Sukses

Waspada, Sering Mimpi Buruk Jadi Tanda Nightmare Disorder

Mimpi buruk yang terjadi sesekali memang normal. Namun, jika itu terjadi terus-menerus dan mulai mengganggu rutinitas hari Anda, maka bisa jadi itu merupakan nightmare disorder.

Liputan6.com, Jakarta - Anda memang tidak tahu mimpi apa yang akan muncul ketika tidur nanti. Meski Anda menantikan mimpi indah berbaring berdua bersama kekasih di taman bunga dengan matahari yang bersinar cerah, itu mungkin tidak akan terjadi.

Sebaliknya, Anda mungkin saja berakhir dengan mimpi buruk yang membuat Anda terbangun di tengah malam dengan jantung yang berdegup kencang.

Menurut situs Mayo Clinic, mimpi buruk adalah mimpi mengganggu yang berhubungan dengan perasaan negatif, seperti kecemasan atau ketakutan yang dapat membuat Anda terbangun. Mimpi buruk sering terjadi pada anak-anak tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Mimpi buruk yang terjadi sesekali biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Mimpi buruk dapat mulai dialami oleh anak-anak antara 3 dan 6 tahun dan cenderung menurun setelah usia 10 tahun. Pada remaja dan dewasa, perempuan tampaknya lebih sering mengalami mimpi buruk daripada laki-laki.

Meskipun mimpi buruk umum terjadi, gangguan mimpi buruk relatif langka. Gangguan mimpi buruk atau nightmare disorder adalah ketika mimpi buruk sering terjadi sehingga menyebabkan beberapa masalah seperti mengganggu kualitas tidur, mengganggu rutinitas di siang hari serta menciptakan rasa takut untuk tidur yang berujung pada insomnia.

Anda lebih mungkin mengalami mimpi buruk di paruh kedua malam. Mimpi buruk dapat muncul lebih sering, bahkan beberapa kali dalam semalam. Mimpi ini umumnya singkat, tetapi menyebabkan Anda terbangun. Sementara untuk kembali tidur mungkin sulit untuk dilakukan.

2 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Mimpi Buruk

Dilansir dari situs Mayo Clinic, mimpi buruk mungkin terlihat seperti ini:

-Mimpi tampak jelas, nyata dan sangat mengesalkan, seringkali menjadi lebih mengganggu saat mimpi terungkap.

-Alur cerita biasanya berhubungan dengan ancaman terhadap keselamatan atau kelangsungan hidup, tetapi dapat berupa tema lain yang juga mengganggu.

-Mimpi tersebut membuat Anda terbangun

-Anda merasa takut, cemas, marah, sedih atau jijik sebagai akibat dari mimpi.

-Anda berkeringat atau jantung berdebar kencang saat di tempat tidur.

-Anda dapat berpikir jernih saat bangun dan dapat mengingat detail mimpi.

-Mimpi menyebabkan kesulitan untuk kembali tidur

Mimpi buruk hanya dianggap sebagai gangguan jika:

-Sering terjadi

-Menyebabkan tekanan atau gangguan di siang hari, seperti kecemasan atau ketakutan terus-menerus, atau cemas sebelum tidur sebab khawatir akan mengalami mimpi buruk lain

-Menyebabkan masalah dengan konsentrasi atau memori, atau tidak bisa berhenti memikirkan gambar dari mimpi

-Menyebabkan rasa takut di siang hari, kelelahan atau energi berkurang

-Masalah di tempat kerja atau sekolah atau dalam situasi sosial

-Masalah perilaku yang berkaitan dengan waktu tidur atau takut gelap.

3 dari 4 halaman

Penyebab Mimpi Buruk

Gangguan mimpi buruk biasa disebut parasomnia—sejenis gangguan tidur yang melibatkan pengalaman tidak diinginkan yang terjadi saat tidur atau terjaga. Mimpi buruk biasanya terjadi selama tahap tidur yang dikenal sebagai gerakan mata cepat (REM). Penyebab pasti mimpi buruk tidak diketahui.

Mimpi buruk dapat dipicu oleh banyak faktor, termasuk:

1. Obat

Beberapa obat—termasuk antidepresan tertentu, obat tekanan darah, dan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson atau membantu berhenti merokok—dapat memicu mimpi buruk.

2. Trauma

Mimpi buruk sering terjadi setelah kecelakaan, cedera, pelecehan fisik atau seksual, atau peristiwa traumatis lainnya. Mimpi buruk sering terjadi pada orang yang memiliki gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

3. Kurang tidur

Perubahan jadwal yang menyebabkan waktu tidur dan bangun tidak teratur atau yang mengganggu atau mengurangi jumlah tidur yang didapatkan dapat meningkatkan risiko mengalami mimpi buruk. Insomnia dikaitkan dengan peningkatan risiko mimpi buruk.

4 dari 4 halaman

4. Stres atau kecemasan

Terkadang tekanan dalam kehidupan sehari-hari, seperti masalah di rumah atau sekolah dapat memicu mimpi buruk. Perubahan besar seperti pindah atau kematian orang yang dicintai juga memiliki efek yang sama. Kecemasan dikaitkan dengan risiko mimpi buruk yang lebih besar.

5. Penyalahgunaan narkoba

Penyalahgunaan narkoba dapat memicu mimpi buruk.

6. Gangguan lainnya

Depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya mungkin berhubungan dengan mimpi buruk. Mimpi buruk dapat terjadi bersamaan dengan beberapa kondisi medis, seperti penyakit jantung atau kanker. Memiliki gangguan tidur lain yang mengganggu intensitas tidur dapat dihubungkan dengan mimpi buruk.

7. Buku atau film horor

Bagi beberapa orang, membaca cerita menakutkan atau menonton film horor, terutama sebelum tidur dapat dikaitkan dengan mimpi buruk.

Memiliki mimpi buruk sesekali bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, apabila ini terjadi terus-menerus dan menyebabkan ketakutan pergi ke tempat tidur, berkurangnya durasi tidur serta kecemasan, maka segera konsultasikan ke dokter.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Video Terkini