat penting. Jika Anda berolahraga terlalu banyak selama flu, ini bisa menyebabkan dehidrasi, kata Dr. Bhuyan.

"Meskipun demikian, orang memiliki tingkat keparahan flu yang berbeda, dan jika yang dialami ringan, tidak apa-apa untuk melakukan olahraga ringan di rumahnya, jauh dari orang lain, sambil memastikan ia menjaga kesehatannya selama masa pemulihan."

Untuk mengatasi flu dengan lebih cepat, Anda juga perlu meningkatkan kekebalan tubuh dengan cukup tidur dan konsumsi banyak makanan nabati, kata Dr. Bhuyan.

Anda juga bisa membeli produk yang dapat meredakan flu. Jika ragu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.

 

(Adelina Wahyu Martanti)