Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Piala Dunia 2022 tidak melulu menampilkan soal kompetisi sepak bola. Baru-baru ini, penjaga gawang alias kiper Tim Polandia Wojciech Szczesny memberi pesan mendalam pada anak laki-lakinya, Liam. Pesan mengharukan itu diunggah melalui instagram pribadinya @wojciech.szczesny1 hari ini, Senin (5/12/2022).
Ia mengunggah beberapa foto perjuangannya dalam Piala Dunia yang dilaksanakan di Qatar. Sementara slide pertama, tampak punggung Szczesny yang menggendong anaknya. Szczesny menulis dalam caption-nya yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi:
Baca Juga
"Piala Dunia ini telah berakhir bagi kami. Yang saya tunggu-tunggu, yang saya usahakan, yang saya impikan. Dan meskipun ambisi menyuruh saya melakukan sesuatu yang lebih, saya pulang dengan bangga akan tim kami!"
Advertisement
Ia juga menulis pesan khusus untuk anaknya, Liam:
Terima kasih banyak kepada semua penggemar atas dukungan Anda selama periode luar biasa ini. Anda yang menonton dari stadion, Anda yang menonton melalui TV, tetapi di atas segalanya @marina_official dan putra saya Liam, yang hari ini belajar bahwa seseorang bisa kalah dengan bangga dan hormat!
Dalam caption yang ditulisnya, terdapat pesan indah bagi Liam agar ia dapat belajar menerima kekalahan dan berbangga diri atas apa yang mampu dicapainya.
Liam memang diketahui menangis setelah kekalahan Tim Polandia melawan Perancis yang menghentikan langkah sang ayah dalam kompetisi sepak bola bergengsi ini. Bocah yang baru berusia 4 tahun ini sedih karena tidak bisa lagi melihat aksi keren ayahnya di lapangan hijau Piala Dunia 2022. Sang ayah yang melihatnya pun langsung memeluk dan menenangkan anak semata wayangnya.
Pesan yang diberikan bintang kelahiran 1990 kepada anaknya ini dapat dijadikan teladan tidak hanya bagi Liam tetapi juga semua orang di belahan dunia bahwa kekalahan bukanlah akhir dari segalanya.
Belajar dari Kekalahan
Sementara Szczesny mengajari anaknya agar dapat menerima kekalahan, seorang psikolog olahraga Caroline Silby mengatakan bahwa apa yang menjadi masalah dari mengalami kekalahan sebenarnya terletak pada orangtua.
Berusaha dan memaksa agar anak agar selalu menang tidak baik bagi kesehatan mental sang anak. Ia akan merasa malu dan takut untuk membicarakan kekalahannya.
Selain itu, orangtua yang cenderung marah serta menyalahkan pemain yang dianggap kurang berbakat dapat mengganggu makna sebenarnya tentang bermain dalam sebuah tim.
Sebaliknya, para pakar setuju bahwa kekalahan dapat membuat anak belajar. Sebab, olahraga bukan hanya tentang menang dan kalah, melainkan sportivitas dan persahabatan yang terjalin dengan rekan tim maupun lawannya.
"Faktanya, survei menemukan bahwa anak-anak sangat menunjukkan bahwa mereka lebih suka bermain di tim yang kalah daripada duduk di bangku cadangan di tim yang menang," ujar Silby seperti yang dikutip dari situs The Washington Post.
Advertisement
Sejarah Polandia di Piala Dunia
Polandia telah berkompetisi dalam delapan gelaran Piala Dunia, dengan debutnya pada 1938.
Polandia pernah menempati posisi ketiga sebanyak 2 kali yaitu pada 1974 dan 1982. Meskipun demikian, Polandia tidak dapat mempertahankan posisinya dalam gelaran Piala Dunia selanjutnya dan hanya dapat bergabung dalam babak penyisihan sekali.
Selain itu, Polandia juga tidak berhasil lolos dalam liga tahun 2010 dan 2014. Dalam Piala Dunia 2018 yang dilaksanakan di Rusia, Polandia tersingkir di babak penyisihan grup.
Sementara dalam EUFA, Poland berhasil tampil dalam perempat final di turnamen 2016.
Polandia sebelumnya sukses melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar sebagai runner-up Grup C usai unggul selisih gol dari Meksiko. Keberhasilan ini mengakhiri rekor tak pernah lolos dari fase grup sejak Piala Dunia 1986.
Di balik rekor ini, ada pemain-pemain yang berkontribusi besar bagi tim. Salah satunya adalah kiper Wojciech Szczęsny. Selain Szczęsny, ada juga sang kapten Robert Lewandowski yang kemampuannya tak perlu diragukan lagi.
Bintang Polandia satu ini telah mencetak lebih dari 600 gol sepanjang perjalanan karirnya. Piotr Zieliński, Jakub Kiwior, serta Przemyslaw Frankowski juga termasuk jajaran pemain andal Tim Polandia.
(Adelina Wahyu Martanti)