Sukses

Momen Manis Walid Regragui Bareng Ibu Rayakan Maroko Masuk Perempat Final Piala Dunia 2022

Pelatih Maroko Walid Regragui menemui ibunya di tribun setelah Timnas Maroko mengamankan posisinya di perempat final Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Momen mengharukan di tengah kelangsungan Piala Dunia 2022 kembali tersebar di media sosial. Kali ini, momen bahagia pelatih Timnas Maroko Walid Regragui bersama sang ibu setelah Timnas Maroko lolos ke perempat final tersorot kamera dan jadi viral.

Dalam sebuah cuitan, seorang pengguna Twitter mengunggah video ketika Walid Regragui menemui sang ibunda di tribun yang begitu ramai.

"Walid Regragui menemui ibunya setelah Maroko lolos ke perempat final. Dia (ibunya) tinggal lebih dari 50 tahun di Paris dan ini merupakan kali pertama dia menyaksikan pertandingan putranya.

Momen yang indah," tulisnya dalam tweet tersebut.

Dalam video itu, terlihat Walid Regragui menghampiri sang ibu yang memakai kacamata di tribun yang ramai. Ia langsung memeluk dan mengecup kening sang ibunda. Tampak Fatima—ibu Walid Regragui—juga memeluknya dengan perasaan bahagia.

Momen manis ini kembali tunjukkan betapa Timnas Maroko sangat bersyukur atas dukungan yang diberikan keluarga terutama orangtuanya hingga mereka dapat melangkah sejauh ini. Warganet juga turut menghujani unggahan ini dengan berbagai komentar positif.

"Begitu indah, tidak bisa berkata-kata. Dan ketika mereka memberitahu Anda bahwa ini hanya sekadar sepak bola, tunjukkan video ini kepadanya," tulis @Nge***a.

"Saya senang Maroko lolos, ini adalah sebuah prestasi besar bagi mereka dan mereka benar-benar memiliki tim yang hebat," sahut @DA***B.

"Berterima kasih kepada orangtua yang telah memberi banyak hal untuk Anda ialah hal terbaik di dunia," kata @LH***x yang turut berkomentar.

2 dari 4 halaman

Dukungan Orangtua Jadi Strategi Walid Regragui

Terlepas dari postingan media sosial yang mengharukan, menciptakan energi positif adalah bagian dari strategi Regragui untuk memperoleh keuntungan di lapangan hijau. Ia mengatakan, "Kita tidak mungkin mencapai kesuksesan tanpa kebahagiaan orangtua kita."

Menurut Aljazeera, sebelum Timnas Maroko terbang ke Qatar, pelatih Walid Regragui dan presiden Royal Moroccan Football Federation Fouzi Lekjaa menginstruksikan bahwa anggota keluarga yang dipilih oleh semua anggota skuad Maroko berhak untuk ikut ke Qatar.

Alhasil, markas Maroko di Hotel Wyndham Doha West Bay kadang-kadang terasa seperti perkemahan musim panas yang dikelola orangtua yang penuh kasih sayang. Bagi sebagian orang termasuk ibu Walid Regragui, perjalanan itu adalah kesempatan yang hanya datang sekali seumur hidup.

"Sepanjang kariernya sebagai pemain dan pelatih, saya tidak pernah bepergian untuk menontonnya," kata Fatima kepada saluran olahraga Maroko Arriyadia.

"Saya telah tinggal di Prancis selama lebih dari 50 tahun sekarang dan ini adalah kompetisi pertama yang membuat saya meninggalkan Paris."

3 dari 4 halaman

Orangtua Bangga

Selain Fatima, orangtua gelandang Maroko, Abdelhamid Sabiri yang memiliki hobi fotografi juga tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Mereka menghabiskan beberapa hari berjalan-jalan di sekitar hotel, mengabadikan foto-foto kenangan dengan gelandang Chelsea Hakim Ziyech, kiper Sevilla Yassine Bono, dan, tentu saja, pelatih Regragui.

Setiap kali mikrofon diarahkan ke mereka, orangtua pemain Maroko yang bangga ini selalu asyik menceritakan tentang anaknya dan bagaimana mereka menganggap semua "anak laki-laki" di skuad sebagai anaknya sendiri.

Tak hanya itu, banyak orang tua pemain yang membual tentang hasrat anak-anaknya untuk bergabung dengan tim nasional dan alasan mereka memutuskan untuk mewakili Maroko alih-alih bermain untuk negara kelahirannya sendiri.

Ayah striker Zakaria Aboukhlal, Tarek, mengatakan, "Dia (Zakaria) lahir di Holland, dan dia memiliki semua yang dia butuhkan di sana, tetapi kami berdarah Maroko."

Ayah gelandang Bilal el-Khannouss itu turut mengungkapkan mengapa putranya yang lahir di Belgia memilih bermain untuk Maroko. 

4 dari 4 halaman

Pencapaian Besar

Maroko memang bukan termasuk jajaran tim favorit di gelaran Piala Dunia kali ini. Meskipun demikian, mereka berhasil mengejutkan penggemar dan penonton di seluruh dunia dengan kemampuan menakjubkan tim yang mampu mengantarkannya ke babak 16 besar untuk pertama kalinya sejak 1986.

Oleh sebab itu, Maroko disebut jadi tim yang banyak dijagokan oleh penggemar netral. Segera setelah mengamankan tempatnya menuju babak 16 besar, Regragui, yang lahir di Prancis, mengakui bahwa ia memikirkan soal Piala Dunia 1986. Itu adalah kali terakhir tim berhasil selamat dari babak penyisihan grup.

"Pada saat itu saya tinggal di pinggiran Prancis, dan ketika Maroko mengalahkan Portugal, itu adalah saat paling membahagiakan yang pernah saya alami dalam hidup saya," katanya.

Sekarang timnya telah mencapai perempat final Piala Dunia 2022 dan bersiap mendaki menuju puncak gunung yang lebih tinggi. Dengan pencapaiannya dalam turnamen bergengsi ini, Maroko membuktikan kepada dunia apa yang mampu dilakukannya.

 

(Adelina Wahyu Martanti)