Sukses

Kemenkes Pastikan Imunisasi Polio di Aceh Aman dari KIPI

Imunisasi Polio di Aceh aman dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Liputan6.com, Jakarta - Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kabupaten Pidie, Aceh dan juga menyasar 21 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Aceh mulai dilakukan. Upaya ini sebagai tindaklanjut dari Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di wilayah Aceh beberapa waktu lalu.

Dimulainya imunisasi Polio serentak di Aceh, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Siti Nadia Tarmizi meyakini, Sub PIN Polio ini aman dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Masyarakat pun tak perlu cemas membawa anak-anak untuk mendapatkan vaksin Polio. Vaksin yang digunakan  adalah vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) kemasan 50 dosis per vial yang diproduksi oleh PT. Bio Farma Tbk.

"Iya enggak ada KIPI. Sudah dibilangin juga kan kemarin (saat konferensi pers Pencanangan Imunisasi Polio di Provinsi Aceh), enggak ada KIPI dari 14.000 anak yang sudah tervaksinasi. Lagi pula sebelum digunakan kan sudah diujicoba," ucap Nadia saat berbincang dengan Health Liputan6.com usai acara 'Media Briefing: Hari Diabetes Sedunia 2022' di Aston Kemayoran City Hotel, Jakarta pada Rabu, 30 November 2022.

"Kalau vaksin rutin itu pasti sudah ada uji cobanya, jauh lebih siap kerja dibandingkan yang (vaksin) COVID-19. Kalau COVID-19 memang vaksin baru, sedangkan Polio kan penyakit lama, sudah ada vaksin sebelumnya."

Kemenkes menggelar Sub PIN Polio putaran pertama dilaksanakan di Kabupaten Pidie mulai 28 November 2022. Kemudian di Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara, dan Kota Sabang akan dimulai 5 Desember 2022.

Lalu, kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh akan dimulai pada 12 Desember 2022. Selanjutnya, Sub PIN Polio putaran kedua akan dimulai minggu keempat Januari 2023 yang mencakup seluruh wilayah di Provinsi Aceh.

2 dari 4 halaman

Vaksin Disesuaikan dengan Varian Virus

Penggunaan vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2), lanjut Siti Nadia Tarmizi juga menyesuaikan dengan temuan varian virus Polio dari satu kasus di Kabupaten Pidie, Aceh. Varian virusnya adalah virus Polio Tipe 2.

"Sebelumnya kita punya vaksin dari virus Polio, tapi kalau kita kasih vaksin yang sama ya nanti kan tidak efektif. Karena kasus yang sekarang virusnya Tipe 2," katanya.

Sebagai informasi, jenis vaksin Polio yang diberi nama Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2) adalah vaksin baru yang pertama di dunia merupakan hasil penelitian dari induk Holding BUMN Farmasi BUMN, Bio Farma, yang merupakan versi modifikasi dari OPV Monovalen Tipe 2 (mOPV2) yang sudah ada.

Hasil uji klinis, nOPV2 mampu memberikan perlindungan yang sama terhadap virus Polio Tipe 2 dengan keunggulan lebih stabil secara genetik dan memiliki kemungkinan yang kecil untuk kembali terjadinya Circulating Vaccine Derived Poliovirus (cVDPVC), yakni munculnya kembali kasus Polio dari mutasi virus dalam vaksin.

3 dari 4 halaman

Sudah Lampaui Target

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, Arika Husnayanti menyampaikan, jumlah anak yang sudah mendapatkan imunisasi Polio sebanyak 14.000 per 28 November 2022.

“Jumlah anak yang mendapatkan imunisasi Polio dalam rangka Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) ini sebanyak 14.000 atau 14,6 persen dari total target usia nol sampai 12 tahun,” ujarnya saat konferensi 'Pencanangan Imunisasi Polio di Provinsi Aceh' pada Selasa, 29 November 2022.

Data di atas diperoleh dari imunisasi di 109 Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan 159 pos pelayanan.

Target nasional harian imunisasi anak adalah 12.975. Artinya, di hari pertama Sub PIN Polio kemarin, Kabupaten Pidie sudah berhasil melampaui target tersebut.

Dari capaian hari pertama imunisasi Polio serentak tercatat 838 di antaranya adalah anak yang tergabung dalam kegiatan pencak silat berusia di bawah 12 tahun.

4 dari 4 halaman

nOPV2 Cukup Aman

Usai pelaksanaan Sub PIN Polio pertama di Kabupaten Pidie, Aceh, Arika Husnayanti menuturkan bahwa tidak ada yang melaporkan KIPI.

“Setelah pelaksanaan Sub PIN pertama, sama sekali tidak ada keluhan kejadian ikutan pasca imunisasi. Kita sudah meyakinkan kepada anak-anak kita sebelum imunisasi bahwa ini tidak akan menimbulkan KIPI," tuturnya.

“Jadi tidak usah khawatir, yang penting segera lapor ke Puskesmas atau tenaga kesehatan terdekat. Karena laporan ini (KIPI) akan segera diselidiki, apakah berhubungan dengan imunisasi atau tidak. Laporan ini akan dikirim secara langsung ke pusat.”

Dengan demikian, Arika mengimbau masyarakat agar tidak takut mengantar anak-anaknya mendapat vaksin Polio.

"Kalau ada keluhan jangan didiamkan anaknya, tapi langsung dilaporkan. nOPV2 cukup aman, belum ada laporan yang menyatakan adanya reaksi yang serius untuk pelaksanaan vaksinasi," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim pemantau KIPI di titik vaksinasi. Semua KIPI yang terjadi, terlebih dahulu ditangani di kabupaten/kota setempat, sebelum dilarikan ke provinsi.

Dinkes setempat telah menunjuk beberapa rumah sakit pemerintah di kabupaten/kota atau yang terdekat untuk melakukan penanganan cepat jika ditemukan adanya KIPI. Bebannya akan menjadi beban pemerintah provinsi.