Liputan6.com, Banda Aceh Imunisasi Polio massal atau Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) di Aceh masih berlanjut. Pada pekan ini, mulai 12 Desember 2022, sasaran Sub PIN Polio menargetkan lebih banyak kabupaten/kota di Provinsi Aceh, setelah diawali di Kabupaten Pidie.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin pun berpesan kepada para ibu, khususnya di Aceh supaya membawa anaknya untuk mendapatkan imunisasi Polio lengkap. Hal ini demi memberikan perlindungan agar tidak terinfeksi virus Polio.
Baca Juga
Imunisasi Polio lengkap yang dimaksud meliputi pemberian vaksin Polio tetes sebanyak empat kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Kemudian dilanjutkan vaksin Polio suntik (injeksi) pada usia 4 bulan dan 9 bulan.
Advertisement
"Pesan saya terutama buat ibu-ibu, pastikan anaknya itu diimunisasi Polio lengkap. Seingat saya, ada empat kali imunisasi Polio, usia 1, 2, 3, dan 4 bulan. Kemudian yang vaksin suntiknya usia 4 bulan dan 9 bulan," ucap Budi Gunadi saat kegiatan 'Pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Aceh' di Anjong Mon Mata, Komplek Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh beberapa waktu lalu.
"Kenapa banyak harus divaksinnya? Ini kan tipe virus Polio itu ada tiga jenis -- Tipe 1, 2, dan 3 -- jadi harus lengkap (imunisasinya). Saya titip tuh buat ibu-ibu, diingetin anak-anaknya ya harus empat kali vaksin Polio tetes dan dua kali vaksin Polio suntik."
Para ibu, lanjut Budi Gunadi juga diharapkan memahami bahwa perlindungan imunisasi Polio bagi anak sangat penting. Apabila terinfeksi virus Polio dapat menyebabkan lumpuh layuh atau kelumpuhan sehingga membuat anak cacat.
"Kenapa penting diberikan vaksin Polio? Ya supaya anak jangan kena (terinfeksi), sekali anak kena Polio bisa cacat. Enggak bisa berdiri, kasihan anak-anak," imbuhnya.
Tak Ada Ibu yang Ingin Anaknya Cacat
Sosok ibu dalam upaya kelancaran Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Aceh bagi Budi Gunadi Sadikin sangat penting layaknya 'garda terdepan.' Sebab, ibu memegang peranan dalam keluarga, termasuk kasih sayang kepada anak-anaknya.
"Saya terima kasih pada kesempatan ini bisa mengajak terutama ibu-ibu (untuk membawa anak imunisasi Polio). Karena saya merasa sebagai bapak itu sulit sekali. Kalau enggak ada istri saya, anak-anak saya enggak bisa jadi seperti sekarang," tutur Menkes Budi Gunadi disambut tawa.
"Makanya, saya senang ke Pak Gubernur (Gubernur Aceh), kalau yang di depan tuh ibu-ibu. Udah bener sekali itu. Kalau yang di depan bapak-bapak semua ya enggak selesai urusan vaksinasi, imunisasi anak-anak ini."
Ditambahkan Budi Gunadi, tak ada seorang ibu yang ingin anaknya cacat karena penyakit Polio. Dampak terkena Polio dapat memengaruhi produktivitas anak, bahkan harus rutin fisioterapi.
"Kalau sampai anak kita kena (Polio), saya enggak tahu ibu-ibu pernah lihat atau enggak, anak yang kena Polio kayak apa? Itu bisa cacat, sedih kan kalau kita lihat," tambahnya.
"Saya yakin tidak ada satu orang ibu pun yang ingin anaknya cacat."
Advertisement
Tingkatkan Edukasi Kesehatan
Menkes Budi Gunadi Sadikin turut mengapresiasi kinerja stakeholder di Kabupaten Pidie, Aceh dalam menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Berkat respons yang cepat tanggap, capaian target imunisasi polio di Provinsi Aceh sebesar 95 persen optimistis terpenuhi.
“Menurut saya teman-teman di Aceh ini hebat sekali bisa menggerakan masyarakatnya. Di hari ke-6 sudah 91.000 yang sudah divaksinasi, saya lihat kemungkinan besar bisa tercapai angka itu (target 95 persen),” ungkapnya.
"Untuk vaksinasi COVID-19 saja kita bisa kok ke 205 juta masyarakat Indonesia dalam waktu 18 bulan."
Tak lupa Budi Gunadi juga mengajak para rektor universitas untuk terus meningkatkan edukasi kesehatan ke masyarakat.
“Terakhir, saya titip pesan kepada para rektor dan dekan universitas supaya edukasi kesehatan kepada masyarakat terus ditingkatkan. Harapannya, Aceh bisa segera bebas dari Polio kurang dari satu bulan," sambungnya.
Sub PIN Polio di Aceh
Sebagai respons dari adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Aceh, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan imunisasi Polio massal kepada anak-anak di Kabupaten Pidie yang telah dimulai sejak 28 November 2022.
Pelaksanaan Sub PIN di Aceh dilakukan dalam dua putaran dengan target sasaran sekitar 1.217.939 anak rentang usia nol sampai 12 tahun.
Selepas di Kabupaten Pidie, imunisasi Polio massal digelar di Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara dan Kota Sabang yang sudah dimulai 5 Desember 2022, sedangkan kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh dimulai pada 12 Desember 2022.
Sementara itu, Sub PIN putaran kedua akan dimulai minggu keempat Januari 2023 meliputi seluruh wilayah di Provinsi Aceh.
Pada masing-masing putaran akan menggunakan vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) kemasan 50 dosis per vial yang diproduksi oleh PT. Bio Farma. Vaksin ini digunakan hanya pada pelaksanaan Sub PIN dalam rangka penanggulangan KLB Polio Tipe 2.
Advertisement