Sukses

Jangan Muluk-Muluk, Ini 4 Tips Membuat Resolusi Tahun Baru yang Realistis

Banyak orang gemar membuat resolusi tahun baru. Namun, terkadang resolusi yang dibuat amat tidak realistis sehingga tidak dapat dicapai. Berikut 4 tips untuk membuat resolusi tahun baru yang realistis.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun baru 2023 hanya tinggal hitungan jam. Selain melihat pesta kembang api dan mengganti kalender dengan yang baru, banyak orang asyik membuat resolusi tahun baru.

Dalam daftar yang dibuat, seseorang akan menuliskan hal-hal baik yang akan dilakukannya di tahun baru guna memperbaiki diri. Ini bisa berupa upaya penurunan berat badan, mengumpulkan banyak uang, atau yang lainnya.

Masalahnya, banyak orang yang terlalu menggebu-gebu dengan harapannya sehingga resolusi yang dibuat tidak realistis. Untuk itu, Live Naturally Magazine memberikan 4 tips membuat resolusi tahun baru yang realistis, yaitu:

1. Bersikap Realistis

Menurut sebuah study yang dipublikasikan di Journal of Clinical Psychology, 45 persen orang Amerika membuat resolusi tahun baru. Kebanyakan berkaitan dengan kesehatan fisiknya, seperti mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, serta rutin berolahraga.

Masalahnya, ketika seseorang membuat resolusi seperti itu, sekali ia membuat kesalahan, ia akan berpikir resolusinya gagal. Jika Anda melakukan hal yang sama, maka perhatikan ini.

Menurut para ahli, menyimpang dari jalur atau membuat kesalahan langkah sesekali tidak dianalogikan dengan kegagalan. Sayangnya, direktur medis di Anschutz Health and Wellness Center di Aurora Dr. Holly Wyatt mengatakan orang terlalu sering menderita karena pemikiran hitam putih.

Pola pikir hitam putih adalah cara berpikir yang cenderung memuarakan segala sesuatu pada dua dua kutub yang saling berlawanan atau kontradiktif, misalnya, sesuatu yang tidak benar berarti salah.

Asumsi bahwa melewatkan olahraga satu hari selalu dianggap kegagalan, padahal sebenarnya tidak. Oleh karena itu, pikirkan kembali bagaimana Anda membuat dan mencapai resolusi. Hal pertama yaitu harus bersikap realistis tentang harapan Anda.

2 dari 4 halaman

2. Garisbawahi Hal Positif

Kuncinya, ucap Wyatt, adalah menghindari jurang keputusasaan yang pasti akan dialami jika Anda hanya fokus pada apa yang salah.

"Melakukan kesalahan sesekali tidak buruk," tutur Wyatt. "Itu tidak merusak seluruh minggu Anda."

Sebaliknya, ingatlah hal-hal yang telah dilakukan dengan benar dan ingatkan diri Anda tentang keberhasilan yang dicapai—besar dan kecil.

Berbanggalah untuk semua hal yang dilakukan dengan benar dan jangan menyalahkan diri sendiri tentang apa yang salah. Menjunjung tinggi resolusi tidak hanya tentang menyesuaikan tindakan tetapi juga pola pikir.

Setelah itu, cari tahu mengapa Anda berbuat kesalahan. Fokus pada alasan kesalahan membuat seseorang cenderung tidak mengulanginya lagi.

Pemilik gym dan pelatih pribadi Jamie Atlas juga berpikiran sama. "Ketika Anda membuat kesalahan, cari tahu alasannya dan belajar dari situ," ujarnya.

Misalnya, Anda makan terlalu banyak junk food di pesta. Cari tahu mengapa Anda mengonsumsinya. Mungkin karena Anda belum makan sepanjang hari dan sangat lapar di pesta.

Bisakah Anda mencegah hal ini terjadi lain kali? Bagaimana? Dengan memastikan untuk makan dengan baik sepanjang hari dan makan camilan sehat sebelum pesta sehingga Anda tidak mengonsumsi makanan tidak sehat.

3 dari 4 halaman

3. Jangan Terlalu keras pada Diri Sendiri

Baik Atlas dan Wyatt mendorong kliennya untuk membuat batas di resolusi dan tujuannya. Atlas menyiapkan konsep Best of Seven, pendekatan unik untuk menghindari jebakan pola pikir hitam-putih, serta semua atau tidak sama sekali yang banyak memakan korban.

Dia menggunakan turnamen hoki, pertandingan tenis dan bahkan Batu, Kertas, Gunting sebagai contoh. Anda bisa kalah satu atau dua atau tiga putaran dan masih memenangkannya.

"Selama jumlah keberhasilan lebih banyak dari kegagalan, Anda menang," ucap Atlas.

Demikian juga, Wyatt mendorong kliennya untuk bersenang-senang sekali dalam seminggu. Misalnya, merencanakan untuk pergi berkencan di malam Minggu dan makan apapun yang diinginkan tanpa perlu alasan tertentu. Asal tidak berlebihan, ini sah-sah saja untuk dilakukan.

4. Mulai dari Hal-Hal Kecil

Berpegang teguh pada resolusi mungkin merupakan bagian yang sulit bagi kebanyakan orang, tetapi Atlas dan Wyatt setuju bahwa benih kegagalan sering ditanam jauh lebih awal—bahwa membuat resolusi sering kali merupakan kesalahan orang.

Kesalahan orang yaitu karena memikirkan kembali apa yang ingin dilakukannya pada awal tahun lalu, dan menggunakannya lagi sebagai resolusi tahun selanjutnya. Masalahnya, jika tujuan itu terlalu besar tahun lalu, mungkin juga masih terlalu besar untuk tahun ini.

4 dari 4 halaman

Mulai dari Hal Kecil

Alasan orang-orang menemui kegagalan adalah karena melihat puncak piramida, bukan tangga yang ada di depannya. Oleh karena itu, Atlas dan Wyatt mendorong kliennya untuk memulai dari yang kecil.

"Perubahan apa yang paling mudah dan bisa berdampak?" tanya Atlas. "Mulailah dari sana karena kesuksesan melahirkan kesuksesan."

Jika Anda belum pernah berolahraga satu jam dalam sehari sebelumnya, menjadikan 60 menit olahraga harian sebagai tujuan mungkin terdengar tidak realistis. Sebaliknya, mulailah dengan bangun lima menit lebih awal setiap hari untuk melakukan peregangan.

Itu mudah dicapai, dan setelah Anda melakukannya selama beberapa hari, Anda akan memiliki kepercayaan diri untuk menambahkan lima menit lagi dan lagi hingga pada akhirnya dapat bangun satu jam lebih awal secara rutin.

Wyatt juga mengingatkan agar tidak hanya fokus pada skala. Meskipun tujuan akhirnya untuk menurunkan berat badan, itu bukan satu-satunya ukuran peningkatan kesehatan.

"Bergerak meningkatkan resistensi insulin, menurunkan tekanan darah dan tingkat stres Anda," katanya, "Dan itu dapat menyebabkan efek bola salju dari manfaat lain, termasuk penurunan berat badan."

 

(Adelina Wahyu Martanti)