Liputan6.com, Jakarta Data harian sebaran COVID-19 pada Senin 19 Desember 2022 menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 809.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.710.406.
Baca Juga
Ada tiga provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak. Ketiga provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Advertisement
DKI Jakarta melaporkan 284 kasus baru dan 669 pasien sembuh. Jawa Barat menyusul dengan 187 kasus konfirmasi baru dan 1.287 orang dinyatakan sembuh. Banten di peringkat ketiga dengan 108 kasus baru dan 329 orang sembuh dari COVID-19.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 3.240 sehingga akumulasinya menjadi 6.522.744.
Sayangnya, penambahan kasus meninggal masih tinggi yakni 26 sehingga akumulasinya menjadi 160.424.
Kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 2.457 sehingga akumulasinya menjadi 27.238.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 43.929 dan suspek sebanyak 2.237.
Capaian Vaksinasi Hari Ini
Data Satgas COVID-19 juga menunjukkan penambahan capaian vaksinasi per 19 Desember 2022. Menurut data, penambahan vaksinasi terjadi pada seluruh suntikan. Baik suntikan primer dosis pertama dan kedua maupun booster pertama dan kedua.
Rincian penambahan capaian vaksinasi hari ini adalah:
- Vaksinasi dosis pertama bertambah 5.363 sehingga akumulasinya menjadi 203.912.846.
- Vaksinasi primer kedua bertambah 13.318 sehingga akumulasinya menjadi 174.600.608.
- Vaksinasi booster pertama alias suntikan ketiga bertambah 23.618 sehingga akumulasinya menjadi 67.973.797.
- Vaksinasi suntikan keempat bertambah 3.001 sehingga akumulasinya menjadi 1.096.130.
Laporan Sebelumnya
Di hari sebelumnya, yakni pada Minggu 18 Desember 2022 penambahan kasus baru COVID-19 tercatat sebanyak 860.
Penambahan ini membuat akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.709.597 terhitung sejak Maret 2020.
Dari 34 provinsi, DKI Jakarta memimpin di peringkat pertama dengan total kasus 1.425.915 atau 22,2 persen. Sehari-hari, provinsi ini memang selalu melaporkan penambahan kasus tertinggi di Indonesia.
Jawa Barat menyusul dengan total 1.179.690 kasus atau 18,3 persen. Di peringkat ketiga ada Jawa Tengah dengan total 637.982 kasus atau 9,9 persen dari seluruh kasus COVID-19 RI.
Penambahan kasus positif selalu diiringi dengan penambahan kasus sembuh. Penambahannya sebanyak 2.035 sehingga akumulasinya menjadi 6.519.504.
Sayangnya, kasus meninggal pun selalu mengalami penambahan. Kemarin penambahannya sebanyak 14 jiwa.
Meski tak setinggi hari-hari sebelumnya, kasus kematian tetap membawa duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Akibat penambahan ini, akumulasi kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia menjadi 160.398.
Kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 1.189 sehingga akumulasinya menjadi 29.695.
Spesimen yang diperiksa bertambah 26.882 sehingga akumulasinya menjadi 113.415.386. Sedangkan, jumlah orang yang diperiksa bertambah 18.221 sehingga akumulasinya menjadi 73.126.590.
Advertisement
Dampak COVID Masih Terasa
Pandemi COVID-19 belum usai, dampaknya pun masih terasa hingga kini. Salah satu sektor yang terdampak adalah pendidikan.
Laporan kolaborasi United Nations Development Program (UNDP), Australia-Indonesia Partnership for Economic Development (PROSPERA), dan SMERU Research menunjukkan kesulitan yang masih dialami para pelajar.
Sebanyak 75 persen anak-anak yang disurvei masih mengalami kesulitan untuk belajar karena kendala jaringan internet dan alat yang belum merata di seluruh negeri. Dua per tiga dari anak-anak tetap belajar dari rumah, sementara sepertiganya sudah kembali ke sistem pembelajaran tatap muka di sekolah.
“COVID-19 menciptakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi anak-anak dan pengasuhnya di seluruh Indonesia,” kata Perwakilan UNICEF Indonesia Maniza Zaman, Kamis 15 Desember 2022.
“Laporan ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan sistem perlindungan sosial, mengatasi krisis pembelajaran dan memastikan anak-anak penyandang disabilitas tidak tertinggal saat negara pulih dari COVID-19 dan menghadapi dampak krisis global,” tambahnya.
Dampak Ekonomi
Penyelesaian masalah pendidikan merupakan salah satu kunci bagi Indonesia untuk mencapai visi jangka panjangnya menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar dunia pada 2030.
Untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi, maka perlu ada pengurangan semua bentuk kemiskinan hingga mendekati nol.
Namun, sebagian komunitas masyarakat masih berisiko jatuh lebih jauh ke dalam jurang kemiskinan setelah pandemi COVID-19. Mereka juga dibayangi ketidakpastian ekonomi.
Komunitas yang rentan mengalami hal ini adalah rumah tangga dengan anak-anak dan keluarga dengan anggota disabilitas.
Laporan juga menunjukkan, tingkat kemiskinan turun dari 10,14 persen pada Maret 2021 menjadi 9,54 persen pada Maret 2022. Masih ada kebutuhan mendesak untuk penanganan kesejahteraan kelompok rentan yang paling menderita akibat dampak COVID-19 agar mencapai pemulihan inklusif.
Di sisi lain, survei menyoroti pentingnya akses terhadap vaksinasi COVID-19. Terutama bagi rumah tangga yang beranggotakan anak-anak dan kelompok rentan.
Tingginya angka vaksinasi dan ketaatan terhadap kebijakan pembatasan sosial (PPKM) dianggap menjadi faktor penting untuk memacu pemulihan ekonomi.
Advertisement