Liputan6.com, Cianjur - Tim Distribusi Logistik yang membawa kebutuhan esensial untuk warga terdampak Gempa Cianjur tak kenal lelah bekerja. Mereka harus menembus jalanan sempit dan mau tak mau menggunakan motor trail demi kebutuhan logistik tiba cepat di lokasi terdampak maupun di posko pengungsian.
Salah satunya, Tim Distribusi mengantarkan bantuan logistik kepada warga terdampak gempa di Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Sabtu (26/11.2022). Bantuan logistik tersebut meliputi 30 paket kebersihan, 90 buah matras, dan 300 buah selimut.
Baca Juga
Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Cugenang, Hari menuturkan, sampai saat ini, penyaluran bantuan logistik masih dilakukan menggunakan sepeda motor trail. Sebab, ada tantangan jalanan sempit dan kendaraan seperti truk-truk yang membawa kebutuhan logistik marak berlalu lalang.
Advertisement
Kebanyakan kendaraan yang membawa logistik untuk warga terdampak gempa itu pun mengantarkan langsung sampai ke lokasi atau posko pengungsian. Alhasil, jalanan sempit kian sempit, bahkan terjadi kemacetan atau antre panjang kendaraan sehingga distribusi logistik harus menggunakan motor agar cepat.
“Di sini, jalanan sempit dan banyak sekali kendaraan yang menyalurkan bantuan, sehingga kami menggunakan motor trail untuk memberikan bantuan secara berkala,” tutur Hari saat ditemui Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Kantor Camat Cugenang pada Sabtu, 26 November 2022.
Hari turut menyatakan, kondisi Kecamatan Cugenang Cianjur sering mengalami pemadaman listrik karena gangguan jaringan akibat tanah longsor. Oleh karena itu, genset menjadi peralatan yang sangat dibutuhkan.
“Pihak PLN telah berupaya sangat keras untuk membantu pemenuhan listrik, namun saat ini memang jaringannya masih terganggu karena tanah longsor,” tutur Hari.
“Kami sangat membutuhkan genset, jika ada pemadaman listrik seperti sekarang, kami tetap bisa melakukan pendataan dan koordinasi."
Mobil Pick Up dan Dapur Umum
Melihat medan yang harus dilewati Tim Distribusi Logistik ke desa atau posko pengungsian warga terdampak Gempa Cianjur, Hari mengungkapkan kebutuhan mobil pick up untuk melakukan distribusi bantuan sangat diperlukan. Ini demi mempercepat distribusi logistik, karena hampir tiap sore hujan turun mengguyur.
“Saat ini, sering hujan di sore hari, cukup menghambat distribusi bantuan jika menggunakan motor trail. Jadi kami membutuhkan mobil pick up agar distribusi bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
Dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan bagi warga terdampak di Kecamatan Cugenang, Hari melaporkan terdapat beberapa dapur umum yang didirikan di Desa Cijedil, Lapangan Cariu - Mangunkerta, Desa Gasol dan Sukamanah.
Di Desa Mangunkerta sendiri, dapur umum belum didirikan karena para warga setempat melakukan kegiatan memasak mandiri di tempat tinggal masing-masing.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, jumlah pengungsi gempa sebanyak 73.874 orang. Rincian pengungsi, yakni laki-laki 33.713 orang dan pengungsi perempuan 40.161 orang.
Salah satu kecamatan yang terdampak signifikan adalah Kecamatan Cugenang. BNPB telah menyalurkan bantuan logistik dan peralatan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan para warga terdampak.
Pada Sabtu (26/11/2022), BNPB kembali menyebarkan bantuan logistik ke 16 kecamatan terdampak berupa tenda pengungsi sebanyak 30 unit, tenda gulung 1.000, sembako 2.000 paket, selimut 5.000, matras 5.000, dan hygiene kits 2.000.
Advertisement
Bantuan Logistik ke Kecamatan Gekbrong dan Mande
BNPB bersama Pemerintah Kabupaten Cianjur kembali mendistribusikan bantuan logistik untuk warga terdampak Gempa Cianjur pada Minggu (27/11/2022).
Tepat pukul 08.00 WIB pagi tadi, dari gudang logistik di Bale Rancage, Kecamatan Cianjur, tim bantuan dari Pos Komando (Posko) mendistribusikan bantuan logistik ke dua kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Gekbrong dan Mande.
Untuk Kecamatan Gekbrong telah terdistribusi selimut 200 buah, ember plastik 200, gayung plastik 200, tikar 200, beras 200 pak, gula pasir 200 pak, ikan kaleng 400 buah, dan minyak goreng 200 pak.
Bantuan logistik ke Kecamatan Mande telah terdistribusi tikae 62 buah, beras 500 kg, mie instan 50 dus, popok anak 25 dus, air mineral 40 galon, paket kebersihan 20 paket, dan pakaian 50 buah.
Kemudian pakaian dalam 20 lusin, biskuit 7 dus, pembalut 5 dus, bumbu instan 10 dus, sarden 1 dus, selimut 1 karung, paket lauk 1 dus, dan paket baju wanita 2 karung.
Selain itu, logistik juga sudah terdistribusi ke dapur umum di RSUD Sayang Cianjur sebanyak mie instan 3 dus, selimut 2 dus, tikar 1 buah, air mineral 5 dus, dan sarung 2 buah.
Distribusi Sesuai Permohonan Kecamatan
Koordinator Tim Penerima Logistik Pemerintah Kabupaten Cianjur, Ruby mengatakan saat ini distribusi logistik sesuai dengan permohonan dari kecamatan terdampak.
“Permohonan dari kecamatan lebih dulu diverifikasi oleh tim logistik di posko utama pendopo bupati. Kemudian kami cek di gudang dan didistribusikan sesuai kebutuhan yang diajukan,” jelasnya saat ditemui Tim BNPB di Gudang Logistik Bale Rancage, Kabupaten Cianjur pada Minggu, 27 November 2022.
Ruby melanjutkan, jika ada bantuan logistik yang bersifat darurat atau urgent, maka akan langsung didata dan disalurkan ke lokasi yang dituju. Ia juga mengapresiasi dukungan BNPB dalam membantu mobilisasi bantuan logistik ke kecamatan terdampak gempa.
“Tetapi kami juga fleksibel dalam kondisi urgent, jika ada permohonan mendesak dan segera harus dikirimkan, kami langsung data dan kirimkan ke lokasi,” lanjutnya.
“Pada hari pertama sampai ketiga pasca gempa cukup sulit untuk disalurkan ke kecamatan, namun saat ini distribusi bantuan didukung oleh mobil pick up dan truk dari BNPB. Proses distribusi sampai ke kecamatan sudah jauh lebih baik."
Advertisement