Sukses

Studi Ungkap Kanker Payudara Bisa Sebabkan Gangguan Tidur

Studi menunjukkan bahwa kanker payudara dapat menyebebkan gangguan tidur bagi sebagian orang, misalnya insomnia.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Tidur siang hari atau perubahan lain pada jadwal dapat memengaruhi tidur. Perubahan pada nutrisi atau tingkat olahraga juga dapat memengaruhi kualitas tidur. 

Gangguan tidur juga sangat umum terjadi pada penderita kanker. Sebuah studi melaporkan bahwa lebih dari setengah wanita dengan kanker payudara memiliki kualitas tidur yang buruk.

Gangguan tidur yang mungkin dialami penderita kanker meliputi:

-Insomnia

-Sleep apnea

-Sindrom kaki gelisah

-Kelelahan yang berhubungan dengan kanker

Menurut situs Verywell Health, Anda mungkin merasa kualitas tidur menurun sebelum, saat, atau setelah pengobatan kanker payudara. 

1. Sebelum

Orang yang baru didiagnosis dengan kanker payudara mengalami peningkatan gangguan tidur sebanyak dua kali lipat.

Penyebab pasti gangguan tidur tidak diketahui. Meskipun demikian, ini bisa saja muncul karena stres akibat khawatir soal finansial, kehilangan upah, efek samping penyakit, serta prognosis.

2. Selama

Sebanyak 95 persen orang mengalami gangguan tidur selama perawatan dan pemulihan kanker. Perawatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi, kecemasan, depresi, serta kondisi lainnya dapat membuat sebagian orang mengalami gangguan tidur.

Belum diketahui apakah gangguan tidur memburuk atau membaik selama perawatan kanker payudara. Beberapa orang menjadi terbiasa dengan perawatan dan menemukan bahwa penurunan kecemasan karena mengetahui apa yang diharapkan dapat membantu mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.

Sebaliknya, bagi yang lain, efek sampingnya justru jadi semakin parah dan membuat lebih sulit tidur.

3. Setelah

Sekitar 40 persen penyintas kanker payudara terus mengalami insomnia setelah perawatan. Ini sekitar 3 kali lebih banyak dari populasi umum.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perawatan Kanker Payudara yang Menyebabkan Gangguan Tidur

Bagi sebagian orang, beberapa perawatan kanker payudara juga dapat mengganggu tidur, misalnya:

1. Operasi

Setelah diagnosis kanker payudara, dokter akan merekomendasikan pengangkatan tumor, yang meliputi lumpektomi atau mastektomi.

Setelah menjalani terapi, Anda mungkin kesulitan menemukan posisi tidur yang nyaman. Oleh karena itu, wajar jika tidur menjadi agak terganggu pada periode pasca operasi.

2. Kemoterapi

Kemoterapi adalah salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk kanker payudara. Sebuah studi menunjukkan bahwa lebih dari setengah wanita yang menerima kemoterapi untuk pengobatan kanker payudara mengalami insomnia sekitar dua bulan selama pengobatan.

Studi ini juga menunjukkan bahwa kurang tidur berkorelasi dengan efek samping kemoterapi, termasuk sakit kepala, mual, sering buang air kecil, dan berkeringat di malam hari.

Ada beberapa bukti bahwa sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome/RLS) juga dapat terjadi atau memburuk selama perawatan kemoterapi, yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Meskipun demikian, dalam kebanyakan kasus, RLS hilang setelah perawatan selesai.

Terdapat berbagai perawatan untuk gangguan tidur yang berhubungan dengan kanker payudara. Perawatan yang dilakukan tergantung pada jenis gangguan tidur yang dialami serta dugaan penyebab gangguan.

Perawatan untuk gangguan tidur penting karena tidak cukup tidur dapat menyebabkan efek samping lainnya. Jika Anda tidak dapat tidur nyenyak dengan pendekatan mandiri, segera hubungi dokter.

3 dari 4 halaman

3. Terapi Radiasi

Terapi radiasi sering digunakan dalam rangkaian perawatan. Ini juga berhubungan dengan insomnia yang terjadi selama pengobatan kanker payudara.

Seperti halnya kemoterapi, efek samping lain mungkin juga menjadi faktor yang menyebabkan gangguan tidur, misalnya sakit kepala, kelelahan, mual, sesak napas, dan keringat malam.

4. Terapi Hormon

Jika pengobatan kanker payudara melibatkan terapi hormon, Anda mungkin mengalami gangguan tidur. Keringat malam dan hot flashes adalah efek samping umum dari beberapa obat yang dapat membuat sulit untuk tidur nyenyak sepanjang malam. Anda juga mungkin terbangun di malam hari.

Masalah-masalah di  atas dapat menyebabkan kantuk di siang hari dan peningkatan rasa lelah.

Terdapat berbagai perawatan untuk gangguan tidur yang berhubungan dengan kanker payudara. Perawatan yang dilakukan tergantung pada jenis masalah tidur yang dialami serta dugaan penyebab gangguan.

Perawatan untuk masalah tidur penting karena tidak cukup tidur dapat menyebabkan efek samping lainnya. Jika Anda tidak dapat tidur nyenyak dengan pendekatan mandiri, segera hubungi dokter.

4 dari 4 halaman

Pola Tidur Bersih

Metode pola tidur bersih atau sleep hygiene adalah salah satu cara paling mudah yang dapat dilakukan untuk mengatur diri agar mendapatkan kualitas tidur lebih baik dan nyenyak.

Pola tidur bersih berarti memiliki lingkungan kamar dan rutinitas tidur yang teratur tanpa gangguan. Ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur:

-Memiliki waktu tidur yang konsisten

-Tidur di ruangan yang gelap dan tenang

-Memastikan kamar berada pada suhu yang nyaman

-Menjauhkan gadget dari tempat tidur

-Berolahraga secara teratur.

Pertimbangkan juga untuk menyimpan diari tidur untuk mencatat waktu tidur, perkiraan durasi waktu tidur, waktu bangun, asupan kafein, serta tindakan apa pun yang sekiranya membantu meningkatkan kualitas tidur.

Jika kesulitan tidur, perhatikan seberapa sering Anda bangun di malam hari dan apakah Anda mengalami hot flashes atau keringat malam. Konsultasikan dengan dokter untuk menemukan solusi yang dapat meningkatkan kualitas tidur Anda.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini