Sukses

Tips Jaga Kesehatan Warga Terdampak Gempa Cianjur dari Dokter Gawat Darurat

Dokter Gawat Darurat dr Thomas Meidiansyah dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengungkap, warga penyintas bencana seperti korban gempa Cianjur perlu meningkatkan imunitas dari dalam tubuh dengan berpikir optimistis.

 

Liputan6.com, Cianjur - Dokter Gawat Darurat dr Thomas Meidiansyah dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengungkap, warga penyintas bencana seperti korban gempa Cianjur perlu meningkatkan imunitas dari dalam tubuh dengan berpikir optimistis.

Selain itu, Thomas yang merupakan salah satu anggota tim medis PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHCliputa) dalam penanganan pasca gempa Cianjur, juga mengingatkan agar warga tetap memenuhi kebutuhan dasarnya walau tengah berada pada kondisi tidak nyaman. Menjaga kesehatan dengan mencuci tangan sebelum makan, mencukupi kebutuhan air minum dan makan dengan lauk sederhana untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan kalori.

Umumnya tiga hari berada di posko pengungsian ditambah dengan cuaca hujan dan keterbatasan air bersih, dr Thomas menambahkan, warga rentan dengan masalah kesehatan seperti ISPA, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, diare dan penyakit kulit.

Selain itu, pengungsi mulai stres dan trauma sehingga tidak hanya pengobatan fisik yang diperlukan, namun juga mental melalui trauma healing.

"Untuk melalui kondisi ini, masyarakat bisa beraktivitas positif dengan keluarga, kerabat atau teman, serta menerima dengan sabar sehingga mampu ikhlas menghadapi tantangan saat ini," jelasnya dalam keterangan yang diterima Liputan6.com.

Thomas menambahkan, edukasi pola hidup bersih sehat (PHBS) juga menjadi perhatian tim medis Pertamedika IHC di Cianjur saat ini karena sebagian masyarakat masih berada di posko pengungsi.

Hingga Sabtu, 26 November 2022, tim medis Pertamedika IHC telah menjangkau 200 warga. Layanan kesehatan ke rumah maupun posko warga diberikan salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero) itu sejak Rabu (23/11).

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sakit kepala, nyeri otot, demam, radang pada kulit, pencernaan, migrain, hipertensi, serta luka dan trauma menjadi keluhan yang paling banyak ditemui pada masyarakat yang terdampak gempa Cianjur. Menurut pantauan tim medis Pertamedika IHC, mayoritas pasien berusia 45 tahun. 

 

2 dari 2 halaman

Trauma Healing bagi Warga Terdampak Bencana

Tim Medis Pertamedika IHC membuka posko kesehatan di beberapa titik wilayah, serta sebagian tim medis melakukan jemput bola berkunjung ke sekitar rumah atau posko penampungan warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Pada posko BUMN yang didirikan di halaman Masjid Al Muhtar, Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur, Tim medis mendapati satu pasien luka dengan kondisi tidak terawat akibat tertimpa bangunan, luka bernanah dan ada kemungkinan patah di bagian mata kaki kiri. Tim Medis IHC pun sigap merujuk pasien ke Rumah Sakit Sayang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Bersinergi dengan BUMN lainnya, Tim Medis IHC juga mengadakan kegiatan trauma healing melalui pendekatan psikologi bagi anak-anak di pengungsian. Melalui permainan interaktif yang disajikan, anak-anak terlihat sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan pada kunjungannya Jumat (25/11), Menteri BUMN Erick Thohir hadir menyapa warga di serta memberikan sejumlah hadiah kepada anak-anak.