Liputan6.com, Jakarta - Guna mendukung upaya transformasi sistem kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjalin kerja sama dengan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 6 pilar transformasi kesehatan, sebagian di antaranya terkait transformasi pelayanan primer (posyandu, puskesmas dan klinik).
Baca Juga
Kerja sama ini dilakukan lantaran Muhammadiyah memiliki 300 unit organisasi Aisyiyah yang tersebar di Indonesia. Kemenkes melihat organisasi ini dapat membantu transformasi layanan primer dengan mendidik masyarakat untuk menjaga kesehatannya.
Advertisement
“Saya lihat yang paling pas untuk mendidik masyarakat adalah ibu-ibu di tingkat rumah tangga,” ujar Budi dalam penandatanganan MoU di Jakarta, Selasa 3 Januari 2022.
Penandatanganan dilakukan oleh Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Umum Persyarikatan Muhammadiyah K. H. Haedar Nashir. Kerja sama kesehatan ini mencakup hal-hal yang mendukung transformasi sistem kesehatan di Indonesia.
Terkait transformasi layanan rujukan, Muhammadiyah memiliki 120 unit rumah sakit. Ini bisa menjalin kerja sama dalam memberikan akses pelayanan kesehatan di seluruh daerah.
Selanjutnya, terkait transformasi ketahanan kesehatan, Muhammadiyah memiliki Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk membantu menangani bencana di Indonesia.
Muhammadiyah juga memiliki 173 perguruan tinggi dan 12 fakultas kedokteran. Saat ini Muhammadiyah tengah mengintegrasikan rumah sakit dan universitas dalam satu atap. Hal ini memudahkan dalam transformasi sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
“Muhammadiyah lengkap, ada rumah sakit, ada perguruan tinggi. Ini bisa dikerjasamakan supaya kita bisa mensejajarkan posisi Indonesia di masa depan di industri kesehatan,” ucap Menkes.
Poin-Poin Kerja Sama
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Persyarikatan Muhammadiyah K. H. Haedar Nashir mengatakan ada beberapa poin dalam kerja sama ini.
Pertama, meningkatkan kerja sama untuk mengembangkan rumah sakit-rumah sakit milik Muhammadiyah yang akan siap dengan proses transformasi.
Kedua, Muhammadiyah ikut memperkuat basis kesehatan masyarakat di mana Muhammadiyah punya ekosistem yang mencukupi baik dari segi organisasinya maupun dari sumber daya manusia.
“Kemudian ada juga kerja sama yang bersifat program yang nanti akan dikembangkan baik melalui Muhammadiyah atau Aisyiyah dan berbagai institusi yang ada di lembaga Muhammadiyah,” kata Haedar.
Advertisement
Integrasi Lembaga Pendidikan dengan Kesehatan
Haedar menambahkan, kerja sama ini harus terus ada tindak lanjutnya. “PP Muhammadiyah siap dengan langkah transformasi.”
Melalui transformasi itu, Muhammadiyah akan mengintegrasikan lembaga pendidikan dengan lembaga kesehatan, bahkan juga dengan sosial yang menjadi satu rumpun besar dan akan diperkuat lagi dengan usaha ekonomi.
“Transformasi yang kita bangun itu dasarnya satu adalah penguatan dan juga perubahan atau reformasi sistem. Alhamdulillah Muhammadiyah ini mungkin satu-satunya ormas keagamaan yang sejak awal membangun sistem kesehatan,” ujar Haedar.
Harus Terus Dilanjutkan
Transformasi kesehatan di Indonesia yang digencarkan Kemenkes terus dilanjutkan di 2023. Ini sebagai upaya mewujudkan sistem kesehatan lebih baik lagi untuk generasi masa depan.
Budi berharap pada 2023, seluruh pihak terutama terkait di sektor kesehatan tetap bersemangat dan bekerja dengan cepat agar memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia.
"Transformasi kesehatan harus terus dilanjutkan. Waktu kita tidak banyak dan sangatlah berharga," harapnya dalam pernyataan resmi pada Senin, 2 Januari 2023.
"Saya harap di Tahun Baru 2023, kita tetap bersemangat, bekerja dengan cepat, teliti serta bekerja dengan hati, memberikan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat indonesia."
Tak hanya soal semangat transformasi kesehatan, Budi juga mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir. Ia juga berterima kasih kepada semua elemen dan masyarakat atas kolaborasi yang telah dicapai sepanjang tahun 2022 demi kemajuan di bidang kesehatan.
"Berbagai kemajuan di sektor kesehatan, baik di tingkat global maupun nasional telah kita capai. Kita hadapi berbagai tantangan, suka duka bersama-sama di tengah pandemi yang belum usai," ucapnya.
Advertisement