Liputan6.com, Jakarta - Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang secara negatif memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Menurut psikiater atau dokter spesialis kedokteran jiwa Eva Suryani, depresi tidak boleh dipandang ringan karena dapat mengganggu kualitas hidup.
Depresi membuat seseorang tidak dapat berfungsi, tidak produktif dan tidak dapat menjalin relasi yang baik dengan orang lain. Bahkan, jika depresi yang dialami berat, hal ini dapat memicu seseorang untuk memiliki pikiran dan perilaku melukai diri sendiri (self harm), serta mengakhiri hidup (suicide).
Baca Juga
Ada banyak orang yang mengalami depresi. Meskipun demikian, hanya sedikit yang memperoleh perawatan.
Advertisement
"Yang diobati ini hanya 9 persen kasusnya. Padahal depresi itu banyak. Ditemukan 280 juta jiwa itu mengalami gejala tersebut," tutur Eva dalam talkshow bertajuk "Yuk Kenali Depresi!" pada Sabtu (10/12/2022).
Di Indonesia sendiri, setiap 1 dari 3 remaja mengalami masalah kesehatan mental, ucap Eva. Pandemi COVID-19 pun disebut memperburuk keadaan.
"Dengan COVID-19 ini kejadian depresi dan juga bunuh diri itu terjadi peningkatan," jelasnya.
Oleh karena itu, penting untuk mencegah depresi. Menurut Eva, untuk melakukannya, Anda harus mencintai diri sendiri (self love) dengan cara:
1. Mengenali karakter diri, kekuatan dan kelemahan, personal value, serta tujuan hidup Anda.
2. Menjadi diri sendiri dan berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain.
3. Mencari kebahagiaan dari hal-hal sederhana di sekitar Anda.
4. Melakukan sesuatu tanpa takut salah atau dikomentari orang lain dan memanfaatkan setiap kesempatan yang didapat tanpa ragu.
Kiat-Kiat Lain
Selain self love, Anda juga bisa menerapkan tips-tips di bawah ini:
1. Jangan Simpan Masalah Seorang Diri
Bila Anda memiliki masalah atau kabar buruk, bicarakan hal tersebut dengan keluarga atau teman terdekat. Curhat atau menangis dapat membantu. Menurut Eva, jika Anda memendam semua masalah sendirian, ketika suatu saat Anda telah mencapai batas, maka akan meledak.
2. Hadapi Ketakutan
"Kalau kita berpikirnya negatif-negatif terus, akhirnya kita tidak punya semangat untuk melakukan sesuatu. Tapi kalau kita berpikir kebalikannya, saya hadapi deh ketakutan saya. itu ada challenge, ada peluang untuk saya berubah," kata Eva.
Dibanding mengikuti pikiran negatif Anda, cobalah lakukan terlebih dahulu. Lawan pikiran negatif yang muncul di kepala Anda. Hanya karena Anda memikirkan sesuatu, bukan berarti itu benar. Jadi, pelajari cara untuk melawannya guna meningkatkan mood serta rasa percaya diri.
3. Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, memperoleh cukup tidur, berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol serta obat-obatan terlarang dapat membantu.
Jangan mengambil jalan pintas negatif karena itu dapat menimbulkan masalah yang lebih besar.
Advertisement
4. Rencanakan Hari
"Lakukan hal-hal yang membuat Anda itu bisa merasa senang, merasa dekat satu sama lain," ujar Eva. Anda bisa melakukan hobi atau hal yang disenangi untuk menjaga suasana hati tetap baik.
Selain itu, pastikan untuk makan 3 kali sehari, dan mendapatkan tidur yang cukup.
5. Lakukan Sesuatu untuk Tetap Aktif
Anda bisa mencoba mempelajari hal baru, misalnya belajar bahasa asing atau bermain musik. Atau bisa juga berinteraksi dengan alam. Menurut Eva, pergi ke alam untuk melampiaskan emosi Anda, misalnya dengan berteriak dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
6. Mencari Tahu tentang Depresi
Mempelajari lebih banyak tentang depresi dapat membantu Anda sertai orang yang dicinta memahami apa penyebab serta bagaimana hal itu memengaruhi kualitas hidup, serta cara mengatasinya.
Ketika tahu dan sadar bahwa Anda mengalami gejala depresi, Anda bisa langsung berkonsultasi untuk mendapatkan penanganan. Ini dapat membantu mencegah depresi mejadi semakin buruk. Yang terpenting, jangan lupa bahwa Anda tidak sendirian.
Waspada Depresi
"Hidup ini bisa menjadi beautiful, tapi juga bisa menjadi painful," ucap Eva.
Semuanya bergantung pada upaya mengelola stres. Karena biar bagaimanapun, stres merupakan bagian dari hidup.
Meskipun demikian, Eva mengingatkan bahwa stres bukanlah kehidupan. Stres yang terkadang muncul memang wajar, tetapi bila Anda selalu merasa stres yang kemudian menjadi depresi, maka Anda perlu mengambil tindakan.
Namun, waspadalah jika Anda merasakan hal-hal di bawah ini:
-Berbicara dengan teman atau keluarga tidak membantu.
-Depresi lebih buruk dari biasanya dan tidak kunjung membaik.
-Depresi mulai memengaruhi pekerjaan, kesenangan. dan perasaan Anda.
-Merasa hidup tidak berguna dan orang lain lebih baik tanpa Anda.
Jika Anda mengalami hal-hal di atas, maka segera cari pertolongan ke fasilitas kesehatan mental. Berikut adalah hal-hal yang perlu dilakukan saat akan berkonsultasi:
-Buat daftar gejala depresi serta hal yang ingin ditanyakan ke petugas kesehatan.
-Tanyakan terapi yang tepat untuk Anda.
-Dapatkan informasi lebih tentang depresi.
-Beritahukan petugas kesehatan tentang progress yang Anda rasakan.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement