Sukses

Susu Oat vs Susu Almond, Mana yang Lebih Menyehatkan?

Apa yang membedakan susu oat dan susu almond? Apakah susu oat lebih baik?

Liputan6.com, Jakarta - Semangkuk oatmeal hangat enak disantap di pagi hari. Anda juga dapat menukarnya dengan overnight oatmeal jika lebih menyukai versi dinginnya.

Menurut ulasan komprehensif yang dipublikasikan dalam jurnal Foods, mengonsumsi oat secara teratur dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol, peningkatan metabolisme gula darah, sistem kekebalan tubuh yang lebih sehat, dan mikrobioma usus yang lebih seimbang.

Ini juga telah terbukti mengurangi risiko penyakit jantung, dermatitis (peradangan kulit), serta beberapa jenis kanker.

Manfaat kesehatan di atas merupakan hasil yang diperoleh dari nutrisi penting yang terkandung dalam makanan ini. Oat kaya akan karbohidrat kompleks, protein dan serat makanan, vitamin, mineral, dan senyawa aktif biologis, seperti beta glucan dan avenanthramides, seperti yang dilansir dari situs Live Science.

Beta glucan adalah pecahan dari serat makanan yang terbukti meningkatkan beberapa indikator kesehatan kardiovaskular, pencernaan dan metabolisme, seperti yang dijelaskan dalam ulasan yang diterbitkan dalam Nutrition Reviews.

Avenanthramides, sejenis fitonutrien yang ditemukan di gandum, juga kaya akan manfaat. Menurut sebuah artikel yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, avenanthramides dapat membantu mengurangi peradangan, meredakan iritasi kulit, melawan radikal bebas dan mencegah pembentukan serta penyebaran beberapa jenis kanker. Ini juga dapat membantu penurunan berat badan dan pemulihan otot.

Meskipun demikian, apakah minum susu oat membawa manfaat yang sama dengan makan gandum padat? Secara alami, beberapa senyawa mungkin lebih encer dan kurang efektif dalam bentuk cair.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Annals of Nutrition & Metabolism bertujuan untuk membandingkan efek susu oat, susu kedelai dan susu sapi pada lipid plasma, glukosa, insulin, dan status antioksidan.

Setelah empat minggu, partisipan yang minum susu oat rata-rata menunjukkan penurunan kadar kolesterol total sebesar 4 persen dan penurunan kadar kolesterol jahat alias low-density lipoprotein (LDL) sebesar 9 persen.

Di saat yang bersamaan, para peneliti dari Nutrition Today menunjukkan bahwa meskipun memiliki beberapa manfaat, menambahkan susu oat ke dalam makanan yang sudah mengandung gandum tampaknya tidak menghasilkan efek tambahan.

2 dari 4 halaman

Susu Oat vs Susu Almond

Susu oat dan susu almond diproduksi dengan cara yang mirip. Almond dan gandum direndam dalam air, dicampur kemudian disaring untuk menghilangkan sebagian besar komponen padat. Setelah itu, banyak perusahaan memperkaya produknya dengan berbagai nutrisi lain seperti kalsium, vitamin B12 dan vitamin D.

Namun, jika Anda menyukai keberlanjutan, jejak lingkungan yang berbeda antara gandum dan almond perlu dipertimbangkan. Menanam dan memanen almond membutuhkan jumlah air yang jauh lebih tinggi, seperti yang dijelaskan dalam jurnal Global Food Security.

Dari perspektif nutrisi, ada tingkat variasi tertentu dalam berbagai produk, terutama jika itu diberi pemanis atau perisa. Namun, tetap saja dalam bentuk mentahnya baik susu oat maupun susu almond tidak mengandung banyak lemak, gula, atau serat.

Perbedaan terbesar di antara keduanya adalah jumlah kalori yang terkandung di dalamnya. Susu oat kaya akan karbohidrat padat energi. Satu porsi susu oat mengandung hingga 20g karbohidrat, sedangkan susu almond mungkin hanya memiliki satu gram karbohidrat per cup.

Susu oat juga menyediakan protein hingga tiga kali lebih banyak. Jadi, jika Anda mencari sesuatu yang lebih kaya nutrisi, susu oat merupakan pilihan yang lebih baik. Akan tetapi, jika defisit kalori adalah prioritas Anda, pilihlah susu almond.

3 dari 4 halaman

Perbedaan Rasa dan Tekstur

Kedua jenis susu ini juga memiliki perbedaan dalam hal rasa dan teksturnya. Susu oat jauh lebih kental dan lebih lembut daripada susu almond. Mungkin juga lebih manis dan menghasilkan rasa yang lebih kaya di mulut

Di sisi lain, susu almond lebih encer dan memiliki aftertaste kacang yang lebih kuat.

Kedua pilihan susu tersebut cocok dipadukan dengan teh, kopi, protein shake serta smoothie buah. Namun, karena kandungan karbohidratnya, susu oat lebih cocok untuk dicampur dalam sesuatu yang dipanggang dan makanan penutup.

Susu almond bebas dari gluten dan kedelai, menjadikannya pilihan yang cocok bagi orang yang memiliki sensitivitas gluten, alergi kedelai atau penyakit celiac—yang disebabkan oleh autoimun.Meskipun demikian, seseorang yang alergi terhadap kacang sebaiknya tidak mengonsumsi susu ini.

Sebaliknya, susu oat murni aman untuk penyakit celiac. Akan tetapi, ada kemungkinan besar kontaminasi silang selama proses produksi, jadi pastikan bahwa susu oat pilihan Anda memiliki label bebas gluten.

4 dari 4 halaman

Apakah Susu Oat Buruk?

Penelitian ini menunjukkan hasil yang jelas–oat sangat bergizi dan bermanfaat bagi kesehatan Anda. Memang benar bahwa tidak ada banyak bukti dalam kaitannya dengan susu oat. Akan tetapi, kemungkinan susu oat memiliki sifat yang mirip dengan gandum padat, meskipun tidak banyak disebutkan sebab kandungan airnya yang tinggi.

Kendati demikian, ada beberapa risiko dan pertimbangan dalam mengonsumsi susu oat. Karena kandungan beta glucan-nya yang banyak, oat dapat menyebabkan beberapa individu mengalami sejumlah masalah pencernaan, seperti kembung, buang gas, dan kram perut.

Mengingat beta glucan larut dalam air, maka ini juga terdapat dalam susu oat.

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah kandungan gula dalam susu oat. Oat padat kaya akan karbohidrat kompleks, tetapi proses produksi susu dapat menyebabkannya terurai menjadi molekul yang lebih kecil. Jika susu juga diberi pemanis, itu akan meningkatkan kandungan gulanya.

Terakhir, meskipun tidak terlalu umum, beberapa orang mungkin menderita alergi gandum. Untuk orang-orang ini, pilihan terbaik adalah menghindari minum susu oat.

 

(Adelina Wahyu Martanti)